Sistem Memori
Sistem Memori tersusun  atas (a) register penginderaan; (b) memori jangka pendek; dan (c) memori  jangka panjang.
a). Register Penginderaan
Pemrosesan  informasi yang terjadi dalam otak manusia adalah melalui beberapa  komponen. Komponen yang pertama dari sistem memori yang dilalui  informasi adalah register penginderaan. Register penginderaan ini  berfungsi untuk menampung sejumlah informasi dari indera seperti  penglihatan, pendengaran, peraba, pembau dan pengecap. Informasi yang  ditampung mempunyai kapasitas yang besar dan disimpan dalam waktu yang  sangat singkat, tidak lebih dari dua detik. Dalam waktu singkat tersebut  jika tidak mendapatkan suatu proses terhadap informasi yang ditampung  maka informasi tersebut biasanya akan hilang.
Keberadaan register  penginderaan mempunyai dua implikasi yang penting dalam pendidikan.  Pertama, orang harus menaruh perhatian pada suatu informasi bila  informasi itu harus diingat. Kedua, seseorang memerlukan waktu untuk  membawa semua informasi yang dilihat dalam waktu singkat masuk ke dalam  kesadaran (Nur dkk,1998:3).Misalnya apabila siswa dijejali dengan  terlalu banyak informasi pada suatu waktu dan tidak diberi tahu aspek  informasi mana yang harus diperhatikan, maka mereka akan mengalami  kesulitan dalam mempelajari semua informasi tersebut.
b) Memori  Jangka Pendek
Informasi yang dipersepsi seseorang dan mendapatkan  perhatian ditransfer ke komponen kedua dari sistem memori yaitu memori  jangka pendek. Menurut Slavin (dalam Nur dkk,1998:8) dijelaskan bahwa  “memori jangka pendek adalah sistem penyimpanan yang dapat menyimpan  informasi dalam jumlah yang terbatas hanya dalam beberapa detik”.  Biasanya memori ini menyimpan informasi yang terkini yang sedang  dipikirkan.
Satu cara untuk menyimpan informasi ke dalam memori  jangka pendek adalah memikirkan tentang informasi itu atau  mengucapkannya berkali-kali. Proses mempertahankan suatu informasi dalam  memori jangka pendek dengan cara mengulang-ulang disebut menghafal  (rehearsal). Menghafal sangat penting dalam belajar, karena semakin lama  suatu butir tinggal di dalam memori jangka pendek, semakin besar  kesempatan butir itu akan ditransfer ke memori jangka panjang. Tanpa  pengulangan kemungkinan butir itu tidak akan tinggal di memori jangka  pendek lebih dari sekitar 30 detik maka informasi itu dapat hilang  akibat desakan informasi lainnya, karena memori jangka pendek mempunyai  kapasitas yang terbatas yaitu 5 sampai 9 bits informasi (Miller,1956  dalam Nur dkk,1998:9) yaitu hanya bisa berpikir antara 5 sampai 9 hal  yang berbeda dalam satu waktu tertentu.
c) Memori Jangka Panjang
Memori  jangka panjang merupakan bagian dari sistem memori tempat menyimpan  informasi untuk periode waktu yang panjang. Memori jangka panjang  memiliki kapasitas yang sangat besar tempat menyimpan memori dengan  jangka yang sangat panjang. Banyak ahli yakin bahwa informasi yang  terdapat dalam memori jangka panjang tidak pernah dilupakan, kemungkinan  hanya sekedar kehilangan kemampuan untuk menemukan kembali informasi  yang tersimpan di dalam memori kita
Tulvin,1972,1985 (dalam Nur dkk,1998:13) menyatakan bahwa para ahli  membagi memori jangka panjang menjadi tiga bagian yaitu: memori  episodik, memori semantik dan memori prosedural. Memori episodik adalah  memori tentang pengalaman pribadi, suatu gambaran mental tentang sesuatu  yang dilihat atau didengar. Memori semantik adalah memori jangka  panjang yang berisi fakta-fakta dan generalisasi informasi yang  diketahui misalnya konsep, prinsip atau aturan dan bagaimana  menggunakannya dan keterampilan pemecahan masalah dan strategi belajar.  Memori prosedural mengacu pada “mengetahui bagaimana” (“knowing how”)  sebagai lawan dari “mengetahui apa” (“knowing that”) (Syswester,1985  dalam Nur dkk,1998:13).
Memori episodik, semantik dan prosedural  berbeda dalam hal cara kerjanya dalam menyimpan dan mengorganisasikan  informasi. Informasi dalam memori episodik disimpan dalam bentuk  gambaran (bayangan) yang diorganisasikan  berdasarkan pada kapan dan di  mana peristiwa-peristiwa terjadi. Informasi dalam memori semantik  diorganisasi dalam bentuk jaringan hubungan ide. Sedangkan informasi  dalam memori prosedural disimpan sebagai pasangan-pasangan  stimulus-response yang kompleks (Oakley,1981 dalam Nur dkk,1998:14)
Pustaka
Nur,  M. 1998. Teori-teori Perkembangan. Surabaya : Institut Keguruan dan  Ilmu Pendidikan.
Sistem memori, memori jangka pendek, memori  jangka panjang, register penginderaan
No comments:
Post a Comment