Asesmen portofolio adalah mengukur sejauh mana kemampuan  siswa dalam mengkonstruksi dan merefleksikan suatu pekerjaan/tugas/karya  dengan mengoleksi atau mengumpulkan bahan yang relevan dengan tujuan  dan keinginan yang dikonstruksi oleh siswa sehingga hasil kontruksi  dapat dinilai dan dikomentari guru.
Asesmen portofolio merupakan  pengajaran praktek dan mempunyai beberapa standar perencanaan yang kuat,  yakni mendorong adanya interaksi antar lingkungan terkait seperti  interaksi antar siswa, guru dan masyarakat yang saling melengkapi serta  menggambarkan belajar siswa secara mandalam, yang pada akhirnya dapat  membantu siswa menjadi sadar untuk meningkatkan dirinya sebagai pembaca  dan penulis yang baik.
Jika seorang guru ingin mengadopsi asesmen  portofolio dalam kegiatan pembelajaran di kelas maka guru hendaknya  membuat pengumpulan dan asesmen berkelanjutan terhadap pekerjaan siswa  sebagai fokus sentral kegiatan pembelajarannya.
Dalam kegiatan  pembelajaran yang menggunakan asesmen portofolio, siswa mengerjakan  tugas‑tugas yang diberikan paling sedikit dua kali. Artinya jika dalam  pengerjaan awalnya terdapat kesalahan, maka siswa diberi kesempatan  untuk membuat revisi tugas tersebut. Seorang telah mengerjakan tugas  yang sama beberapa kali akan mengetahui bahwa usaha yang dilakukannya  cenderung menjadi lebih baik, sejalan dengan perbaikan yang  dilakukannya.
Hal ini akan dapat menumbuhkan rasa percaya diri  pada siswa bahwa dia mampu untuk menyelesaikan tugas‑tugas yang  diberikan. Sehingga dapat dikatakan portofolio merupakan suatu cara agar  dalam diri siswa tumbuh kepercayaan diri bahwa dia mampu mengerjakan  tugas. Dengan tumbuhnya kepercayaan diri pada diri siswa diharapkan  dapat memotivasinya untuk mencari pengetahuan dan pemahaman sendiri  serta berkreasi dan terbuka ide‑ide baru yang mereka lakukan dalam  kegiatan pembelajarnya.
Pada kegiatan pembelajaran yang  menggunakan asesmen portofolio ini, siswa diminta untuk menyelesaikan  sejumlah tugas‑tugas, baik yang dilaksanakan di kelas pada saat proses  pembelajaran berlangsung, maupun tugas yang dikerjakan di rumah.  Pemberian tugas kepada siswa seharusnya disertai dengan umpan balik,  sebab dengan umpan balik tersebut siswa dapat mengetahui keunggulan dan  kelemahan dalam mengerjakan tugas itu. Tugas tanpa umpan balik tidak  memberikan hasil yang optimal. Umpan balik itu harus jelas, harus segera  dan sering diberikan. Umpan balik yang demikian akan menjadi insentif  bagi siswa dalam belajar.
Menggunakan asesmen portofolio pada  kegiatan pembelajaran pemeriksaan dan pemberian umpan balik terhadap  pekerjaan siswa harus dilakukan oleh guru dalam setiap kegiatan  pembelajarannya. Artinya setiap kali siswa selesai mengerjakan tugas dan  mengumpulkannya (baik tugas yang dilakukan pada saat pembelajaran  berlangsung maupun tugas yang diselesaikan di rumah), guru harus segera  memeriksa dan memberikan komentar yang bersifat sebagai umpan balik yang  diperlukan. Kemudian hasil pekerjaan siswa yang telah diperiksa  dikembalikan disertai dengan tugas agar siswa merivisi kembali tugas  tersebut. Jika dalam pengerjaannya terdapat kesalahan. Siswa kemudian  menempatkan hasil pekerjaan awal dan juga revisi tugas tersebut ke dalam  portofolio yang dibuatnya. Hasil‑hasil pekerjaan itu dikumpulkan dan  selalu dijaga, sehingga guru dan juga siswa dapat melihat perbedaan yang  terjadi dari pengerjaan tugas tersebut
Portofolio‑portofolio reguler yang dimiliki siswa tidak hanya  menggambarkan hasil akhir yang merupakan hasil terbaik, tetapi juga  menunjukkan bagaimana hasil itu di peroleh. Dalam setiap kegiatan  pembelajaran guru harus memeriksa serta memberikan umpan balik terhadap  tugas‑tugas yang dikerjakan siswa, maka secara garis besar kegiatan  pembelajaran yang dilakukan oleh guru dalam penelitian ini di bagi  menjadi tahapan yaitu: (1) Kegiatan awal  (2) Kegiatan inti pokok dan  (3) Kegiatan akhir.
Sekolah diberi kewenangan untuk melakukan  penilaian, khususnya penilaian yang dilakukan secara internal. Penilaian  internal sering juga disebut penilaian diri, dilakukan oleh warga  sekolah untuk memantau proses pelaksanaan dan menilai hasil  program-program yang telah dilaksanakan.
Sebagian besar pendukung  asesmen portofolio yakin bahwa hasil nyata untuk pendekatan penilaian  ini terletak pada individu/guru kelas, sebab hubungan antara kegiatan  pembelajaran dan penilaian akan diperkuat sebagai konsekuensi dari  akumulasi berkelanjutan hasil para siswa di dalam portofolio mereka.  Idealnya guru‑guru yang mengadopsi portofolio di dalam kelas, mereka  akan membuat pengumpulan berkelanjutan dan penilaian atas pekerjaan para  siswa sebagai fokus sentral program pengajaran, dengan demikian  sebaiknya portofolio digunakan secara terus menerus bukan hanya  dilaksanakan pada akhir periode atau pada waktu‑waktu tertentu.  Portofolio merupakan kegiatan yang mengikutsertakan siswa secara aktif  dalam mengumpulkan pekerjaan (dokumen‑dokumen) mereka untuk menyakinkan  supervisor, guru dan orang tua siswa, bahwa sesuatu yang baik telah  berlangsung di dalam kelas.
No comments:
Post a Comment