Sunday, September 13, 2009

Pengertian, Manfaat Tabungan Pendidikan Anak Sekolah

Akhir-akhir ini banyak bank menawarkan program dana pendidikan. Misalnya, Tabungan Rencana Mandiri dari Bank Mandiri, Tabungan Niaga Pendidikan dari Bank Niaga, Tabungan Pendidikan Danamon dari Bank Danamon, Tabungan Pendidikan Anak Sekolah dari Bank BNI. Besar tabungan yang harus disisihkan sepenuhnya tergantung pada kebutuhan di masa depan.


Walaupun memiliki tujuan yang sama, asuransi pendidikan dan tabungan pendidikan memiliki karakteristik yang berbeda. Menurut perencana keuangan Yosi Yunasa, asuransi pendidikan adalah asuransi plus investasi untuk pendidikan, sedangkan tabungan pendidikan adalah investasi untuk pendidikan yang dilindungi dengan asuransi. (Mia Chitra Dinisari, Kontributor Bisnis Indonesia, Sumber: Bisnis Indonesia)


Untuk tabungan pendidikan yang baru-baru itu, kiprah Permata Pendidikan bisa diberi garis bawah yang tebal. Sebab, sejak beroperasi 9 bulan lalu, menurut Gunawidjaja (Head of Product Development and Business Support Bank Permata), tabungan pendidikan di bank ini sudah berhasil menggaet 50 ribu nasabah atau seperempat dari peserta Niaga Pendidikan. Sementara itu, Bank Mandiri baru mengumpulkan 1.800 rekening dengan jumlah dana Rp 450 juta pada dua bulan pertama kiprahnya. Untuk BNI, di bulan pertama menjajakan produk, bank ini baru mengumpulkan 633 nasabah dengan jumlah tabungan sebesar Rp 232 juta.(Majalah Trust/Investasi/38/2004 )


Khusus untuk Tabungan Pendidikan Anak Sekolah dari BNI menawarkan fitur-fitur antara lain:


MANFAAT

* Kepastian dana untuk pendidikan anak sesuai rencana, walaupun sesuatu yang tidak diinginkan terjadi pada orang tuanya.
* Meningkatkan kedisiplinan dalam menabung.
* Mendapatkan manfaat asuransi secara cuma-cuma.
* Sarana investasi dengan mendapat bunga tinggi


KEUNGGULAN

* Tersedia 17 (tujuh belas) pilihan jangka waktu tabungan mulai dari 2 (dua) tahun sampai dengan 18 (delapan belas) tahun
* Seorang nasabah dapat membuka lebih dari satu rekening Tapenas BNI untuk lebih dari satu calon penerima manfaat
* Perkembangan dana yang terhimpun dapat dipantau secara terus menerus karena kepada nasabah diberikan Buku Tapenas BNI sesuai jumlah rekening yang dibuka.
* Jaminan asuransi jiwa otomatis dengan Uang Pertanggungan hingga Rp 800 juta diberikan secara cuma-cuma tanpa harus membayar premi (premi atas beban Bank) dan tanpa pemeriksaan kesehatan
* Nasabah juga mendapat 3 (tiga) pilihan asuransi tambahan (tanpa pemeriksaan kesehatan) dengan manfaat asuransi yang lebih besar dan beragam yang terdiri dari asuransi jiwa dan asuransi kesehatan
* Manfaat asuransi akan tetap diberikan kepada nasabah walaupun nasabah memiliki pertanggungan asuransi sejenis pada lembaga asuransi lain


PERSYARATAN

* Warga Negara Indonesia (WNI)
* Usia minimal 17 tahun dan maksimal 55 tahun atau 65 tahun saat jatuh tempo (usia 56 s/d 63 tahun dapat menjadi nasabah dengan manfaat asuransi otomatis).
* Memiliki identitas diri (KTP/SIM/Paspor dan Kartu keluarga)
* Menyerahkan photo copy identitas Penerima Manfaat (KTP atau akte kelahiran) dan wali apabila Penerima Manfaat masih dibawah umur (KTP/SIM)
* Mengisi formulir aplikasi TAPENAS


PENYETORAN DANA

* Setoran awal minimal Rp 100.000,-
* Penyetoran dapat berupa: setoran tunai, pemindahbukuan atau kliring.
* Nasabah bebas menetapkan besarnya setoran bulanan, mulai dari Rp 100.000,- sampai dengan Rp 5.000.000,- (kelipatan Rp 50.000,-)
* Nasabah diperkenankan menyetor lebih dari setoran bulanan yang ditetapkan sebelumnya, sehingga jumlah dana terhimpun menjadi lebih besar dari yang direncanakan
* Setoran dilakukan dengan dengan cara mendebet rekening yang ditunjuk (Taplus, Taplus Utama atau Giro Perorangan Rupiah) setiap bulan secara tetap, sehingga nasabah tidak perlu datang setiap bulan untuk menyetor


PENARIKAN DANA

* Penarikan dana dilakukan sekaligus pada saat jatuh tempo
* Pada saat jatuh tempo, akumulasi dana dan pengembangannya secara otomatis akan ditrasfer ke rekening afiliasi nasabah (Taplus, Taplus Utama, Giro Perorangan) sehingga nasabah tidak perlu datang ke cabang pada saat jatuh tempo.


COVER ASURANSI

Otomatis (Bebas Premi)

* 100% setoran bulanan masuk rekening
* Asuransi jiwa dengan manfaat maksimal Rp.750 juta/nasabah
* Santunan tambahan maks. Rp.50 juta.

Plus 1

* 10% dari setoran bulanan = premi dan 90% tabungan
* Asuransi jiwa dengan manfaat tambahan maksimal Rp.750 juta/nasabah

Plus 2

* 20% X setoran bulanan = premi dan 80% tabungan.
* Asuransi jiwa dengan manfaat tambahan maksimal Rp.750 juta/nasabah
* Asuransi kesehatan berupa hospital cash dengan santunan rawat inap maks. 1juta/hari/kejadian selama 60 hari.

Plus 3

* 30% X setoran bulanan = premi dan 70% tabungan.
* Asuransi jiwa dengan manfaat tambahan maksimal Rp.750 juta/nasabah
* Asuransi kesehatan berupa hospital cash dengan santunan rawat inap maks. 1juta/hari/kejadian selama 60 hari.
(Sumber: http://www.bni.co.id)


SIMULASI BNI TAPENAS DAPAT DI KLIK DI LINK INI:
http://www.bni.co.id/SimulasiProduk/SimulasiBNITapenas/tabid/305/Default.aspxbr>

http://www.suprapto.co

Ayam Gulung Kembang Tahu


Ayam Gulung Kembang Tahu

ayam gulungnya di atas spaghetti

Kayanya gue pernah utang posting resep ini sama Tiara. Kebetulan kemaren mba di rumah lagi masak ini, jadi sekalian nanya resep nya tapi ga pake takeran

Bahan-bahan:
- bw merah
- bw putih
- sagu
- 2 kuning telur
- ayam cincang
- udang cincang
- daun bawang
- bumbu penyedap
- garam & gula
- lada
- kembang tahu

bhn pelengkap
- bumbu kacang

Cara membuat :
- oseng bw merah & putih, jangan sampai kering, tambahkan gula & garam
- campur ayam & udang cincang, masukkan oseng bawang, daun bawang, kuning telur & sagu tambahkan bumbu penyedap
- bentuk campuran ayam menjadi bentuk silinder, kemudian bungkus dengan kembang tahu yang sudah direndam dgn air
- kukus sampai matang
- goreng sampai kembang tahu kecoklatan
- potong2 jgn terlalu tipis (spt rolade) sajikan dengan bumbu kacang



http://thearisan.com/resep/?cat=35

Kue Kering : Lidah Kucing


Lidah Kucing

Kue kering sangat diminati pada saat hari spesial tertentu, ini adalah resep untuk Anda buat di hari-hari spesial Anda.

Bahan:
200 gr Gula halus
200 cc putih telur
250 gr mentega ( Blue Band)
250 gr terigu
1 sdm susu bubuk
vanili secukupnya
1 sendok teh cokelat bubuk

Cara membuat:
- Masukkan mentega, dikocok sampai putih.
- Lalu masukkan gula halus dikocok lagi sampai naik.
- Kemudian masukkan vanili, putih telur, terigu, dan susu secara bergantian, kocok.
- Ambil seperlima adonan. Tambahkan cokelat pasta.
- Semprotkan adonan kuning ke cetakan lidah kucing, kemudian semprotkan lagi adonan cokelat di atasnya.
- Masukkan ke oven sampai matang.



http://kotakresep.com/

Semur Tahu Telur


Semur Tahu Telur

Menu ini sangat cocok untuk hidangan sehari-hari.

Bahan:
Tahu putih, potong kotak, goreng sampai agak berkulit
3 butir telur, rebus
4 sdm kecap manis
2 ruas kayu manis
air secukupnya
1/2 sdt gula pasir
garam sesuai selera
4 siung bawang merah, iris tipis
minyak untuk menumis

Bumbu halus:
4 siung bawang putih
6 cabe
1 cm jahe
4 butir kemiri
1 sdt ketumbar
1 sdt merica
1/8 buah pala

Cara membuat:
1. Tumis bawang merah dan bumbu halus sampai harum
2. Masukkan air, biarkan mendidih
3. Masukkan tahu dan telur
4. Masukkan kecap dan sisa bumbu, aduk sebentar, angkat


http://kotakresep.com

Sambal Goreng Telur

Sambal Goreng Telur
Sambal Goreng Telur sedap dan enak, untuk yang suka pedas cocok dengan Sambal Goreng Telur ini.

Bahan:
Telur rebus 6 butir
garam dan gula secukupnya
daun jeruk 2 bh

bumbu yang dihaluskan:
cabai merah 10 bh
bawang merah 5 bh
air 50 cc
tomat 1/2 bh

cara memasak:
Tumis bumbu yang dihaluskan sampai harum, masukkan daun jeruk garam dan gula,aduk rata masukkan telur rebus dan air, masak sampai kuah mengental.

Resep Template Blogspot Gratis

Kali ini saya tidak menulis tentang resep masakan, tetapi tentang Resep Menampilkan wajah blog menjadi lebih menarik dan indah.

Blog dengan wajah cantik merupakan idaman setiap orang. Tidak dipungkiri. Setiap orang mampir di tiap blog, selain mencari informasi yang ia cari, juga kenyamanan dan keenakan membaca.

Tampilan blog, terutama pengguna blogger.com, tidak usah khawatir. Dalam tampilannya, sekarang semakin canggih.

Ia akan menjadi icon dan kebanggaan tentunya diantara pengguna blog-blog lainnya.
Untuk itu, mas isnaini.com, memberikan free template blogspot kepada semua orang di seluruh dunia.

Dalam blogspottemplate.com ini, Mas Isnaini menyediakan 2 jenis template gratis yaitu XML Blogger Templates (New) dan HTML Blogger Templates (Classic). Terdapat sekitar 80 lebih koleksi template yang dibuat secara khusus untuk pengguna blogger di seluruh dunia. Dengan berbagai tema, mulai dari anime, sport, nature, dan template dengan penuh warna.

Kurang apa lagi...
Silahkan di pilih, dipilih, dipilih,........ pasti PUASSSS...

silahkan langsung menuju blognya : Klik Free Blogger Template atau
Blogspottemplate.com

sebelumnya, silahkan tinggalkan komentar di bawah, sebagai apresiasi anda terhadap blog ini.

Pengertian dan Prinsip Perkembangan

Pengertian dan Prinsip Perkembangan

I. Pengertian Tumbuh
Tumbuh adalah dapat diartikan sebagai perubahan kuantitas pada material sesuatu sebagai akibat dari adanya pengaruh lingkungan. Perubahan kuantitatif ini dapat berupa pembesaran atau pertambahan dari yang tidak ada menjadi yang ada, dari kecil menjadi besar, dari sedikit menjadi banyak, dari sempit menjadi luas, dan sebagainya. Ini berarti, bahwa pertumbuhan ini hanya berlaku pada hal – hal yang bersifat kuantitaif, karena tidak selamanya material itu kuantitatif.

Material dapat terdiri dari bahan-bahan kuantitatif seperti misalnya atom, sel, kromosom, rambut, molekul, dan lain-lain, dapat pula material terdiri dari bahan-bahan kualitatif seperti misalnya kesan, ide, keinginan, gagasan, pengetahuan, nilai dan lain-lain. jadi material itu terdapat terdiri dari kualitas maupun kuantitas. Kenyataan inilah yang barangkali membuat orang mengalami kesulitan dan membedakan antara pertumbuhan dan perkembangan. Salah satu kelengahan orang adalah yang menyebut material kualitatif sebagai perkembangan.

Pertumbuhan pribadi sebagai perubahan kuantitatif pada material pribadi sebagai akibat dari adanya pengaruh lingkungan. Material pribadi seperti : sel, kromosom, butir darah, rambut, lemak, tulang, adalah tidak dapat dikatakan berkembang melainkan bertumbuh. Begitu juga material pribadi seperti : kesan, ide, keinginan, pengetahuan, nilai selama tidak dihubungkan dengan fungsinya tidak dapat dikatakan berkembang melainkan bertumbuh.

II. Perkembangan pada dasarnya adalah perubahan kualitatif sesuatu hingga membuahkan hasil atau manfaat bagi pihak lain. dapat diartikan pula sebagai perubahan kualitatif dari fungsi-fungsi yang dimungkinkan adanya perubahan tingkah laku hasil belajar.
Beberapa definisi psikologi perkembangan menurut para ahli :

• Menurut Monks, Knoers dan Haditono bahwa “psikologi perkembangan adalah suatu ilmu yang lebih mempersolankan faktor-faktor umum yang mempengaruhi proses perkembangan (perubahan) yang terjadi dalam diri pribadi seseorang dengan menitik beratkan pada relasi antara kepribadian dan perkembangan.”

• Menurut Kartono bahwa “Psikologi perkembangan (psikologi anak) adalah suatu ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia yang dimulai dengan periode masa bayi, anak pemain, anak sekolah, masa remaja sampai periode adolesense menjelang dewasa.”

• Encyclopedia International : “Developmental psychology is a branch of psychology devoted been placed on the search for those elements of behavior in the child which are thought to be prerequisite for complex adult behavior.”(Psikologi perkembangan adalah suatu cabang dari psikologi yang mengetengahkana pembahasan tentang perilaku anak secara historic titik berat pembahasannya pada penganalisaan elemen-elemen perilaku anak yang dimungkinkan akan menjadi syarat terbentuknya perilaku dewasa yang kompleks).

• Good dalam Dictionary Of Education : “Developmental psychology: the branch of psychology concerned with the course of progressive stages of behavior, considered phylogenetically anda ontogenetically, and including both the phase of growth and of decline, broder in meaning than genetic psychology, though the terms are frequently use interchangeably.”

Psikologi perkembangan adalah cabang dari psikologi yang membahas tentang arah atau tahapan kemajuan dari perilaku yang mempertimbangkan phylogenetic dan ontogenetic, termasuk semua phase pertumbuhan dan penurunan. Hal ini berarti adanya pembatasan yang lebih luas dari pengertian ilmu jiwa keturunan, walaupun bentuk dan polanya ada persamaannya serta dapat dipertukarkan).

Metode yang digunakan dalam psikologi pendidikan

Metode yang digunakan dalam psikologi pendidikan
adalah

1. Metode eksperimen

Dalam psikologi pendidikan, metode ini digunakan untuk menguji keabsahan dan kecermatan kesimpulan yang ditarik dari penelitian dengan menggunakan metode yang lain.

2. Metode kuisioner

3. Metode studi kasus

Digunakan untuk memperoleh gambaran rinci tentang aspek-aspek psikologi siswa atau sekelompok siswa. Studi ini biasanya diikuti oleh studi lain yang berskala lebih besar untuk mencapai generalisasi hasil tes. Mengapa demikian? Kesimpulan hasil studi kasus dihasilkan dari penelitian terhadap sejumlah kecil subjek yang tentu saja akan sulit untuk dijadikan sampel dari sebuah populasi yang besar. Lazimnya, fenomena yang diselidiki dengan metode ini diikuti terus-menerus dalam kurun waktu tertentu. Bahkan, tak jarang diperlukan waktu bertahun-tahun untuk menghimpun data.

4. Metode penyelidikan klinis

Hanya digunakan oleh ahli psikologi klinis atau psikiater pada mulanya. Namun, seiring dengan perkembangan jaman, dimulai oleh Jean Piaget, metode ini digunakan dalam ranah pendidikan. Sasaran utama penggunaan metode ini adalah untuk memastikan sebab-sebab kemunculan ketidaknormalan perilaku siswa.

PENGERTIAN/DEFINISI PSIKOLOGI PENDIDIKAN

PSIKOLOGI PENDIDIKAN

A. PENGERTIAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN
1. Pengertian Psikologi
Secara harafiah (Syah, 1997 / hal. 7)
Berasal dari bahasa Yunani, yang terdiri dari dua kata yaitu : psyche dan logos. Psyche berarti jiwa dan logos berarti ilmu. Jadi, psikologi berarti ilmu jiwa.

William James (Syah, 1997/ hal. 8) menganggap psikologi sebagai ilmu pengetahuan tentang kehidupan mental

John B. Watson (Syah, 1997 / hal.8) mengubah definisi psikologi menurut James menjadi ilmu pengetahuan tentang tingkah laku (behaviour) organisme.

Caplin (Syah, 1997 / hal. 8) mendefinisikan psikologi sebagai
“..... the science of human and animal behavior, the study of of the organisme in all its variety and complexity as it responds to the flux and flow of the physical and social events which make up the environment”
(Psikologi adalah ilmu pengetahuan mengenai perilaku manusia dan hewan, juga penyelidikan terhadap organisme dalam segala ragam dan kerumitannya ketika mereaksi arus dan perubahan lingkungan).

Edwin G. Boring dan Herbert S. Langfeld (Sarwono dalam Syah, 1997 / hal.8) mendefinisikan psikologi sebagai studi tentang hakikat manusia.

Poerbakawatja dan Harahap (Syah, 1997 / hal.8) membatasi psiklogi sebagai “cabang ilmu pengetahuan yang mengadakan penyelidikan aas gejala-gejala dan kegiatan-kegiatan jiwa”. Dimana gejala-gejala dan kegiatan-kegiatan jiwa tersebut meliputi respon organisme dan hubungannya dengan lingkungannya.

Syah (1997 / hal.9) membuat kesimpulan tentang pengertian psikologi dari beberapa definisi di atas, dimana psikologi adalah ilmu pengetahuan yang menyelidiki dan membahas tingkah laku terbuka dan tertutup pada manusia, baik selaku individu maupun kelompok, dalam hubungannya dengan lingkungan. Lingkungan dalam hal ini meliputi semua orang, barang, keadaan dan kejadian yang ada di sekitar manusia.

2. Pengertian Pendidikan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Syah, 1997 / hal.10)
Pendidikan berasal dari kata “didik”, yang mendapat awal me sehingga menjadi “mendidik” artinya memelihara dan memberi latihan. Dalam memelihara dan memberi latihan diperlukan adanya ajaran, tuntunan, dan pimpinan mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran.
Pendidikan ialah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau sekelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan

Menurut McLeod (Syah, 1997 / hal. 10)
Dalam bahasa Inggris, education (pendidikan) berasal dari kata educate (mendidikan) artinya memberi peningkatan (to elicit, to give rise to), dan mengembangkan (to evolve, to develop).
Dalam pengertian yang sempit, education atau pendidikan berarti perbuatan atau proses perbuatan untuk memperoleh pengetahuan

Tardif (Syah, 1997 / hal. 10)
Secara luas, pendidikan adalah proses dengan metode-metode tertentu sehingga orang memperoleh pengetahuan, pemahaman, dan cara bertingkah laku yang sesuai dengan kebutuhan.
Secara luas dan representatif, pendidikan ialah .....the total process of developing human abilities and behaviors, drawing on almost all life’s experience (seluruh tahapan pengembangan kemampuan-kemampuan dan perilaku-perilaku manusia dan juga proses penggunaan hampir seluruh pengalaman kehidupan)

Menurut Dictionary of Psychology (Syah, 1997 / hal. 11)
Pendidikan diartikan sebagai ..... the institutional procedures which are employed in accomplishing the development of knowledge, habits, attitudes etc. Usually the term is applied to formal institution.
Jadi pendidikan berarti tahapan kegiatan yang bersifat kelembagaan (seperti sekolah, madrasah) yang dipergunakan untuk menyempurnakan perkembangan individu dalam menguasai pengetahuan, kebiasaan, sikap dan sebagainya. Pendidikan dapat berlangsung secara informal dan nonformal disamping secara formal seperti sekolah, madrasah dan institusi-institusi lainnya.
Bahkan menurut definisi di atas, pendidikan juga dapat berlangsung dengan cara mengajar diri sendiri (self-instruction)

Poerbakawatja dan Harahap (Syah, 1997 / hal. 11)
Pendidikan adalah usaha secara sengaja dari orang dewasa untuk dengan pengaruhnya meningkatkan si anak ke kedewasaan yang selalu diartikan mampu menimbulkan tanggung jawab moril dari segala perbuatannya.

3. Pengertian Psikologi Pendidikan
Arthur S. Reber (Syah, 1997 / hal. 12)
Psikologi pendidikan adalah sebuah subdisiplin ilmu psikologi yang berkaitan dengan teori dan masalah kependidikan yang berguna dalam hal-hal sebagai berikut :
a. Penerapan prinsip-prinsip belajar dalam kelas
b. Pengembangan dan pembaharuan kurikulum
c. Ujian dan evaluasi bakat dan kemampuan
d. Sosialisasi proses-proses dan interaksi proses-proses tersebut dengan pendayagunaan ranah kognitif
e. Penyenggaraan pendidikan keguruan

Barlow (Syah, 1997 / hal. 12)
Psikologi pendidikan adalah ...... a body of knowledge grounded in psychological research which provides a repertoire of resource to aid you in functioning more effectively in teaching learning process.
Psikologi pendidikan adalah sebuah pengetahuan berdasarkan riset psikologis yang menyediakan serangkaian sumber-sumber untuk membantu anda melaksanakan tugas-tugas seorang guru dalam proses belajar mengajar secara efektif.

Tardif (Syah, 1997 / hal. 13)
Psikologi pendidikan adalah sebuah bidang studi yang berhubungan dengan penerapan pengetahuan tentang perilaku manusia untuk usaha-usaha kependidikan.

Witherington (Buchori dalam Syah, 1997 / hal. 13)
Psikologi pendidikan sebagai “ A systematic study of process and factors involved in the education of human being.
Psikologi pendidikan adalah studi sistematis tentang proses-proses dan faktor-faktor yang berhubungan dengan pendidikan manusia.

Pengertian Psikologi, Sejarah Psikologi

Pengertian Psikologi

Psikologi (dari bahasa Yunani Kuno: psyche = jiwa dan logos = kata) dalam arti bebas psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang jiwa/mental. Psikologi tidak mempelajari jiwa/mental itu secara langsung karena sifatnya yang abstrak, tetapi psikologi membatasi pada manifestasi dan ekspresi dari jiwa/mental tersebut yakni berupa tingkah laku dan proses atau kegiatannya, sehingga Psikologi dapat didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku dan proses mental

Sejarah Psikologi

Psikologi adalah ilmu yang tergolong muda (sekitar akhir 1800an.) Tetapi, manusia di sepanjang sejarah telah memperhatikan masalah psikologi. Seperti filsuf yunani terutama Plato dan Aristoteles. Setelah itu St. Augustine (354-430) dianggap tokoh besar dalam psikologi modern karena perhatiannya pada intropeksi dan keingintahuannya tentang fenomena psikologi. Descartes (1596-1650) mengajukan teori bahwa hewan adalah mesin yang dapat dipelajari sebagaimana mesin lainnya.

Ia juga memperkenalkan konsep kerja refleks. Banyak ahli filsafat terkenal lain dalam abad tujuh belas dan delapan belas—Leibnits, Hobbes, Locke, Kant, dan Hume—memberikan sumbangan dalam bidang psikologi. Pada waktu itu psikologi masih berbentuk wacana belum menjadi ilmu pengetahuan.

Sumber : Wikipedia.org/

Hidangan Lezat Pendongkrak Gairah Seksual


Hidangan Lezat Pendongkrak Gairah Seksual

Asupan nutrisi yang baik mempengaruhi kondisi kesehatan tubuh. Beberapa bahan pangan tertentu ternyata mempunyai kandungan zat afrodidiak yang dapat mendongkrak gairah seks. Seperti kerang yang kaya akan zinc dan protein. Resep Kerang Bumbu Oriental ini cocok disajikan saat valentine nanti. Hm….Resep/Dapur Uji/Food Stylist: Budi Sutomo

KERANG MASAK ORIENTAL

Bahan:

400 g kerang darah, cuci bersih

150 g, pare, potong tipis

150 ml air

3 siung bawang putih, cincang

50 g bawang Bombay, cincang

1 batang daun bawang, potong serong

4 buah cabai merah, potong serong

2 cm jahe, parut

2 batang serai, memarkan

2 sdm saus tiram

2 sdm kecap asin

3 sdm air jeruk nipis

3 sdm minyak goreng

½ sdt garam halus

Cara Membuat:
1. Panaskan minyak, tumis bawang putih, bawang Bombay, cabe merah, jahe dan serai hingga harum. Tuang air, masak hingga mendidih.
2. Masukkan kerang, pare, garam, saus tiram dan kecap asin. Masak hingga bumbu meresap. Sesaat sebelum diangkat, masukkan air jeruk nipis dan daun bawang. Masak hingga semua bahan matang. Angkat.
3. Tuang ke dalam pinggan saji. Hidangkan panas sebagai lauk.

Untuk 4 Porsi

Tip: Kerang Bisa diganti dengan tiram atau kerang jenis lain.



http://myhobbyblogs.com/

Psikologi sosial, Ilmu pengetahuan psikologi

Psikologi sosial merupakan perkembangan ilmu pengetahuan yang baru dan merupakan cabang dari ilmu pengetahuan psikologi pada umumnya. Ilmu tersebut menguraikan tentang kegiatan-kegiatan manusia dalam hubungannya dengan situasi-situasi sosial. Dari berbagai pendapat tokoh-tokoh tentang pengertian psikologi sosial dapat disimpulkan bahwa psikologi sosial adalah suatu studi ilmiah tentang pengalaman dan tingkah laku individu-individu dalam hubungannya dengan situasi sosial.

Sedangkan latar belakang timbulnya psikologi sosial, banyak beberapa tokoh berpendapat, semisal, Gabriel Tarde mengatakan, pokok-pokok teori psikologi sosial berpangkal pada proses imitasi sebagai dasar dari pada interaksi sosial antar manusia. Bedah lagi dengan Gustave Le Bon, bahwa pada manusia terdapat dua macam jiwa yaitu jiwa individu dan jiwa massa yang masing-masing berlaianan sifatnya.

Jiwa massa lebih bersifat primitif (buas, irasional, dan penuh sentimen) dari pada sifat-sifat jiwa individu. Berlaianan dengan Le Bon, Sigmund Freud berpendapat bahwa jiwa massa itu sebenarnya sudah terdapat dan tercakup oleh jiwa individu, hanya saja sering tidak disadari oleh manusia itu sendiri karena memang dalam keadaan terpendam. Dan masih banyak lagi tokoh-tokoh yang berpendapat dalam buku yang mempunyai pengaruh terhadap perkembangan psikologi sosial.

Pada tahun 1950 dan 1960 psikologi sosial tumbuh secara aktif dan program gelar dalam psikologi dimulai disebagaian besar universitas
Dasar mempelajari psikologi sosial berdasarkan potensi –potensi manusia, dimana potensi ini mengalami proses perkembangan setelah individu itu hidup dalam lingkungan masyarakat. Potensi-potensi tersebut antara lain:

1. kemampuan menggunakan bahasa
2. adanya sikap etik
3. hidup dalam 3 dimensi (dulu, sekarang, akan datang )

Ketiga pokok di atas biasa disebut sebagai syarat human minimum. Dengan demikian yang tidak memenuhi human minimum dengan sendirinya sukar digolongkan sebagai masyarakat. Obyek manusia mempelajari psikologi sosial adalah kegiatan-kegiatan sosial / gejala-gejala sosial. Sedangkan metode sosial antara lain : a. Metode Eksperimen, b. Metode survey, c. Metode Observasi, d. Metode diagnostik – psychis, e. Metode Sosiometri.

Sebagai ilmu yang obyeknya manusia, maka terdapat saling hubungan antara psikologi sosial dengan ilmu-ilmu lain yang obyeknya juga manusia seperti misalnya : Ilmu hukum, Ekonomi, sejarah, dan yang paling erat hubungannya adalah sosiologi. Letak psikologi sosial dalam sistematik psikologi termasuk dalam psikologi yang bersifat empirik dan tergolong psikologi khusus yaitu psikologi yang menyelidiki dan yang mempelajari segi-segi kekhususan dari hal-hal yang bersifat umum dipelajari dalam lapangan psikologi khusus. Sedangkan kedudukan psiklogi sosial didalam lapangan psikologi termasuk dalam psikologi teoritis, sedangkan psikologi sosial tergolong dalam psikologi teoritis.

Mengenai psikologi sosial terdapat pertentangan faham diantara beberapa tokoh ilmu jiwa sosial yang dalam garis besarnya dapat dikelompokan menjadi dua aliran yakni, aliran subyektifisme yang menyatakan bahwa individulah yang membentuk masyrakat dalam segala tingkah lakunya. Dan aliran kedua adalah, obyektivisme yang merupkan kebalikan dari aliran subyektivisme, bahwa masyarakatlah yang menentukan individu.

Selain dua aliran di atas, masih ada aliran yang membicarakan masalah hubungan antara individu dengan masyarakat diantaranya adalah aliran historis dan cultural personality.

Syarat Psikologi Metode Eksperimen

Untuk melakukan pengamatan dengan metode eksperimen, ada 4 syarat utama yang harus diberlangsungkan:

1. mengidentifikasi pengaruh/effect lingkungan spesifik (specificworld /circumctan ces) sebagai perlakuan (treatment/sebab/variabel independen). Pengaruh ini harus terdefinisi secara operasional, agar terukur.

2. Behavior variable sebagai akibat (variabel dependen). Variabel perilaku ini juga harus terdefinisi secara operasional, agar terukur dari segi validity dan reliability..

Hubungan sebab-akibat (cause and effect) haruslah didasari dengan kejelasan pengetahuan (structure of knowledge/thoughts) sebagai construct atau logical-atau conceptual validity dengan mana dibangun hipotesis (yang berupa scientific hyphothesis, berkenaan dengan predicted relationship) yang akan dijadikan landasan deduktif guna pelaksanaan uji proses induktif (dengan null hypothesis) lewat pengamatan eksperimental dengan bantuan tehnologi/instrumen tertentu. Ingat, hanya dengan construct validity baru bisa dilakukan operational definiiton.

Memang, sebelum membangun structure of knowledge/thoughts, perlu dicanangkan dulu apa masalahnya. Ada setidaknya 4 sumber inspirations untuk melakukan problem identification, yaitu: theory (sebagai a group of logically organized/deductively related laws), masalah-masalah dalam every day life misal bagaimana orangtua harus menangani kenakalan anak, practical issues yang membutuhkan solusi misal bagaimana menangani unjuk rasa karyawan, dan past research yang perlu digugat/dipertanyakan terus.

Setelah jelas dan kokoh masalahnya (bahwa x berpengaruh y) , kemudian tentulah perlu didapati sebanyak mungkin informasi tentang masalah itu, spesifik tentang variabel independen dan variabel dependen, dan kemungkinan keterkaitannya sebagai sebab-akibat). Singkat kata, perlu perlu dilakukan review of literature (books, journals, information retrieval systems, pasar = psycINFO Assisted search and retrieval service, additional information sources berupa informasi terkini lewat macam-macam meetings dalam berbagai macam psychological associations). Nah, mereka yang berminat sekali pada Psikologi Eksperimen perlu mempunyai banyak waktu, rasa ingin tahu, dan kesabaran untuk ekplorasi informasi semacam itu.

3. Variebel independen dan variable dependen itu diamati pada 2 kelompok yang berbeda: kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dengan maksud, untuk diperoleh hasil pengamatan, apakah ada atau tidak perbedaan pengaruh/effect perlakuan terhadap kelompok eksperimen, dan apakah terjamin, bahwa hanya perlakuan itu yang murni berpengaruh.

4. Itulah sebabnya, agar menjamin adanya the only effect, perlu dilakukan pengendalian/control terhadap extraneous variables, lalu disebutlah variabel-luaran ini sebagai controlled variables. Kalau tidak sampai terkendali, the only effect tidak akan terjadi, karena di dalamnya kemasukan pengaruh variabel-luaran, sehingga yang terjadi bias-pengaruh, kesesatan/errors, sehingga akibat pada variabel dependen tidak murni lagi.


Masalah control amat penting karena menjadi ciri utama sebuah pengamatan untuk bisa disebut ilmiah/scientific, (di samping 2 ciri utama lainnya: operational definition dan replication), karena pengendalian/control betul-betul berkenaan dengan masalah internal validity.


Mudahkah melakukan pengendalian terhadap extraneous variables yang juga disebut sebagai confounding variables? Memang tidak mudah, karena selalu ada variabel-luaran yang secara constant menyelinap, sehingga sulit dikendalikan. Tetapi ada juga variabel-luaran yang berpengaruh secara tidak constant (bersifat kompensatoris) , sehingga relatif bisa dikendalikan. Maka selalu harus diingat agar bisa bijaksana berilmu, bahwa betapa pun sempurnanya eksperimen psikologi, selalu di dalamnya memuat masalah akurasi, masalah presisi, karena sedikit banyak tentulah terjadi bias-pengaruh, tentulah memuat kesesatan. Karena itu, yang perlu diusahakan adalah, seberapa kecil kesesatan itu bisa dikendalikan. Namun setidaknya independent variablenya harus bisa manipulated. Ada 2 cara dasar manipulasi: instruction manipulation, event manipulation, dan bisa ditambah measured manipulation .


Ketika extraneous variables hadir secara tidak constant, maka biasa disebut ada 3 macam errors: kesesatan tipe Subyek (karena terjadi fluktuasi subject sampling), kesesatan Kelompok/Group (karena terjadi perbedaan dinamika kelompok), dan kesesatan tipe Replikasi (karena terjadi perubahan kondisi pada setiap replikasi).


Ada pun sumber penyebab kesesatan, yang perlu dibuntu demi terjaminnya internal validity, adalah histoy, maturation, instrumentation, statistical regression, selection, dan mortality.

PENGERTIAN PSIKOLOGI EKSPERIMEN

PSIKOLOGI EKSPERIMEN:

PERSPEKTIF DASAR

Psikologi Eksperimen adalah cabang Psikologi yang mengkaji proses sensing, perceiving, learning, and thinking about the world.

Dalam konteks positivisme, atau empiricism, pengamatan/observasi atas proses-proses itu dilakukan dengan metode eksperimen sebagai a method or logic inquiry yang diandalkan untuk merinci (description), menjelaskan (explanation), meramalkan (prediction), dan mengendalikan (control) secara semakin akurat/precise proses-proses itu sendiri sebagai realitas.

Realitas-realitas yang saling berasosisasi, bahkan dipercaya/belief memuat the notion of determinism, bahwa perilaku pastilah bersebab, atau memliki determinan. Hanya saja realitas di sini dan sekarang (here and now) tidak dimengerti dengan pendekatan-pendekatan tenacity, intuition, authority, bahkan tidak dengan rationalism, tetapi sekali lagi dengan metode eksperimen. Jadi Psikologi Eksperimen bukan metode eksperimen itu sendiri, walau metode ini adalah satu-satunya andalannya, tetapi pertama-tama tetaplah acquiring knowledge about psychological realities.


Metode eksperimen hanyalah more acceptable means karena alat/ means ini menjamin objective observation, yaitu pengamatan yang independent of opinion or bias. Perlu diingat, yang dimaksud dengan metode eksperimen di sini adalah suatu methodology (yang memuat urutan unsur-unsur logic of inquiry mulai dari unsur identify problem and form hypothesis, unsur design experiment, unsur conduct experiment, unsur test hypothesis, sampai dengan unsur write reasearch report), bukan techniques, yang sebenarnya hanyalah specific manners in which scientif method is implemented.


Dalam konteks positivisme, masih ada metode-metode lain selain metode eksperimen, yaitu metode deskriptif, yang bermaksud menyelenggarakan deskripsi atau gambaran tentang suatu situasi, kejadian, atau kumpulan kejadian secara khusus/ partikular. Termasuk ke dalam metode deskriptif adalah naturalistic observation, secondary records, dan field studies yang terdiri atas setidaknya 4 metode: participant observation, survey (survey, correlational studies, longitudinal and cross-sectional studies), ex post facto studies, dan meta analyisis.

Tentu, metode eksperimen adalah terbaik, sejauh menjadi metode yang mampu menjamin bisa diketahuinya hubungan/asosiasi sebab-akibat di antara realitas-realitas.
Tidak berarti metode eksperimen tidak memiliki kekurangannya. Kekurangannya adalah, karena cenderung dilakukan di labolatorium, maka hasilnya sangat exclusive, dalam arti hanya bisa dibenarkan (dilegitimasikan) untuk ekesperimen itu saja. Diragukan bisa digunakan hasilnya untuk populasi yang lebih besar.

Ada masalah besar dalam hal external validity. Agar terjadi external validity, oerlu diusahakan kehadiran: population validity, ecological validity, dan temporal validity. Tentu perlu diingat adanya inverse relationship antara internal validity dan external validity: bila validitas eksternal meningkat, validitas internal cenderung terkurbankan, begitu sebaliknya.

Metode sebagai alat adalah memang salah satu bagian integral keilmiahan. Tetapi yang paling penting untuk integritas kebenaran ilmu adalah sikap ilmiah ilmuwannya sendiri, untuk senantiasa menjaga diri agar tetap memiliki: curiosity, patience, objectivity, dan change.

Fase dan Tugas Perkembangan

Fase dan Tugas Perkembangan

Sebagaimana telah disinggung di atas, bahwa teori-teori yang ada dapat digolongkan menjadi 3 macam yakni :
1. Fase berdasarkan Biologis
2. fase berdasarkan Didaktis
3. Fase berdasarkan Psikologis

I. Fase berdasarkan Biologis
Yang dimaksud dengan fase berdasarkan biologis adalah : para ahli mendasarkan bahasanya pada kondisi atau proses pertumbuhan biologis anak.
Yang termasuk kelompok ini antara lain :

a. Menurut Kretschmer, bahwa perkembangan anak terbagi menjadi 4 fase, yaitu :
• Fullungs periode I : umur 0 : 0 – 3 = o, pada masa ini dalam keadaan pendek, gemuk, bersifat terbuka, mudah bergaul dan mudah didekati.
• Strecungs periode I : umur 3 : 0 – 7 : 0, kondisi badan anak tampak langsing (tidak begitu gemuk) biasanya sikap anak tertutup, sukar bergaul dan sukar didekati.
• Fullungs periode II : umur 7 : 0 – 13 : 0, keadaan fisik anak kembali gemuk.
• Strecungs periode II : umur 13 : 0 – 20, keadaan fisik anak kembali langsing.

b. Menurut Aristoteles, bahwa perkembangan anak terbagi dalam 3 fase, yaitu :
• Fase I : umur 0-7 disebut masa nak kecil, kegiatan anak waktu ini hanya bermain.
• Fase II : umur 7-14, masa sekolah, dimana anak mulai belajar di sekolah dasar.
• Fase III : umur 14-21, disebut masa remaja atau pubertas, masa ini adalah masa peralihan (transisi)dari anak menjadi dewasa.

c. Sigmud Freud, membagi perkembangan anak menjadi 6 fase , yaitu :
• fase Oral : 0-1 : pada fase ini mulut merupakan sentral pokok keaktifan yang dinamis.
• fase anal : 1-3 : dorongan dan tahanan berpusat pada alat pembuangan kotoran.
• fase phalis : 3-5 : pada fase ini alat kelamin merupakan daerah organ paling perasa.
• fase Latent : 5-12/13 : impuls-impuls cenderung berada pada kondisi tertekan.
• fase pubertas : 12/13-20: fase ini impuls-impuls (dorongan kembali menonjol).
• fase Genital : umur 20 ke atas : seseorang telah sampai pada awal dewasa.

d. Jasse Feiring Williams
Ia membagi perkembangan anak dengan :
• Masa nursery dan kendergarden 0-6
• Masa cepat memperoleh kekuatan/tenaga 6-10
• Masa cepat perkembangan tubuh 10-14
• Masa adolesen 14-19 masa perubahan pola dan kepentingan dan kemampuan anak dengan cepat.

Fase berdasarkan Dedaktis
Yang dimaksud dari tinjauan ini adalah dari segi keperluan/materi apa kiranya yang dapat diberikan kepada anak didik pada masa-masa tertentu, serta memikirkan tentang metode yang paling efektif untuk diterapkan dalam mengajar atau mendidik anak pada masa tertentu. Para ahli yang termasuk dalam kelompok ini antara lain :

a. Johann Amos Comenius (Komensky)
• Scola maternal (sekolah ibu) usia 0-6, anak menggambarkan organ tubuh dan panca indera di bawah asuhan ibu (keluarga).
• Scole vermacula (sekolah bahasa ibu) usia 6-12, mengembangkan pikiran, ingatan dan perasaannya di sekolah dengan menggunakan bahasa daerah (bahasa ibu)
• Scola latina (sekolah bahasa latin) masa anak mengembangkan potensinya terutama daya intelektualnya dengan bahasa asing, pada usia 12-18.
• Academia (akademi) adalah pendidikan yang tepat bagi anak usia 18-14 tahun.

b. Jean Jacques Rousseau
Dalam karyanya “Emile eu du I’education”, memuat tahapan perkembangan anak antara lain :
• Usia 0-2 tahun : masa asuhan (nursery)
• Usia 2 –12 tahun : masa pentingnya pendidikan jasmani dan alat-lat indera.
• Usia 12-15 tahun : masa berkembangnya fikiran dan juga pubertas.
• Usia 15-20 tahun : masa pentingnya pendidikan serta pembentukan watak, kesusilaan, juga pembinaan mental agama.

c. Maria Montessori, membaginya dengan :
• 1-7 tahun : masa penerimaan dan pengaturan rangsangan dari dunia luar melalui alat indra.
• 7-12 tahun : masa abstrak, dimana anak mulai memperhatikan masalah kesusilaan, mulai fungsi perasaan ethisnya.
• 12-18 tahun : masa penemuan diri serta kepuasan terhadap masalah-masalah sosial.
• 18-24 tahun : masalah pendidikan di perguruan tinggi melatih anak akan kepentingan realitas dunia.

Periode Berdasarkan Psikologis

Para ahli membahas perkembangan jiwa anak, orientasi dari sudut pandang psikologis.
a. Pendapat Kroh
• Dari lahir hingga Trotz periode I disebut masa anak-anak awal (0-3/4 tahun)
• dari Trotz periode I hingga Trotz periode II disebut masa keserasian bersekolah (3, 0/4-12/13)
• Dari Trotz periode II hingga akhir masa remaja disebut masa kematangan(12/13-21).
b. Charlotte Buhler, membagi perkembangan anak menjadi 5 fase :
• Fase I (0-1) perkembangan sikap subyektif menjadi obyektif
• Fase II (I-4) makin luasnya hubungan dengan benda-benda sekitarnya atau mengenal benda-benda secara subyektif.
• Fase III (4-8) masa pemasukan diri pada masyarakat secara obyektif, adanya hubungan sosial.
• Fase IV (8-13)munculnya minat ke dunia obyek sampai pada puncaknya, ia mulai memisahkan diri dari orang lain dan disekitarnya secara sadar.
• Fase V (13-19) masa penemuan diri dan kematangan yakni synthesa sikap subyektif dan obyektif.

Prinsip-Prinsip Perkembangan

Prinsip-Prinsip Perkembangan

1. Bahwa perkembangan melibatkan perubahan. Tujuan perkembangan adalah realisasi diri atau pencapaian kemampuan bawaan. Sikap anak terhadap perubahan dipengaruhi oleh kesadaran akan perubahan tersebut, bagaimana pengaruhnya terhadap perilaku anak, sikap social terhadap perubahan ini, bagaimanan mereka mempengaruhi penampilan anak, dan bagaimana mereka mempengaruhi penampilan anak, dan bagaimanan kelompok sosial bereaksi terhadap anak ketika perubahan ini terjadi.

2. Perkembangan awal lebih kritis dari pada perkembangan selanjutnya. Bahwa perkembangan awal lebih penting dari pada perkembangan selanjutnya, karena dasar awal sangat dipengaruhi oleh proses belajar dan pengalaman. Apabila perkembangan membahayakan penyesuaian pribadi dan sosial anak, ia dapat diubah sebelumnya menjadi pola kebiasaan.

3. Perkembangan merupakan hasil proses kematangan dan belajar. Perkembangan menekankan kenyataan bahwa perkembangan timbul dari interaksi kematangan dan belajar dengan kematangan yang menetapkan batas dari perkembangan.

4. Pola perkembangan dapat diramalkan. Walaupun pola yang dapat diramalakan ini dapat diperlambat dan dipercepat oleh kondisi lingkungan di masa pra lahir dan pasca lahir.

5. Pola perkembangan mempunyai karakteristik yang dapat diramalkan. Yang penting diantaranya adalah persamaan pola perkembangan bagi semua anak, perkembangan berlangsung dari tanggapan umum ke tanggapan spesifik, perkembangan terjadi secara berkesinambungan, berbagai bidang perkembangan dengan kecepatan yang berbeda, dan terdapat korelasi dalam perkembangan.

6. Terdapat perbedaan individu dalam berkembang. Bahwa terdapat perbedaan individu dalam perkembangan yang sebagian karena pengaruh bawaan dan sebagian karena kondisi lingkungan. Ini berlaku baik dalam perkembangan fisik maupun psikologis. Kepentingan untuk mengetahui bahwa terdapat perbedaan individu dalam perkembangan adalah bahwa ia mennekankan pentingnya melatih anak sesuai dengan kebutuhannya dan tidak mengharapkan perilaku yang sama pada semua anak.

7. Periode pola perkembangan. Periode perkembangan biasanya diebut periode pralahir, masa neonatus, masa bati, masa kanak-kanak, akhir masa kanak-kanak, dan masa puber. Dalam semua periode ini terdapat saat-saat keseimbangan dan ketidakseimbangan, serta pola perilaku yang normal dan yang terbawa dari periode sebelumnya biasanya disebut perilaku “bermasalah”.

8. Pada setiap periode perkembangan terdapat harapan sosial. Harapan sosial ini terbentuk tugas perkembangan yang menungkinkan para orang tua dan guru mengetahui pada usia berapa anak-anak mampu menguasaiberbagai pola perilaku yang diperlukan bagi penyesuaian yang baik.

9. Setiap bidang perkembangan mengandung bahaya dan potensial. Bahaya tersebut terjadi baik fisik maupun psikologis yang dapat mengubah pola perkembangan.

10. Kebahagiaan bervariasi pada berbagai periode perkembangan. Tahun pertama kehidupan biasanya paling bahagia dan masa puber biasanya yang paling tidak bahagia.

PENGERTIAN DAN TUJUAN KONSTRUKTIVISME

PENGERTIAN DAN TUJUAN KONSTRUKTIVISME

Kontruksi berarti bersifat membangun, dalam konteks filsafat pendidikan, Konstruktivisme adalah suatu upaya membangun tata susunan hidup yang berbudaya modern
Konstruktivisme merupakan landasan berfikir (filosofi) pembelajaran konstektual yaitu bahwa pengetahuan dibangun oleh manusia sedikit demi sedikit, yang hasilnya diperluas melalui konteks yang terbatas dan tidak sekonyong-konyong. Pengetahuan bukanlah seperangkat fakta-fakta, konsep, atau kaidah yang siap untuk diambil dan diingat. Manusia harus mengkontruksi pengetahuan itu dan memberi makna melalui pengalaman nyata.

Sedangkan menurut Tran Vui Konstruktivisme adalah suatu filsafat belajar yang dibangun atas anggapan bahwa dengan memfreksikan pengalaman-pengalaman sendiri.sedangkan teori Konstruktivisme adalah sebuah teori yang memberikan kebebasan terhadap manusia yang ingin belajar atau mencari kebutuhannya dengan kemampuan untuk menemukan keinginan atau kebutuhannya tersebut denga bantuan fasilitasi orang lain.

Dari keterangan diatas dapatlah ditarik kesimpulan bahwa teori ini memberikan keaktifan terhadap manusia untuk belajar menemukan sendiri kompetensi, pengetahuan atau teknologi, dan hal lain yang diperlukan guna mengembangkan dirinya sendiri.

Adapun tujuan dari teori ini dalah sebagai berikut:
Adanya motivasi untuk siswa bahwa belajar adalah tanggung jawab siswa itu sendiri.
Mengembangkan kemampuan siswa untuk mengejukan pertanyaan dan mencari sendiri pertanyaannya.

Membantu siswa untuk mengembangkan pengertian dan pemahaman konsep secara lengkap.
Mengembangkan kemampuan siswa untuk menjadi pemikir yang mandiri.
Lebih menekankan pada proses belajar bagaimana belajar itu.

Teori ini belajar Behaviourisme

Behaviourisme

Tokoh utama aliran ini adalah J.B. Watson. Watson membaca karya
Pavlov dia merasa mendapatkan model yang cocok untuk
pendiriannya, untuk menjelaskan tingkah laku manusia.

* Classical conditioning (Ivan Petrovich Pavlov 1849):1936):

Assosiative Learning
Teori ini dikemukkan oleh Pavlov yang kemudian dipelopori oleh
Guthric, Skinner yang berhaluan behavioris. Pavlov mengadakan
eksperimen disebut Condition reflex karena yang dipelajari gerakan
otot sederhana yang secara otomatis bereaksi terhadap suatu
perangsang tertentu. Reflex dapat ditimbulkan oleh perangsang yang
lain yang dahulunya tidak menimbulkan reflex tadi.

Kesimpulan Pavlov:
3
Pertanda /signal dapat memainkan peranan penting alam adaptasi
hewan terhadap sekitarnya. Reaksi mengeluarkan air liur pada anjing
karena mengamati pertanda mula mula disebut reflek bersyarat
(conditional reflex/CR). Pertanda atau signal disebut perangsang
bersyarat (Conditioned Stimulus/CS). Makanan disebut perangsang tak
bersyarat (Unconditioned Stimulus/US). Sedangkan keluarnya air liur
karena makanan disebut refleks tak bersyarat (Unconditioned
reflex/UR).

Teori ini menekankan bahwa belajar terdiri atas pembangkitan
respons dengan stimulus yang pada mulanya bersifat netral atau tidak
memadai. Melalui persinggungan (congruity) stimulus dengan respos,
stimulus yang tidak memadai untuk menimbulkan respons tadi
akhirnya mampu menimbulkan resposns.

4
Implikasi teori belajar ini dalam pendidikan adalah :

5
1. Tingkah laku guru mengharapkan murid menghafal secara
mekanis/otomatis
2. Verbalitis karena tingkah laku mechanistis dan reflektif.
3. Guru tersebut membiasakan muridnya dengan latihan
4. Sekolah D (duduk), tidak ada inisiatif karena perasaan, pikiran
tak mengarahkan tingkah laku
5. Guru hanya memberi tugas tanpa disadari oleh muridnya
6. Guru tidak memperhatikan individual differences
7. Guru menggunakan “learning by parts” sampai tak ada
hubungan
8. Guru menyuapi murid saja dan murid menerima yang diolah
guru, jadi guru aktif.

Hal ini terjadi karena (menurut teori belajar contioning) :
a. Terbentuknya tingkah laku sangat sederhana dan mekanistis
reflektif
b. Peranan perasaan, kemauan, pikiran, kepribadian tak
mengarahkan tingkah laku. Jadi manusia saja
c. Tak sanggup menganalisa tingkah laku yang kompleks dimana
tenaga rohani sebagai pendorong.
d. Terbentuknya tingkah laku karena habis formation.
Assosiative Learning
6

Pada hakikatnya perkembangan adalah proses asosiasi bagi para
ahli aliran ini yang primer adalah bagian-bagian ada lebih dulu
sedangkan keseluruhan ada lebih kemudian. Bagian itu terikat satu
sama lain menjadi suatu keseluruhan oleh asosiasi.
Salah satu tokoh aliran asosisasi adalah John Locke. Locke
berpendapat bahwa pada permulaannya jiwa anak itu adalah bersih
semisal selembar kertas putih. yang kemudian sedikit demi sedikit
terisi oleh pengalaman atau empiris.

Dalam hal ini Locke membedakan adanya dua macam pengalaman , yaitu: 1. Pengalaman luar, yaitu pengalaman yang diperoleh dengan melalui panca indera yang menimbulkan “sensation”
2. Pengalaman dalam, yaitu pengalaman mengenai keadaan dan kegiatan batin sendiri yang menimbulkan “reflexions”. Kesan “sensation dan reflexions” merupakan pengertian yang sederhana (simple ideas) Yang kemudian dengan asosiasi membentuk pengertian yang kompleks (Complex ideas). Aliran asosiasi ini meninggalkan sejarah , tetapi dalam lapangan pendidikan masih ada yang menjalankan, misalnya mengajar
membaca dan menulis secara sintetis, metode menggambar secara
sintetis.

Praktik belajar seperti dalam teori ini masih digunakan terutama ditingkat pendidikan dasar dan sekolah agama atau di pesantren- pesantren. Murid diberi drill, praktik, pengulangan dan kejadian-kejadian sesuai teori ini. Belajar asosiasi dimana urutan-urutan kata-kata tertentu berhubungan sedemikian rupa terhadap obyek-obyek,
konsep-konsep, atau situasi sehingga bila kita menyebut yang satu cenderung menyebut yang lain. Misalnya ayah berasosiasi dengan Ibu, kursi dengan meja. Jika digunakan untuk model pembelajaran sekarang masih relevan tentu dengan paradigma baru misalnya
menerangkan dengan mode, gambar dan demostrasi.

* The Law Of Effect (Edward L.Thorndike;1874-1949) : S-R
Theory

Thorndike berpendapat , bahwa yang menjadi dasar belajar ialah
asosiasi antara kesan panca indra (sense impression) dengan impulse
untuk bertindak (impulse to action).

Bentuk belajar oleh Thorndike disifatkan dengan “Trial and Error
learning” atau “learning by selecting and connecting” . Belajar
berlangsung 3 hukum (1) law of readiness; (2) law of exercise; (3)

law of effect
Law of effect ini menunjukkan kepada makin kuat atau makin
lemahnya hubungan sebagai akibat daripada hasil respon yang
dilakukan . Apabila suatu hubungan atau koneksi disebut dan ditandai
atau diikuti oleh keadaan yang memuaskan , maka kekuatan
hubungan itu akan bertambah, sebaliknya apabila suatu koneksi
dibuat dan disertai atau diikuti oleh keadaan yang tidak memuaskan,
maka kekuatan hubungan itu akan berkurang.
7
Dalam Law of effect,
segala tingkah laku yang mengakibatkan keadaan yang
menyenangkan akan diingat. Dan tingkah laku yang menyenangkan
mudah untuk dipelajari begitu pula sebaliknya.
Thorndike berkesimpulan bahwa belajar adalah hubungan antara
stimulus dan respons. Itulah sebabnya teori ini disebut SR Bond
Theory atau S-R Psycology of Learning” atau S-R Theory disebut juga
teori “Trial and Error Learning”
Berdasarkan teori belajar tersebut , maka implikasinya bagi
dalam pendidikan sebagai berikut :
8
1. Tak memperhatikan individual differences.
2. Kadang-kadang lupa akan tujuan pokok, karena terlalu
memperhatikan alat (reward)
3. Biasanya yang berhasil adalah murid yang struggle untuk
menerima hadiah (reward)
Hal ini didasarkan pada pendapat teori diatas :

1. Manusia belajar karena kepuasan untuk memperoleh
ganjaran
2. Tingkah laku terbentuk karena hasil trial & error dan law of
effect
3. Yang dilakukan seseorang disebabkan kesenangan sehingga
berlangsung secara otomatis conditioning.
Praktik belajar seperti cocok digunakan untuk memotivasi siswa
dengan pemberian hadiah/ganjaran/reward. Namun penggunaannya
hanya saat-saat tertentu dan dalam keadaan yang memungkinkan.
Sebab jika dilakukan terus menerus siswa cenderung mau belajar

karena akan memperoleh reward, lalu kalau reward ditiadakan siswa
apakah masih mau belajar. Segala yang menyenangkan (law of
effect) akan diingat oleh siswa dan akan mudah dipelajari oleh siswa,
maka berdasarkan teori ini guru harus mampu menciptakan suasana
belajar mengajar yang menyenangkan. Guru harus mampu membuat pelajaran
matematika yang menyeramkan menjadi yang menyenangkan.

*Operant conditioning (Baron. F. Skinnner; 1904 –1990) :
Reward & Punishment (Positive and Negative reinforcement)
Sebagaimana tokoh behavour lainnya, Skinner juga memikirkan tingkah laku sebagai hubungan antara perangsang dan response,hanya saja Skinner membedakan dua macam response : (1) responden response (reflextive response), yaitu respon yang ditimbulkan oleh perangsang-perangsang tertentu, Perangsang demikian disebut eliciting stimuli, menimbulkan respose yang relatif sama; dan (2) Operant response (instrumental response) yaitu response yang timbul dan berkembangnya diikuti oleh perangsang-perangsang tertentu. Perangsang demikian disebut reinforcing stimuli
atau reinforcer karena perangsang-perangsang tersebut memperkuat response yang telah dilakukan oleh organisme.

Implikasi dalam dunia pendidikan dari teori ini :
1. Anak yang telah belajar akan menjadi giat belajar jika mendapat
hadiah
2. Hadiah yang diberikan kepada siswa tidak harus berupa barang
3. Inovasi Pengajaran sebagian besar disusun berdasarkan teori
Skinner, yaitu memberikan dasar teknologi pendidikan yang
banyak digunakan di Indonesia seperti PPSI, modul dan
pengajaran tuntas.

Teori ini belajar ini cocok untuk pendidikan modern dengan
menggunakan inovasi-inovasi baru misalnya belajar model konferensi
dengan bantuan komputer yang saling berhubungan (internet)
sehingga dapat meningkatkan Operan response siswa menjadi lebih
intensif/kuat. Teori ini masih berkembang di Amerika, tentu saja untuk
Indonesia juga masih sangat cocok.

PSIKOLOGI BELAJAR Teori Belajar

ORIENTASI BARU DALAM PSIKOLOGI BELAJAR

Analisa komperehensif untuk “Orientasi Baru Dalam Psikologi
Belajar” ini menyangkut topik : (1) Teori belajar menurut paham
behaviorism, Cognitivism, Constructivism, dan Social Learning Theory;
(2) Thinking skills; (3) Motivation; (5) Memory and forgetting; (6)
Learner Autonomy; dan (7) Cooperative Learning.

A. Teori Belajar
Pemahaman guru akan pengertian dan makna belajar akan
mempengaruhi tindakannya dalam membimbing siswa untuk belajar.
Guru yang hanya memahami belajar hanya agar murid bisa menghafal
tentu beda cara mengajarnya dengan guru yang memahami belajar
merupakan suatu perubahan tingkah laku.Untuk itu guru penting
memahami pengertian belajar dan teori-teori belajar .

Belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku atau kecakapan manusia berkat
adanya interaksi antara individu dengan individu dan individu dengan
lingkungannya sehingga mereka lebih mampu beriteraksi dengan
lingkungannya. W.H. Burton mendefinisikan belajar : “Learning is a
change in the individual due to instruction of that individual and his
environment, which fells a need and makes him more capable of
dealing adequately with his environment”
1

Dari pengertian tersebut
ada kata ‘change” maksudnya bahwa seseorang yang telah mengalami
proses belajar akan menhalami perubahan tingkah laku baik dalam
kebiasaan (habit), kecakapan-kecakapan (skills) atau dalam tiga aspek
yaitu pengetahuan (kognitif), sikap (affektif), dan ketrampilan
(psikomotor). Sedang Ernest R. Hilgard dalam B. Simandjuntak dan IL.

Pasaribu mengemukakan “Belajar adalah suatu proses perubahan
kegiatan karena reaksi terhadap lingkungan, perubahan tersebut tidak
dapt disebut belajar apabila disebabkan oleh pertumbuhan atau
kedaan sementara seseorang seperti kelelahan atau disebabkan obat-
obatan”.

2
Teori belajar pada umumnya dibagi menjadi 4 golongan,
dengan mempelajari teori ini guru dapat memahami dasar proses
belajar beserta dalil-dalilnya sehingga guru dapat memanajemen
proses belajar mengajar.

Psikologi Kognitif, Sejarah Singkat Psikologi Kognitif

Sejarah Singkat Psikologi Kognitif

Sejarah Singkat psikologi kognitif Yaitu ;
Pengetahuan lahir dari pikiran. Awal mula semua ilmu di masa kini adalah filsafat.
Anda dapat berpikir dan mengingat kembali nama-nama besar seperti Plato dan
Aristoteles. Psikologi Kognitif dan ilmu tentang pikiran lainnya berupaya menjawab


Pertanyaan yang paling mendasar, ”Dari manakah datangnya pengetahuan dan
bagaimana itu diwujudkan dalam hati kita?” Para ahli tulisan Mesir Kuno menyatakan
bahwa pemikir di era Mesir Kuno percaya bahwa pengetahuan berkedudukan di
jantung. Hal ini didukung oleh Aristoteles namun Plato berpendapat berbeda.

Ia meyakini pengetahuan berkedudukan di otak. Perdebatan akan wujud pengetahuan di diri manusia terus bergulir. Pada abad kedelapan belas, psikologi filosofis dibawa ke situasi saat mulai berperannya psikologi empiris yang dipelopori oleh George Berkeley, James Mill dan putranya John Stuart Mill.

Pada zaman ini, setidaknya ada dua postulat tentang pembentukan gagasan internal (dalam pikiran). Yang pertama adalah perwujudan internal dibentuk berdasarkan aturan yang jelas (ada hukumnya). Kedua, perwujudan serta pengalihan gagasan internal membutuhkan waktu dan usaha. Selama abad ke-19, para psikolog semakin memisahkan diri dari filsafat yang spekulatif dan membentuk sebuah disiplin yang empiris. Di masa ini, ada dua kubu besar yang melakukan studi tentang perwujudan internal.

Ada yang dipimpin oleh Wundt di Jerman dan oleh Titchener di Amerika Serikat yang menekankan pada struktur perwujudan mental serta ada juga rentano di Austria yang menekankan pada proses atau perbuatan. Brentano menganggap bahwa wujud internal adalah sesuatu yang statis dan tidak perlu dipelajari. Studi kerja kognitif menurut Bretano adalah membandingkan, menilai, dan merasakan sebagai objek studi yang tepat.

Berangkat dari ide ini, psikologi semakin bergeser menuju ke arah lahirnya
behavioristik yang berpendapat bahwa perilaku yang dapat diamati yang dapat
dipelajari. Akan tetapi, behavioris seperti Hull dan Tolman dalam postulat/teorinya memasukkan gagasan adanya variabel ”pengantara” yang tidak dapat diamati dalam perilaku manusia. Di masa berkembangnya, behavioris mendominasi Amerika yang sedikit mematikan ketertarikan terhadap kognisi.

Namun, Perang Dunia II membawa kembali minat pada studi tentang kognisi. Pada masa itu, dibutuhkan pemahaman tentang human factor. Studi dibutuhkan untuk menjawab bagaimana prajurit dapat memusatkan perhatian dengan lebih baik serta akurat dalam penglihatan dan pendengaran. Hal ini kemudian mendasari lahirnya alat tes psikologi untuk tentara yang berhubungan dengan inteligensi/bakat (kognisi).

Di bidang lain, lahir pula teori-teori lain seperti Noam Chomsky dengan teori lingustik (bahasa) yang melawan teori Skinner dan lahirnya teori informasi yang menjelaskan model komunikasi secara matematis. Terakhir, tahun 1967, peluncuran buku Cognitive Psychology oleh Ulric Neisser menjadi gong dimulainya cabang baru dalam psikologi.

Buku yang menjadi bukti resmi diakuinya psikologi kognitif itu terdiri dari enam bab; yaitu dua bab tentang persepsi dan perhatian, dan empat bab tentang bahasa, memori, dan pikiran.

Interaksi Sosial, PENGERTIAN Interaksi Sosial

A. Interaksi Sosial

Interaksi Sosial
Dalam hubungan sehari-hari manusia tidaklah lepas dari hubungan satu dengan yang lain, ia selalu menyesuaikan diri dengan lingkugannya, sehingga kepribadian individu, kecakapannya, ciri-ciri kegiatannya baru menjadi kepribadian individu yang sebenarnya apabila keseluruhan sistem psycho-physik tersebut berhubungan dengan lingkunganya.

H. Bonner memberikan rumusan interaksi sosial yaitu bahwa suatu hubungan antara dua individu/lebih, dimana kelakuan individu yang satu mempengaruhi, mengubah, memperbaiki kelakuan individu yang lain atau sebaliknya. Faktor yang mendasari berlangsungnya interaksi sosial baik secara tunggal maupun secara bergabung adalah :

a. Faktor Iimitasi
b. Faktor Sugesti
c. Faktor Indentifikasi
d. Faktor Simpati

Situasi Sosial Adalah suatu kondisi tertentu dimana berlangsung hubungan atau saling berhubungan antara dua individu atau lebih. Situasi ini dibedakan menjadi dua :

a. Togetherness Situation atau situasi kebersamaan yaitu suatu situasi dimana sejumlah individu berkumpul.
b. Group Situation disebut juga situasi kelompok atau kelompok sosial.

Dalam kehidupan sosial selalu akan kita jumpai dua macam kenyataan yaitu : pertama, social things atau benda-benda sosial yang ditentukan oleh tiga faktor yaitu faktor kebutuhan, minat dan kepercayaan. Kedua, Social Fact atau kenyataan sosial itu sendiri.

Ciri-ciri dan peranan situasi kelompok sosial terhadap individu dan sebaliknya. Menurut F.H. Allport , dalam eksperimennya bahwa situasi kebersamaan itu pada dirinya sendiri sudah dapat mempengaruhi tingkah laku manusia sehingga menjadi berlainan dibandingkan dengan tingkah laku manusia itu dalam keadaan sendirian.

Sedangkan eksperimen Rosenbaum dan Blake mengatakan bahwa dalam keadaan kebersamaan akan mudah berlangsung proses imitasi dan sugesti. Dan pada eksperimen Asch bahwa akan nyata betapa peranan sugesti dalam situasi sosial pada umumnya dan didalam situasi keadaan kebesamaan pada khususnya.

Psikologi Cinta

Psikologi Cinta

Psikologi sebagai ilmu yang mempelajari manusia, sudah lama tertarik dengan konsep cinta. Hanya saja masalahnya, sebagai sebuah konsep… cinta sedemikian abstraknya sehingga sulit untuk didekati secara ilmiah. Dalam tulisan ini dipilih teori seorang psikolog, Robert Sternberg. Yang telah berusaha untuk menjabarkan cinta dalam konteks hubungan antara dua orang.


Menurut Sternberg, cinta adalah sebuah kisah, kisah yang ditulis oleh setiap orang. Kisah tersebut merefleksikan kepribadian, minat dan perasaan seseorang terhadap suatu hubungan. Ada kisah tentang perang memperebutkan kekuasaan, misteri, permainan, dsb. Kisah pada setiap orang berasal dari “skenario” yang sudah dikenalnya, apakah dari orang tua, pengalaman, cerita, dsb. Kisah ini biasanya mempengaruhi orang bagaimana ia bersikap dan bertindak dalam sebuah hubungan.

Sternberg terkenal dengan teorinya tentang “Segitiga Cinta” (bukan cinta segitiga lho…!). Segitiga cinta itu mengandung komponen : (1). Keintiman (Intimacy), (2). Gairah (Passion) dan (3). Komitmen.

Keintiman adalah elemen emosi, yang didalamnya terdapat kehangatan, kepercayaan (trust), dan keinginan untuk membina hubungan. Ciri-cirinya antara lain seseorang akan merasa dekat dengan seseorang, senang bercakap-cakap dengannya sampai waktu yang lama, merasa rindu bila lama tidak bertemu. Gairah adalah elemen motivasional yang didasari oleh dorongan dari dalam diri yang bersifat seksual. Komitmen adalah elemen kognitif, berupa keputusan untuk secara sinambung dan tetap menjalankan suatu kehidupan bersama.

Menurut Sternberg, setiap komponen itu pada tiap-tiap orang berbeda derajatnya. Ada yang hanya tinggi di gairah, tapi rendah pada komitmen. Sedangkan cinta yang ideal adalah apabila ketiga komitmen itu berada dalam proporsi yang sesuai pada suatu waktu tertentu. Misalnya pada tahap awal hubungan, yang paling besar adalah komponen keintiman. Setelah keintiman berlanjut pada gairah yang lebih besar (dalam beberapa budaya) harus disertai dengan komitmen yang lebih besar, misalnya melalui perkawinan.

Seperti telah diuraikan sebelumnya, pada hubungn cinta seseorang sangat ditentukan oleh pengalamannya sendiri mulai dari masa kanak-kanak. Bagaimana orang tuanya saling mengekspresikan perasaan cinta mereka (atau malah bertengkar melulu..). Hubungan awal denga n teman-teman dekat, kisah-kisah romantis sampai yang horor, dsb. akan membekas dan mempengaruhi seseorang dalam berhubungan. Karenanya setiap orang disarankan untuk menyadari kisah cinta yang ditulis untuk dirinya sendiri.

Memang teori Sternberg tentang cinta ini belumlah lengkap dan memuaskan semua orang misalnya bagaimana teori ini dapat menjelaskan cinta ibu terhadap anak-anaknya?
Atau bagaimana cinta dapat dipertentangkan dengan perang dan kebencian?
Hanya saja, sebagai sebuah deskripsi ilmiah terhadap fenomena cinta, teori ini dapat dikatakan cukup membantu dalam memetakan pola-pola hubungan cinta antar individu.

Prinsip-Prinsip Perkembangan

Prinsip-Prinsip Perkembangan

1. Bahwa perkembangan melibatkan perubahan. Tujuan perkembangan adalah realisasi diri atau pencapaian kemampuan bawaan. Sikap anak terhadap perubahan dipengaruhi oleh kesadaran akan perubahan tersebut, bagaimana pengaruhnya terhadap perilaku anak, sikap social terhadap perubahan ini, bagaimanan mereka mempengaruhi penampilan anak, dan bagaimana mereka mempengaruhi penampilan anak, dan bagaimanan kelompok sosial bereaksi terhadap anak ketika perubahan ini terjadi.

2. Perkembangan awal lebih kritis dari pada perkembangan selanjutnya. Bahwa perkembangan awal lebih penting dari pada perkembangan selanjutnya, karena dasar awal sangat dipengaruhi oleh proses belajar dan pengalaman. Apabila perkembangan membahayakan penyesuaian pribadi dan sosial anak, ia dapat diubah sebelumnya menjadi pola kebiasaan.

3. Perkembangan merupakan hasil proses kematangan dan belajar. Perkembangan menekankan kenyataan bahwa perkembangan timbul dari interaksi kematangan dan belajar dengan kematangan yang menetapkan batas dari perkembangan.

4. Pola perkembangan dapat diramalkan. Walaupun pola yang dapat diramalakan ini dapat diperlambat dan dipercepat oleh kondisi lingkungan di masa pra lahir dan pasca lahir.

5. Pola perkembangan mempunyai karakteristik yang dapat diramalkan. Yang penting diantaranya adalah persamaan pola perkembangan bagi semua anak, perkembangan berlangsung dari tanggapan umum ke tanggapan spesifik, perkembangan terjadi secara berkesinambungan, berbagai bidang perkembangan dengan kecepatan yang berbeda, dan terdapat korelasi dalam perkembangan.

6. Terdapat perbedaan individu dalam berkembang. Bahwa terdapat perbedaan individu dalam perkembangan yang sebagian karena pengaruh bawaan dan sebagian karena kondisi lingkungan. Ini berlaku baik dalam perkembangan fisik maupun psikologis. Kepentingan untuk mengetahui bahwa terdapat perbedaan individu dalam perkembangan adalah bahwa ia mennekankan pentingnya melatih anak sesuai dengan kebutuhannya dan tidak mengharapkan perilaku yang sama pada semua anak.

7. Periode pola perkembangan. Periode perkembangan biasanya diebut periode pralahir, masa neonatus, masa bati, masa kanak-kanak, akhir masa kanak-kanak, dan masa puber. Dalam semua periode ini terdapat saat-saat keseimbangan dan ketidakseimbangan, serta pola perilaku yang normal dan yang terbawa dari periode sebelumnya biasanya disebut perilaku “bermasalah”.

8. Pada setiap periode perkembangan terdapat harapan sosial. Harapan sosial ini terbentuk tugas perkembangan yang menungkinkan para orang tua dan guru mengetahui pada usia berapa anak-anak mampu menguasaiberbagai pola perilaku yang diperlukan bagi penyesuaian yang baik.

9. Setiap bidang perkembangan mengandung bahaya dan potensial. Bahaya tersebut terjadi baik fisik maupun psikologis yang dapat mengubah pola perkembangan.

10. Kebahagiaan bervariasi pada berbagai periode perkembangan. Tahun pertama kehidupan biasanya paling bahagia dan masa puber biasanya yang paling tidak bahagia.

Pengertian Psikologi Pendidikan

PSIKOLOGI PENDIDIKAN

A. PENGERTIAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN
1. Pengertian Psikologi
Secara harafiah (Syah, 1997 / hal. 7)
Berasal dari bahasa Yunani, yang terdiri dari dua kata yaitu : psyche dan logos. Psyche berarti jiwa dan logos berarti ilmu. Jadi, psikologi berarti ilmu jiwa.

William James (Syah, 1997/ hal. 8) menganggap psikologi sebagai ilmu pengetahuan tentang kehidupan mental

John B. Watson (Syah, 1997 / hal.8) mengubah definisi psikologi menurut James menjadi ilmu pengetahuan tentang tingkah laku (behaviour) organisme.

Caplin (Syah, 1997 / hal. 8) mendefinisikan psikologi sebagai
“..... the science of human and animal behavior, the study of of the organisme in all its variety and complexity as it responds to the flux and flow of the physical and social events which make up the environment”
(Psikologi adalah ilmu pengetahuan mengenai perilaku manusia dan hewan, juga penyelidikan terhadap organisme dalam segala ragam dan kerumitannya ketika mereaksi arus dan perubahan lingkungan).

Edwin G. Boring dan Herbert S. Langfeld (Sarwono dalam Syah, 1997 / hal.8) mendefinisikan psikologi sebagai studi tentang hakikat manusia.

Poerbakawatja dan Harahap (Syah, 1997 / hal.8) membatasi psiklogi sebagai “cabang ilmu pengetahuan yang mengadakan penyelidikan aas gejala-gejala dan kegiatan-kegiatan jiwa”. Dimana gejala-gejala dan kegiatan-kegiatan jiwa tersebut meliputi respon organisme dan hubungannya dengan lingkungannya.

Syah (1997 / hal.9) membuat kesimpulan tentang pengertian psikologi dari beberapa definisi di atas, dimana psikologi adalah ilmu pengetahuan yang menyelidiki dan membahas tingkah laku terbuka dan tertutup pada manusia, baik selaku individu maupun kelompok, dalam hubungannya dengan lingkungan. Lingkungan dalam hal ini meliputi semua orang, barang, keadaan dan kejadian yang ada di sekitar manusia.

2. Pengertian Pendidikan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Syah, 1997 / hal.10)
Pendidikan berasal dari kata “didik”, yang mendapat awal me sehingga menjadi “mendidik” artinya memelihara dan memberi latihan. Dalam memelihara dan memberi latihan diperlukan adanya ajaran, tuntunan, dan pimpinan mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran.
Pendidikan ialah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau sekelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan

Menurut McLeod (Syah, 1997 / hal. 10)
Dalam bahasa Inggris, education (pendidikan) berasal dari kata educate (mendidikan) artinya memberi peningkatan (to elicit, to give rise to), dan mengembangkan (to evolve, to develop).
Dalam pengertian yang sempit, education atau pendidikan berarti perbuatan atau proses perbuatan untuk memperoleh pengetahuan

Tardif (Syah, 1997 / hal. 10)
Secara luas, pendidikan adalah proses dengan metode-metode tertentu sehingga orang memperoleh pengetahuan, pemahaman, dan cara bertingkah laku yang sesuai dengan kebutuhan.
Secara luas dan representatif, pendidikan ialah .....the total process of developing human abilities and behaviors, drawing on almost all life’s experience (seluruh tahapan pengembangan kemampuan-kemampuan dan perilaku-perilaku manusia dan juga proses penggunaan hampir seluruh pengalaman kehidupan)

Menurut Dictionary of Psychology (Syah, 1997 / hal. 11)
Pendidikan diartikan sebagai ..... the institutional procedures which are employed in accomplishing the development of knowledge, habits, attitudes etc. Usually the term is applied to formal institution.
Jadi pendidikan berarti tahapan kegiatan yang bersifat kelembagaan (seperti sekolah, madrasah) yang dipergunakan untuk menyempurnakan perkembangan individu dalam menguasai pengetahuan, kebiasaan, sikap dan sebagainya. Pendidikan dapat berlangsung secara informal dan nonformal disamping secara formal seperti sekolah, madrasah dan institusi-institusi lainnya.
Bahkan menurut definisi di atas, pendidikan juga dapat berlangsung dengan cara mengajar diri sendiri (self-instruction)

Poerbakawatja dan Harahap (Syah, 1997 / hal. 11)
Pendidikan adalah usaha secara sengaja dari orang dewasa untuk dengan pengaruhnya meningkatkan si anak ke kedewasaan yang selalu diartikan mampu menimbulkan tanggung jawab moril dari segala perbuatannya.

3. Pengertian Psikologi Pendidikan
Arthur S. Reber (Syah, 1997 / hal. 12)
Psikologi pendidikan adalah sebuah subdisiplin ilmu psikologi yang berkaitan dengan teori dan masalah kependidikan yang berguna dalam hal-hal sebagai berikut :
a. Penerapan prinsip-prinsip belajar dalam kelas
b. Pengembangan dan pembaharuan kurikulum
c. Ujian dan evaluasi bakat dan kemampuan
d. Sosialisasi proses-proses dan interaksi proses-proses tersebut dengan pendayagunaan ranah kognitif
e. Penyenggaraan pendidikan keguruan

Barlow (Syah, 1997 / hal. 12)
Psikologi pendidikan adalah ...... a body of knowledge grounded in psychological research which provides a repertoire of resource to aid you in functioning more effectively in teaching learning process.
Psikologi pendidikan adalah sebuah pengetahuan berdasarkan riset psikologis yang menyediakan serangkaian sumber-sumber untuk membantu anda melaksanakan tugas-tugas seorang guru dalam proses belajar mengajar secara efektif.

Tardif (Syah, 1997 / hal. 13)
Psikologi pendidikan adalah sebuah bidang studi yang berhubungan dengan penerapan pengetahuan tentang perilaku manusia untuk usaha-usaha kependidikan.

Witherington (Buchori dalam Syah, 1997 / hal. 13)
Psikologi pendidikan sebagai “ A systematic study of process and factors involved in the education of human being.
Psikologi pendidikan adalah studi sistematis tentang proses-proses dan faktor-faktor yang berhubungan dengan pendidikan manusia.

Friday, September 11, 2009

Cash Back Rp. 50.000,- Tabungan Ekstra


ociem


"BAGI - BAGI REJEKI"
TAWARAN TERBATAS UNTUK HARI INI SAMPAI PUKUL 22.00 Wib


CASH BACK PULSA ALL OPERATOR


"GRATIS Rp. 50.000,-"

Gratis Terbatas Dalam Rangka Menyambut Hari Ulang Tahunku Pada Hari Ini di bulan Oktober



Dapatkan Cash Back Berbentuk Pulsa Rp. 50.000,-

Untuk Semua Operator


Berlaku Bagi yang Mendaftar di Investement Building Tabungan Ekstra Melalui Blog http://www.uangtabungan.blogspot.com



Cash Back Rp. 50 ribu, Bisa Anda Dapatkan

Jika Mendaftar di Tabungan Ekstra antara

Pada Tanggal 17 Oktober 2009 dan Mengaktifkan Pendaftaran Sebelum Pukul 22.00 Wib

TERBATAS


Untuk Mendapatkan Cash Back Rp. 50.000,- Segera mendaftar dan Aktifkan Sebelum

Pukul 22.00 Wib

Lewat Pukul Tersebut Cash Back Tidak Berlaku


ociem


Syarat Mendapatkan Cash Back Pulsa Rp. 50.000,-

  1. Mendaftar di Tabungan Ekstra Melalui Blog Ini Tanggal 17 Oktober 2009 Sebelum Pukul 22.00 Wib.
  2. Mengaktifkan Akun Pendaftaran Sebelum Pukul 22.00 Wib.
  3. Setelah Aktif Segera Konfirmasi Sesuai Format di Bawah Ini ;


Cash Back Pulsa Rp. 50.000#Nama Lengkap#Nomor ID Pendaftaran#Tanggal Pendaftaran#Tanggal Pengaktifan#Nomor Handphone


Contoh:


Cash Back Pulsa Rp. 50.000,-#Muhammad Hosim#9477#01 September 2009#02 September 2009#085711216427


Selain berbentuk pulsa cash back bisa diambil

dengan uang tunai Rp. 50.000,-

dengan syarat harus memiliki rekening BCA

Untuk Format apabila ingin berbentuk uang Cash seperti di bawah :


Cash Back PRp. 50.000#Nama Lengkap#Nomor ID Pendaftaran#Tanggal Pendaftaran#Tanggal Pengaktifan#Nomor Rekening BCA dan Pemilik BCA


Contoh


Cash Back Rp. 50.000,-#Muhammad Hosim#9477#01 September 2009#02 September 2009#7773218734 a/n Muhammad Hosim BCA


  1. Pastikan Format Konfirmasi Seperti di Atas Agar Memudahkan Untuk Pengecekan, setelah itu kirim ke Email pulsa_20ribu@yahoo.com
  2. Cash Back Pulsa Rp. 50.000,- Akan Segera di Kirim Setelah Saya Menerima Konfirmasi dan Mengecek di Member Area Data Pendaftaran Anda. Jika Benar Minimal 1x24 Jam Pulsa Segera di Kirim ke Nomor Anda All Operator.
  3. Cash Back Berlaku Kelipatan, Jika Mendaftar 1 Id Dapat Cash Back Rp. 50.000,-, Jika Mendaftar 2 Id Dapat Cash Back Rp. 100.000,-, Jika Mendaftar 3 Id Dapat Cash Back Rp. 150.000,-, dan Seterusnya Berlaku Kelipatan dan Mendaftar Melalui Blog http://www.uangtabungan.blogspot.com


Bagi yang ingin Bergabung dengan

Tabungan Ekstra Internasional Bussines Building Centre

Silahkan Klik Di sini

LUMAYAN ANDA HEMAT Rp. 50.000,-
PENDAFTARAN DI TABUNGAN EKSTRA Rp 200.000,-
DAN SAYA BERIKAN CASH BACK Rp. 50.000,-
JADI ANDA HANYA MENGELUARKAN MODAL Rp. 150.000,-
AYO BURUAAAAN, TERBATAS !!!


NB :
Tabungan Ekstra Menerima layanan aktivasi setiap hari 24 Jam senin - minggu, aktivasi Member kurang dari 15 menit setelah konfirmasi. Tabungan ekstra bekerja 24 jam non stop, meskipun daftar pada hari libur Sabtu-Minggu Pendafataran dan Pengaktifan Langsung di Proses, karena memiliki team kerja dan sales marketing EkstraCore yang trampil dan handal.