Showing posts with label membaca. Show all posts
Showing posts with label membaca. Show all posts

Saturday, August 22, 2009

Cara Membuat Peta dan Membaca Peta

Cara Membuat dan Membaca Peta

Anda sudah tahu apa itu peta, komponen-komponen peta. Selanjutnya Anda akan mempelajari bagaimana cara membuat dan membaca peta. Pernahkah Anda membuat peta?

1.

Membuat Peta
Dalam pembuatan peta, ada beberapa prinsip pokok yang harus diperhatikan. Yang dimaksud pembuatan peta dalam modul ini bukan dalam pengertian pemetaan wilayah. Langkah-langkah prinsip pokok dalam pembuatan peta adalah:

a. menentukan daerah yang akan Anda petakan,
b. membuat peta dasar (base map) yaitu peta yang belum diberi simbol,
c. mencari dan mengklarifikasikan (menggolongkan) data sesuai dengan kebutuhan,
d. membuat simbol-simbol yang mewakili data,
e. menempatkan simbol pada peta dasar,
f. membuat legenda (keterangan), dan
g. melengkapi peta dengan tulisan (lettering) secara baik dan benar.
2.

Tata Cara Penulisan pada Peta
Untuk membuat tulisan (lettering) pada peta ada kesepakatan di antara para ahli (kartografer) yaitu sebagai berikut:

a.

Nama geografis ditulis dengan bahasa dan istilah yang digunakan penduduk setempat.

Contoh: Sungai ditulis Ci (Jawa Barat), Kreung (Aceh), Air (Sumatera Utara). Nama sungai ditulis searah dengan aliran sungai dan menggunakan huruf miring. (Lihat gambar 1.18)

b.

Nama jalan di tulis harus searah dengan aras jalan tersebut, dan ditulis dengan huruf cetak kecil. (lihat gambar 1.19).

Gambar 1.19.
Contoh penulisan jalan.

Gambar 1.20.
Contoh penulisan nama kota.
c.

Nama kota ditulis dengan 4 cara yaitu:
1) di bawah simbol kota
2) di atas simbol kota
3) di sebelah kanan simbol kota
4) di sebelah kiri simbol kota
(Lihat gambar 1.20)

3.

Memperbesar dan Memperkecil Peta
Setelah Anda memahami langkah-langkah dalam membuat peta, macam-macam simbol peta dan penggunaannya, sekarang kita pelajari bagaimana cara memperbesar dan memperkecil peta.

a.

Memperbesar Peta
Untuk memperbesar peta yang bisa Anda lakukan yaitu;

1)

Memperbesar grid (sistem kotak-kotak)
Langkah-langkah yang harus Anda lakukan adalah :

a) Buat grid pada peta yang akan diperbesar.
b) Buat grid yang lebih besar pada kertas yang akan digunakan untuk menggambar peta baru, pembesarannya sesuai dengan rencana pembesaran.
c) Memindahkan garis peta sesuai dengan peta dasar ke peta baru.
d) Mengubah skala, sesuai dengan rencana pembesaran.

Contoh:
Peta berskala 1 : 100.000 akan diperbesar 2 kali, maka skala menjadi 1 : 50.000. (Lihat gambar 1.21)

2) Fotocopy
Cara lain memperbesar peta adalah dengan cara fotocopy peta tersebut. Bila Anda ingin memperbesar peta gunakanlah mesin fotocopy yang dapat memperbesar peta. Dengan fotocopy, untuk peta yang menggunakan skala garis atau skala tongkat tidak ada masalah, karena panjang garis atau tongkat mengikuti perubahan. Peta dengan skala angka harus diubah dulu skalanya menjadi skala garis sebelum di fotocopy.

Contoh: Mengubah skala angka ke skala garis


3)

Menggunakan alat pantograf
Selain dengan memperbesar grid dan memfotocopy untuk memperbesar peta Anda dapat menggunakan alat pantograf. Pantograf adalah alat untuk memperbesar dan memperkecil peta.

b.

Memperkecil Peta
Bila Anda ingin memperkecil peta, caranya sama dengan memperbesar peta yaitu:

1) memperkecil peta
2) memfotocopy peta dengan mesin fotocopy yang dapat memperkecil peta
3) menggunakan pantograf Di bawah ini disajikan gambar sketsa dari pantograf

Di bawah ini disajikan gambar sketsa dari pantograf:

Sketsa alat pantograf. Pantograf dapat dipakai untuk memperbesar atau memperkecil skala peta.

Dengan menggunakan alat ini kita dapat mengubah ukuran peta sesuai dengan ukuran yang diinginkan. Pada dasarnya, kerja pantograf berdasarkan jajaran genjang. Tiga dari empat sisi jajaranb genjang (a, b dan c) mempunyai skala faktor yang sama. Skala pada ketiga sisi tersebut dapat diubah-ubah sesuai dengan kebutuhan, yaitu memperbesar atau memperkecil peta.

Rumus yang digunakan:

Contoh: Suatu peta akan diperbesar 5 kali lipat.

Diketahui: m = 1 (besar peta yang asli) M = 5 (besar peta yang akan dibuat)

Maka skala faktor = 1/5 x 500 = 100

Setelah didapat besarnya skala faktor, lalu pantograf diatur sedemikian rupa sehingga masing-masing lengan pantograf mempunyai skala faktor sama dengan 100.

Caranya:
Peta yang akan diperbesar letakkan ditempat B dan kertas gambar kosong letakkan di tempat gambar A yang sudah dilengkapi pensil. Kemudian (dijiplak) gerakkan B mengikuti peta asal, melalui kaca pengamat.

Setelah mempelajari Memperbesar dan Memperkecil Peta, klik halaman ini dan kerjakanlah Latihan 4!

4.

Membaca Peta
Dalam membaca peta, Anda harus memahami dengan baik semua simbol atau informasi yang ada pada peta. Kalau Anda dapat membaca peta dengan baik dan benar, maka Anda akan memiliki gambaran mengenai keadaan wilayah yang ada dalam peta, walaupun belum pernah melihat atau mengenal medan (muka bumi) yang bersangkutan secara langsung. Ada beberapa hal perlu ketahui dalam membaca peta antara lain:

a. Isi peta dan tempat yang digambarkan, melalui judul.
b. Lokasi daerah, melalui letak garis lintang dan garis bujur.
c. Arah, melalui petunjuk arah (orientasi).
d. Jarak atau luas suatu tempat di lapangan, melalui skala peta.
e. Ketinggian tempat, melalui titik trianggulasi (ketinggian) atau melalui garis kontur.
f. Kemiringan lereng, melalui garis kontur dan jarak antara garis kontur yang berdekatan.
g. Sumber daya alam, melalui keterangan (legenda).
h. Kenampakan alam, misalnya relief, pegunungan/gunung, lembah/sungai, jaringan lalu lintas, persebaran kota. Kenampakan alam ini dapat diketahui melalui simbol-simbol peta dan keterangan peta.

Selanjutnya kita dapat menafsirkan peta yang kita baca, antara lain sebagai berikut:

a. Peta yang banyak gunung/pegunungan dan lembah/sungai, menunjukkan bahwa daerah itu berelief kasar.
b. Alur-alur yang lurus, menunjukkan bahwa daerah itu tinggi dan miring, jika alur sungai berbelok-belok (berbentuk meander), menunjukkan daerah itu relatif datar.
c. Pola (bentuk) pemukiman penduduk yang memusat dan melingkar, menunjukkan daerah itu kering (sulit air) tetapi di tempat-tempat tertentu terdapat sumber-sumber air.

Dengan membaca peta Anda akan dapat mengetahui:

a. Jarak lurus antar kota.
b. Keadaan alam suatu wilayah, misalnya suatu daerah sulit dilalui kendaraan karena daerahnya berawa-rawa.
c. Keadaan topografi (relief) suatu wilayah.
d. Keadaan penduduk suatu wilayah, misalnya kepadatan dan persebarannya.
e. Keadaan sosial budaya penduduk, misalnya mata pencaharian, persebaran sarana kota dan persebaran permukiman.

Sebelum melanjutkan materi berikutnya, silahkan kerjakan dahulu Latihan 5 agar Anda semakin memahami.

5.

Membuat Peta dengan Alat Bantu Sederhana
Proses penerapan pembuatan peta yang dilakukan secara sederhana meliputi pengukuran langsung dan pembuatan peta tematik secara sederhana.

Metode pembuatan peta dimulai dengan pemetaan daerah sempit, dan kemudian dilajutkan secara bertahap, hingga mencakup daerah yang luas. Alat yang digunakan adalah kompas megnetik dan pita ukur, yang panjangnya 50 meter dan dapat digulung. Pengukuran dilakukan dengan metode berantai (chain survey).

Berikut adalah hal yang perlu diperhatikan dalam metode pembuatan peta dengan alat bantu meteran dan kompas:

a. Unsur-unsur yang diukur adalah sudut arah (azimuth magnetik) dan jarak.
b. Tahap pengukuran dimulai dari daerah yang sempit kemudian diteruskan secara bertahap sampai mencakup daerah luas.
c. Sudut arah (azimuth magnetis) diukur dengan menggunakan alat kompas magnetik. Jarak dapat diukur dengan menggunakan pita ukur dari logam tipis yang dapat digulung, misalnya pita ukur sepanjang 50 meter.
d. Pengukuran jarak dan arah (azimuth magnetis) dilakukan pada garis ukur pokok atau segment garis.

Anda sudah tahu apa itu peta, komponen-komponen peta. Selanjutnya Anda akan mempelajari bagaimana cara membuat dan membaca peta. Pernahkah Anda membuat peta?

1.

Membuat Peta
Dalam pembuatan peta, ada beberapa prinsip pokok yang harus diperhatikan. Yang dimaksud pembuatan peta dalam modul ini bukan dalam pengertian pemetaan wilayah. Langkah-langkah prinsip pokok dalam pembuatan peta adalah:

a. menentukan daerah yang akan Anda petakan,
b. membuat peta dasar (base map) yaitu peta yang belum diberi simbol,
c. mencari dan mengklarifikasikan (menggolongkan) data sesuai dengan kebutuhan,
d. membuat simbol-simbol yang mewakili data,
e. menempatkan simbol pada peta dasar,
f. membuat legenda (keterangan), dan
g. melengkapi peta dengan tulisan (lettering) secara baik dan benar.
2.

Tata Cara Penulisan pada Peta
Untuk membuat tulisan (lettering) pada peta ada kesepakatan di antara para ahli (kartografer) yaitu sebagai berikut:

a.

Nama geografis ditulis dengan bahasa dan istilah yang digunakan penduduk setempat.

Contoh: Sungai ditulis Ci (Jawa Barat), Kreung (Aceh), Air (Sumatera Utara). Nama sungai ditulis searah dengan aliran sungai dan menggunakan huruf miring. (Lihat gambar 1.18)

b.

Nama jalan di tulis harus searah dengan aras jalan tersebut, dan ditulis dengan huruf cetak kecil. (lihat gambar 1.19).

Gambar 1.19.
Contoh penulisan jalan.

Gambar 1.20.
Contoh penulisan nama kota.
c.

Nama kota ditulis dengan 4 cara yaitu:
1) di bawah simbol kota
2) di atas simbol kota
3) di sebelah kanan simbol kota
4) di sebelah kiri simbol kota
(Lihat gambar 1.20)

3.

Memperbesar dan Memperkecil Peta
Setelah Anda memahami langkah-langkah dalam membuat peta, macam-macam simbol peta dan penggunaannya, sekarang kita pelajari bagaimana cara memperbesar dan memperkecil peta.

a.

Memperbesar Peta
Untuk memperbesar peta yang bisa Anda lakukan yaitu;

1)

Memperbesar grid (sistem kotak-kotak)
Langkah-langkah yang harus Anda lakukan adalah :

a) Buat grid pada peta yang akan diperbesar.
b) Buat grid yang lebih besar pada kertas yang akan digunakan untuk menggambar peta baru, pembesarannya sesuai dengan rencana pembesaran.
c) Memindahkan garis peta sesuai dengan peta dasar ke peta baru.
d) Mengubah skala, sesuai dengan rencana pembesaran.

Contoh:
Peta berskala 1 : 100.000 akan diperbesar 2 kali, maka skala menjadi 1 : 50.000. (Lihat gambar 1.21)

2) Fotocopy
Cara lain memperbesar peta adalah dengan cara fotocopy peta tersebut. Bila Anda ingin memperbesar peta gunakanlah mesin fotocopy yang dapat memperbesar peta. Dengan fotocopy, untuk peta yang menggunakan skala garis atau skala tongkat tidak ada masalah, karena panjang garis atau tongkat mengikuti perubahan. Peta dengan skala angka harus diubah dulu skalanya menjadi skala garis sebelum di fotocopy.

Contoh: Mengubah skala angka ke skala garis


3)

Menggunakan alat pantograf
Selain dengan memperbesar grid dan memfotocopy untuk memperbesar peta Anda dapat menggunakan alat pantograf. Pantograf adalah alat untuk memperbesar dan memperkecil peta.

b.

Memperkecil Peta
Bila Anda ingin memperkecil peta, caranya sama dengan memperbesar peta yaitu:

1) memperkecil peta
2) memfotocopy peta dengan mesin fotocopy yang dapat memperkecil peta
3) menggunakan pantograf Di bawah ini disajikan gambar sketsa dari pantograf

Di bawah ini disajikan gambar sketsa dari pantograf:

Sketsa alat pantograf. Pantograf dapat dipakai untuk memperbesar atau memperkecil skala peta.

Dengan menggunakan alat ini kita dapat mengubah ukuran peta sesuai dengan ukuran yang diinginkan. Pada dasarnya, kerja pantograf berdasarkan jajaran genjang. Tiga dari empat sisi jajaranb genjang (a, b dan c) mempunyai skala faktor yang sama. Skala pada ketiga sisi tersebut dapat diubah-ubah sesuai dengan kebutuhan, yaitu memperbesar atau memperkecil peta.

Rumus yang digunakan:

Contoh: Suatu peta akan diperbesar 5 kali lipat.

Diketahui: m = 1 (besar peta yang asli) M = 5 (besar peta yang akan dibuat)

Maka skala faktor = 1/5 x 500 = 100

Setelah didapat besarnya skala faktor, lalu pantograf diatur sedemikian rupa sehingga masing-masing lengan pantograf mempunyai skala faktor sama dengan 100.

Caranya:
Peta yang akan diperbesar letakkan ditempat B dan kertas gambar kosong letakkan di tempat gambar A yang sudah dilengkapi pensil. Kemudian (dijiplak) gerakkan B mengikuti peta asal, melalui kaca pengamat.

Setelah mempelajari Memperbesar dan Memperkecil Peta, klik halaman ini dan kerjakanlah Latihan 4!

4.

Membaca Peta
Dalam membaca peta, Anda harus memahami dengan baik semua simbol atau informasi yang ada pada peta. Kalau Anda dapat membaca peta dengan baik dan benar, maka Anda akan memiliki gambaran mengenai keadaan wilayah yang ada dalam peta, walaupun belum pernah melihat atau mengenal medan (muka bumi) yang bersangkutan secara langsung. Ada beberapa hal perlu ketahui dalam membaca peta antara lain:

a. Isi peta dan tempat yang digambarkan, melalui judul.
b. Lokasi daerah, melalui letak garis lintang dan garis bujur.
c. Arah, melalui petunjuk arah (orientasi).
d. Jarak atau luas suatu tempat di lapangan, melalui skala peta.
e. Ketinggian tempat, melalui titik trianggulasi (ketinggian) atau melalui garis kontur.
f. Kemiringan lereng, melalui garis kontur dan jarak antara garis kontur yang berdekatan.
g. Sumber daya alam, melalui keterangan (legenda).
h. Kenampakan alam, misalnya relief, pegunungan/gunung, lembah/sungai, jaringan lalu lintas, persebaran kota. Kenampakan alam ini dapat diketahui melalui simbol-simbol peta dan keterangan peta.

Selanjutnya kita dapat menafsirkan peta yang kita baca, antara lain sebagai berikut:

a. Peta yang banyak gunung/pegunungan dan lembah/sungai, menunjukkan bahwa daerah itu berelief kasar.
b. Alur-alur yang lurus, menunjukkan bahwa daerah itu tinggi dan miring, jika alur sungai berbelok-belok (berbentuk meander), menunjukkan daerah itu relatif datar.
c. Pola (bentuk) pemukiman penduduk yang memusat dan melingkar, menunjukkan daerah itu kering (sulit air) tetapi di tempat-tempat tertentu terdapat sumber-sumber air.

Dengan membaca peta Anda akan dapat mengetahui:

a. Jarak lurus antar kota.
b. Keadaan alam suatu wilayah, misalnya suatu daerah sulit dilalui kendaraan karena daerahnya berawa-rawa.
c. Keadaan topografi (relief) suatu wilayah.
d. Keadaan penduduk suatu wilayah, misalnya kepadatan dan persebarannya.
e. Keadaan sosial budaya penduduk, misalnya mata pencaharian, persebaran sarana kota dan persebaran permukiman.

Sebelum melanjutkan materi berikutnya, silahkan kerjakan dahulu Latihan 5 agar Anda semakin memahami.


5.

Membuat Peta dengan Alat Bantu Sederhana
Proses penerapan pembuatan peta yang dilakukan secara sederhana meliputi pengukuran langsung dan pembuatan peta tematik secara sederhana.

Metode pembuatan peta dimulai dengan pemetaan daerah sempit, dan kemudian dilajutkan secara bertahap, hingga mencakup daerah yang luas. Alat yang digunakan adalah kompas megnetik dan pita ukur, yang panjangnya 50 meter dan dapat digulung. Pengukuran dilakukan dengan metode berantai (chain survey).

Berikut adalah hal yang perlu diperhatikan dalam metode pembuatan peta dengan alat bantu meteran dan kompas:

a. Unsur-unsur yang diukur adalah sudut arah (azimuth magnetik) dan jarak.
b. Tahap pengukuran dimulai dari daerah yang sempit kemudian diteruskan secara bertahap sampai mencakup daerah luas.
c. Sudut arah (azimuth magnetis) diukur dengan menggunakan alat kompas magnetik. Jarak dapat diukur dengan menggunakan pita ukur dari logam tipis yang dapat digulung, misalnya pita ukur sepanjang 50 meter.
d. Pengukuran jarak dan arah (azimuth magnetis) dilakukan pada garis ukur pokok atau segment garis.

Friday, August 7, 2009

Mengapa Anak Harus Belajar Membaca Sejak Dini

Beberapa alasan yang mendukung mengapa anak usia balita harus diajarkan membaca:

· Hiperaktivitas seorang anak usia balita ternyata diakibatkan oleh kehausan ilmu pengetahuan. Jika dia diberikan kesempatan untuk memuaskan rasa dahaga itu, setidaknya untuk sementara waktu , hiperaktivitasnya akan berkurang sehingga lebih mudah untuk melindunginya dari bahaya.

· Lebih mudah mengajar seorang anak membaca pada usia balita daripada pada usia yang lebih tua.

· Anak-anak yang diajarkan membaca pada usia balita akan menyerap lebih banyak informasi daripada anak-anak yang usianya lebih tua.

Hal yang sangat penting kita ketahui dari sudut pandang neurologis bahwa membaca sama sekali bukan suatu mata pelajaran sekolah. Membaca adalah suatu fungsi otak. Jadi proses membaca itu sama seperti proses mendengar yang juga merupakan fungsi otak. Jadi sangat penting dan merupakan suatu keharusan bagi kita sebagai orang tua untuk mengajar membaca anak kita pada usia sedini mungkin.

Selama masa kehidupan ini, belajar merupakan kebutuhan yang utama dan mendesak, dan kita akan melawan alam jika mencoba menghalanginya. Belajar itu penting untuk kelangsungan hidup manusia.

Anak kucing yang “ bermain “ dengan bola wol sebenarnya menggunakan bola itu sebagai pengganti tikus. Anak anjing yang “ bermain “ sambil bergulat dengan anak anjing lainnya sebenarnya sedang belajar untuk bertahan jika diserang.

Kelangsungan hidup manusia di dunia ini tergantung pada kemampuannya untuk berkomunikasi dan bahasa adalah alat komunikasi itu.

Permainan anak, seperti halnya permainan anak kucing, yang mempunyai tujuan tertentu, yaitu untuk belajar dan bukan untuk kesenangan saja.

Belajar adalah petualangan yang paling besar dalam kehidupan ini. Belajar itu sangat diperlukan, sangat penting, tidak terelakkan dan diatas segalanya, belajar merupakan permainan kehidupan yang paling berharga dan yang paling menggairahkan. Seorang anak percaya akan hal ini dan akan terus mempercayainya kecuali jika kita berhasil meyakinkan bahwa hal itu tidak benar.

Syarat terpenting adalah di antara orang tua dan anak harus ada pendekatan yang menyenangkan, karena belajar membaca adalah permainan yang bagus sekali. Orang tua tidak boleh lupa bahwa:

· Belajar adalah permainan hidup yang paling menggairahkan dan belajar bukanlah bekerja.

· Belajar adalah pahala, bukan hukuman.

· Belajar adalah bersenang-senang, bukan bersusah payah.

· Belajar adalah suatu kehormatan bukan sesuatu yang hina.

Ada suatu dalil ( Hukum Anti Gagal ) yang selalu harus anda ingat, yaitu : Jika suasana hati anda dan suasana hati anak Anda sedang tidak baik, berhentilah mengajar, Anda pasti akan melakukan sesuatu yang salah jika Anda teruskan. Hentikanlah sebelum anak Anda ingin mengakhirinya.

Sebelum kita membahas cara mengajarkannya membaca, ada hal-hal penting yang perlu diingat mengenai seorang anak :

1. Anak di bawah usia lima tahun bias dengan mudah menyerap informasi dengan jumlah yang luar biasa banyaknya.

2. Anak di bawah usia lima tahun bias menangkap informasi dengan kecepatan yang luar biasa.

3. Semakin banyak informasi yang diserap seorang anak di bawah usia lima tahun, makin banyak pula yang dapat diingatnya.

4. Anak usia di bawah lima tahun mempunyai energi yang sangat besar.

5. Anak usia di bawah lima tahun mempunyai keinginan belajar yang sangat besar.

6. Anak di bawah usia lima tahun dapat belajar membaca dan ingin belajar membaca.

Minat dan semangat anak membaca sangat tergantung pada tiga hal :

1. Kecepatan materi yang ditunjukkan.

2. Jumlah materi baru.

3. Cara mengajar yang menyenangkan.


Cara Agar anak gemar membaca

Buku adalah jendela ilmu, tentu semua orang setuju dengan ungkapan tersebut. Tetapi banyak orangtua yang mengeluhkan anak-anaknya malas membaca.
Agar anak gemar membaca antara lain dengan cara:

- Sejak usia dini, biasakan untuk membacakan cerita pada si kecil, hal ini bisa meningkatkan kemampuannya membaca dan menulis lebih awal.

- Ada masanya anak-anak akan malas membaca, ini terutama ketika mereka melewati masa peralihan, misalnya dari SD masuk ke SMP. Biarkan hal ini berlalu secara alami, jangan memaksanya untuk membaca. Untuk menarik minatnya, biarkan mereka membaca apa saja yang disukainya,. Yang terpenting mereka tetap membaca.

- Ketika anak memasuki usia remaja, kesibukannya akan meningkat. Mungkin ia tidak punya waktu lagi untuk membaca satu buku, sebagai gantinya biarkan mereka membaca artikel di majalah atau tulisan lain yang lebih cepat selesai dibaca.

- Saat si kecil akan naik ke kelas 2 adalah waktu yang paling tepat untuk mengetahui kemampuannya membaca. Jika si kecil ternyata memiliki kesulitan membaca, ajaklah ia menemui terapis untuk mendapatkan bantuan.

- Kelas 3 dan 4 adalah masa paling krusial untuk keberhasilan akademisnya. Jika si kecil tidak memiliki kemampuan membaca, bisa jadi ia akan tertinggal. Temukan minat dan kesukaan si kecil pada topik tertentu untuk menarik minatnya membaca.

- Tanamkan kebiasaan membaca di keluarga. Jika sejak dini anak-anak sudah terbiasa melihat kedua orangtuanya membaca, otomatis minat tersebut akan muncul pada dirinya.

- Berikan buku sebagai hadiah dan ajak si kecil menabung untuk membeli sebuah buku, tidak harus yang mahal, sesekali ajak anak-anak mendatangi pameran buku yang memberi harga diskon.

- Biasakan meletakkan bacaan di sekitar rumah, atau di dalam mobil. Biarkan si kecil melihat bahwa membaca adalah kegiatan yang menyenangkan dan berguna.

- Ajak anak-anak berdiskusi tentang buku yang mereka baca, biarkan mereka merasa seperti ahli dan Anda seperti orang yang membutuhkan banyak informasi.

- Memberi pengertian kepada anak tentang keutamaan serta pentingnya membaca dan ilmu pengetahuan pada anak. gunakan komunikasi atau sarana lain yang mudah dimengerti oleh anak.


Berikut ini 10 tips yang dapat di praktekkan.

1. Jadikan diri Anda sebagai contoh nyata terdekatnya dan pastikan anak melihat langsung Anda membaca dan menikmatinya.

2. Bacakan cerita kepada anak. Dan jadikanlah kegiatan membacakan cerita sebuah kegiatan rutin, meskipun anak sudah dapat membaca sendiri di kemudian harinya.

3. Dorong anak untuk bertanya dari cerita yang sudah Anda bacakan dan juga sebaliknya. Anda dapat memberikan pertanyaan seperti : “Kira-kira setelah ini apa yang akan terjadi?” atau “Kenapa anak perempuan dalam cerita ini sedih sekali?”

4. Jika anak sedang membacakan cerita kepada Anda, dengarkan dengan penuh perhatian dan kesabaran, jangan terlalu sering membenarkan kata-kata yang salah dibacanya.

5. Sediakan majalah terbitan terbaru atau buku cerita anak-anak. Biasakan mengajak anak ke toko buku secara rutin atau bahkan ke Perpustakaan jika ada di daerah tempat Anda tinggal. Jika memungkinkan, buatkan satu sudut mungil di kamar anak Anda sebuah ‘Perpustakaan Kecil’ berisi koleksi buku-buku pribadinya.

6. Untuk menambah perbendaharaan kata-katanya, terangkan arti dari setiap kata-kata baru ketika Anda sedang membacakan cerita.

7. Sarankan anak untuk membaca buku yang sudah ia ketahui ceritanya. Pengulangan membaca buku yang sama dapat mendorong dan meningkatkan kemampuan membacanya.

8. Jika anak Anda mempunyai kakak atau adik, sarankan anak untuk membacakan cerita kepada kakak/adiknya.

9. Pilihkan buku atau pun majalah yang tepat atau sesuai untuk usia anak Anda, jika pilihan buku / majalah terlalu sulit hal ini dapat menyebabkan kendornya motivasi anak untuk membaca. Pastikan juga bahwa anak Anda menikmati kegiatan membaca ini. Jika anak Anda menyukai buku tulisan pengarang tertentu, bantu agar si anak dapat menemukan buku-buku lainnya dengan pengarang yang sama. Dorong dan dukung juga minat anak untuk menjelajahi topik-topik yang menarik dan disukainya.

10. Pastikan juga kegiatan membaca ini dilakukan di tempat yang nyaman dengan penerangan yang cukup. Kegiatan membaca otomatis dapat mengurangi kegiatan lainnya seperti menonton TV dan mengoperasikan computer secara berlebihan. (Sylvie Gill)



Sumber: Ladies’ Home Journal sit. keluargacemara.ne
dan
http://kompas.com/wanita/news/0606/05/153900.htm

Sunday, June 7, 2009

Membangun Generasi Gemar Membaca



Tak terasa pada tanggal 17 mei 2009 adalah hari buku nasional. meskipun selebrasi peringatan ini tidak terasa istimewa bagi setiap orang tetapi ini harusnya dapat terasa istimewa di mata pecinta buku. Walaupun tidak perlu diperingati sekalipun, orang tak akan berhenti membaca buku. Inilah istimewa nya hari buku bagi setiap pencinta buku, terlepas dari ada tidaknya peringatan ini.


Pernahkah kita mendengar ada suatu pepatah mengatakan bahwa membaca membuka jendela dunia, memang terlalu sedikit berlebihan tetapi itulah kenyataan yang akan kita didapatkan . Ilmu yang di dapat dari membaca buku tidak pernah habis-habisnya sampai akhir hayatnya. Dengan membaca kita dapat mengetahui perkembangan apa saja yang ada di dunia dan termodern apapun juga dapat meramalkan masa depan.


Membaca berasal dari kata dasar baca yang artinya memahami arti tulisan. Membaca adalah salah satu proses yang sangat penting untuk mendapatkan ilmu dan pengetahuan. Tanpa bisa membaca, manusia dapat dikatakan tidak bisa hidup di zaman sekarang ini. Sebab hidup manusia sangat bergantung pada ilmu pengetahuan yang dimilikinya. Dan untuk mendapatkan ilmu pengetahuan itu, salah satunya dengan cara membaca.


Ide adanya Hari Buku Nasional datang dari masyarakat perbukuan guna memacu minat baca masyarakat Indonesia , sekaligus menaikkan penjualan buku. Masyarakat gemar membaca agak sulit dilakukan, walapun pemerintah sudah menyediakan beberapa fasilitas, yakni perpustakaan. Dan ada pula perpustakaan keliling dengan menggunakan mobil yang sering beroperasi di daerah pedalaman atau jauh dari perkotaan.


Bagi Pencinta buku, buku merupakan investasi besar dalam hidupnya. Dan yang akan menjadi masalah saat ini yakni naiknya harga BBM yang kemungkinan membengkaknya biaya operasional buku dari beberapa penerbit dan apabila terjadi kenaikan mungkin sedikit berpengaruh turunnya daya beli masyarakat.


Di zaman sekarang ini, nampaknya sebagian besar pelajar kurang memiliki minat membaca, terutama membaca buku pelajaran. Ini diakibatkan oleh karena sebagian pelajar tidak memiliki metode dalam membaca, sehingga pada saat membaca timbul rasa malas, bosan, dan mengatuk.
Dalam mewujudkan bangsa yang berbudaya gerakan gemar membaca buku haruslah ditanamkan sejak dini, walaupun membaca tidak memandang usia tetapi dengan membaca wawasan kita dapat lebih berkembang. Kesadaran seseorang dalam gemar membaca biasanya dipengaruhi oleh keadaan lingkungan pergaulaannya tetapi tidak jarang tumbuh dari dalam diri sendiri yang didasarkan atas keinginan untuk berubah lebih baik.


Dalam menghadapi persaingan global, seseorang dituntut untuk menentukan kesuksesannya sendiri, dimana semakin banyaknya pengangguran yang disebabkan kurangnya lapangan pekerjaan dan upaya pemerintah untuk meningkatkan standarisasi SDM Indonesia dengan mengadakan UASBN untuk meningkatkan mutu pendidikan.Menumbuhkan gerakan gemar membaca haruslah ditingkatkan dimana sangat jarang dilihat seseorang membawa buku dan membaca baik saat dalam keadaan menunggu bis di halte maupun dalam waktu senggang.


Apabila kita melihat negara yang sangat maju sekarang ini, yakni jepang. mungkin pola menimba ilmunya sudah sangat jauh berbeda dari negara Indonesia . biasanya para pelajar sudah merasa kurang dalam membaca mungkin mereka menganggap berapa pentingnya ilmu yang terdapat pada buku. Keberhasilan jepang pada zaman dahulu setelah terjadi bom atom juga didasarkan dengan keinginan yang besar untuk melakukan perubahan, yakni mengirimkan pemudanya di negara luar untuk menuntut ilmu dan mengabdi kembali setelah berhasil juga mengganti buku-buku yang berbahasa asing dengan bahasa jepang agar lebih mudah dipahami.


Keberhasilan tersebut sepatutnya dicontoh dan diterapkan juga ditingkatkan di Indonesia, melalui program pendidikan yang lebih maju dan sistimatis, sedikit demi sedikit Indonesia akan mulai menapaki iklim pendidikan yang lebih maju kedepannya.Dan hasil dari membaca buku, sebaiknya dapat dituangkan dengan memberikan gagasan, ide-ide, pendapat dalam membangun bangsa ini.


Kesimpulannya, sebuah metode yang perlu diterapkan untuk menumbuhkan yakni mengenalkan buku kepada anak sejak dini, gambar yang menarik lebih mudah dipahami anak kecil daripada teks yang biasa saja. Para remaja sebaiknya satu harinya minimal dapat membaca satu buah buku dan juga dapat mengoptimalkan perpustakaan sebagai bahan bacaan.


Mari menyambut suatu perubahan dengan melaksanakan sistem gemar membaca di mulai dari diri sendiri hingga dengan mengajak orang terdekat untuk membaca buku mudah-mudahan dapat bermanfaat untuk diri sendiri juga orang banyak dan jadikan membaca merupakan hal yang menyenangkan. Selamat mencoba.