Membuat  portofolio sebagai suatu bagian integral dari pengajaran sehari‑hari  tetap suatu tantangan bagi guru‑guru. Saran‑saran yang dapat  dipertimbangkan dalam upaya menciptakan budaya portofolio sebagai  berikut.
Pertama, buat siswa‑siswa bertanggung jawab dalam  menjaga kekinian portofolio dan mengorganisir serta mengisi portofolio  dengan pekerjaan yang mereka pandang paling representatif.
Kedua,  gunakan portofolio secara terus menerus, bukan hanya dilaksanakan pada  akhir periode atau pada waktu‑waktu khusus.
Ketiga, pandang  portofolio sebagai bagian dari proses pembelajaran lebih dari sebagai  alat pemberi skor nilai, sebagai cara merangsang dan meningkatkan  pembelajaran siswa. Portofolio memungkinkan siswa memasukkan pekerjaan  pada suatu topik tertentu yang dirasakan menarik atau bagian dari  pekerjaan yang secara luas dapat mereka kembangkan di masa‑masa yang  akan datang.
Keempat, susun tujuan penggunaan portofolio secara  bersama‑sama. Siswa‑siswa seharusnya secara jelas memahami kapan mereka  menyusun portofolio untuk refleksi sendiri tentang pembelajarannya,  untuk seminar atau pertemuan orang tua murid dan guru, atau sebagai  suatu pameran istimewa bagi penilai eksternal.
Kelima, siswa‑siswa seharusnya kenal dengan rubriks‑rubriks yang  digunakan untuk menilai pekerjaan mereka, dan bagaimana skor yang mereka  dapatkan dalam portofolio mempengaruhi evaluasi secara keseluruhan.
Keenam,  ciptakan kesempatan ganda untuk umpan balik isi portofolio antara siswa  dengan siswa, antara guru dan siswa, dan lain‑lain. Selama periode  pertemuan ini siswa dapat mendiskusikan dengan yang lainnya tentang  nilai dari perbedaan bagian pekerjaan yang ingin mereka tempatkan dalam  portofolio. Contoh lainnya menjadwalkan pertemuan untuk mendiskusikan  penggunaan portofolio dengan siswa mereka.
No comments:
Post a Comment