Tuesday, October 20, 2009

LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS ( PTK ) PKn

LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS ( PTK ) PKn

CONTOH KARYA TULIS ILMIAH (KTI) :

LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS ( PTK ) PKn

PEMBELAJARAN PKn MENGGUNAKAN METODE PERMAINAN ULAR TANGGA UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR DAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI DASAR BUDAYA DEMOKRASI

BAB I
PENDAHULUAN



A. Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi paradigma pembelajaran di sekolah banyak mengalami perubahan, terutama dalam pelak-sanaan proses pembelajaran dari yang bersifat behavioristik menjadi kontruk-tifistik, dari berpusat pada guru (teahing centered) menuju berpusat pada siswa (student centered).
Konstruktivisme mengajarkan bahwa belajar adalah membangun pemahaman atau pengetahuan (constructing understanding or knowledge), yang dilakukan dengan cara mencocokkan fenomena, ide atau aktivitas yang baru dengan pengetahuan yang telah ada dan sudah pernah dipelajari. Konsekuensi dari konsep belajar seperti itu adalah siswa dengan sungguh-sungguh membangun konsep pribadi (mind concept) dalam sudut pandangan belajar bermakna dan bukan sekedar hafalan atau tiruan.
Peranan guru tidak semata-mata hanya memberikan ceramah yang sifatnya teksbook (book oriented) kepada siswa, melainkan guru harus mampu merangsang/memotivasi siswa agar mampu membangun pengetahuan dalam pikirannya. Cara yang dapat dilakukan oleh guru adalah dengan membangun jaring-jaring komunikasi dan interaksi belajar yang bermakna melalui pemberian informasi yang sangat bermakna dan relevan dengan kebutuhan siswa. Upaya guru tersebut dilakukan dengan cara memberi kesempatan kepada siswa untuk menemukan atau menerapkan sendiri ide-ide dan mengajak siswa untuk belajar menggunakan strategi-strategi mereka sendiri. Hal tersebut selaras dengan pendapat Gardner bahwa setiap anak secara potensial pasti berbakat tetapi ia mewujud dengan cara yang berbeda-beda. Implementasinya adalah setiap manusia memiliki gaya belajar yang unik, dan setiap manusia memiliki kekuatan sendiri dalam belajar. Dengan demikian peranan guru hanya terbatas pada pemberian rangsangan kepada siswa agar ia dapat mencapai tingkat tertinggi, namun harus diupayakan siswa sendiri yang mencapai tingkatan tertinggi itu dengan cara dan gayanya.
Terdapat anggapan umum bahwa Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) merupakan mata pelajaran yang mudah sehingga tidak perlu dirisaukan kesanggupan siswa untuk menguasainya. Namun kenyataan tidak semua siswa menunjukkan hasil belajar yang memuaskan, dan belum mampu membangun sikap demokratis siswa dan berbagai sikap positif seorang warga negara. Berdasarkan hasil observasi pra penelitian tindakan kelas diperoleh informasi bahwa pembelajaran PKn di kelas VIII A SMP N 2 Ngadirojo menunjukkan kurangnya partisipasi siswa dalam belajar sehingga mutu hasil belajar kurang baik. Gambaran tersebut menujukkan adanya kesenjangan antara kondisi aktual yang dihadapi di kelas dengan kondisi optimal yang diharapkan.
Tabel 1.1. Kesenjangan kondisi aktual dan kondisi optimal

No Kondisi Aktual No Kondisi Optimal
1


2


3 Sebagian besar siswa (60%) belum mampu memahami konsep yang bersifat teoritis.
70% siswa kesulitan dalam menujukkan implementasi konsep teoritis dalam kehidupan.
Prestasi hasil belajar siswa yang tuntas 25 % (hasil tes awal) 1


2


3 Siswa sudah mampu memahami konsep yang bersifat teoritis.

Siswa mampu menunjukkan implementasi konsep teoritis dalam kehidupan.
Ketuntasan belajar siswa 100 % (hasil tes akhir)

Kesenjangan tersebut terjadi disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:
1. Dari sudut pandang siswa
a. Rendahnya kemampuan siswa dalam memahami materi PKn yang bersifat teoritis.
b. Kurangnya kemampuan siswa merumuskan contoh-contoh implementasi konsep PKn dalam kehidupan.
c. Kurangnya persiapan/motivasi belajar siswa sehingga hasil belajar rendah.
2. Dari sudut pandang guru
a. Belum optimalnya usaha yang dilakukan guru untuk membantu kesulitan belajar siswa.
b. Kurang kondusifnya metode mengajar yang digunakan guru untuk memotivasi belajar siswa di kelas.
Jika permasalahan tersebut di atas tidak segera dipecahkan akan memberikan dampak negatif terhadap kelancaran proses pembelajaran di kelas, seperti:
a. Kesulitan dalam menghidupkan suasana kelas, karena kurangnya keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran.
b. Kurangnya motivasi siswa dalam belajar PKn.
c. Prestasi belajar siswa mata pelajaran PKn kurang memuaskan.
Tindakan yang dapat dilakukan untuk mengatasi kondisi pembelajaran di atas yakni dengan mengorganisasikan kegiatan pembelajaran yang menarik, menyenangkan dan menggairahkan siswa untuk berpartisipasi secara aktif, produktif dan konstruktiv dalam membangun pengetahuannya seiring dengan paradigma konstruktivistik. Alternatif tindakan yang dilakukan adalah melaksanakan pembelajaran PKn menggunakan metode permainan ular tangga (snake and ledder).
Berdasarkan alternatif tindakan di atas, maka perlu dilakukan penelitian tindakan tentang “Pembelajaran PKn menggunakan metode permainan ular tangga untuk meningkatkan motivasi belajar dan prestasi belajar siswa pada kompetensi dasar budaya demokrasi”.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut:
Bagaimanakah pembelajaran PKn menggunakan metode permainan ular tangga untuk meningkatkan motivasi belajar dan prestasi belajar siswa pada kompetensi dasar budaya demokrasi?

C. Tujuan
Tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut:
Untuk mengetahui pembelajaran PKn menggunakan metode permainan ular tangga untuk meningkatkan motivasi belajar dan prestasi belajar siswa pada kompetensi dasar budaya demokrasi.

D. Manfaat
Manfaat penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi Sekolah
a. Memberikan informasi tentang kemampuan guru dalam memvariasikan
bentuk pelayanan kepada siswa dalam belajar.
b. Memberikan informasi tentang profil guru dan siswa dalam belajar.
c. Memperoleh metode pembelajaran yang memiliki keberpihakan
kepada siswa lebih dominan dibanding metode belajar yang lain.
2. Bagi Guru
a. Memberikan informasi kepada guru PKn mengenai situasi pembelajaran PKn.
b. Sebagai bahan evaluasi bagi guru PKn dalam usahanya untuk meningkatkan keberhasilan mengajar PKn.
c. Memberikan informasi kepada guru mengenai kesiapan dan daya kritis serta keberhasilan siswa dalam belajar.
3. Bagi Siswa
a. Sebagai uapaya untuk mengingkatkan motivasi belajar siswa dalam mempelajari PKn.
b. Sebagai upaya untuk meningkatkan kecerdasan dan kemampuan siswa dalam berfikir kompleks.
c. Sebagai umpan balik terhadap keberhasilan belajar siswa.

E. Hipotesis Tindakan
Hipotesis dalam penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut:
Pembelajaran PKn menggunakan metode permainan ular tangga dapat meningkatkan motivasi belajar dan prestasi belajar siswa pada kompetensi dasar budaya demokrasi.

.... dst.

No comments:

Post a Comment