Showing posts with label membuat. Show all posts
Showing posts with label membuat. Show all posts

Tuesday, August 25, 2009

Cara membuat wanita, cewek, perempuan, terangsang

Cari Dollar

Cara membuat wanita terangsang


Mungkin tak setiap saat anda mau bercinta langsung di sanggupi oleh pasangan Anda. Sering kali Mr P Anda sulit untuk ‘bersatu’ dengan Miss V si dia, apalagi ketika sang wanita nampak sedang tidak mood diajak bercinta.


Tenang teman, Ada Cara membuat wanita terangsang seketika, seperti yang diberitakan Askmen.


Caranya peluklah tubuh wanita Anda dari belakang. Lalu anda bisa memulai mencumbu perlahan bahu serta leher si dia. Mau percaya atau tidak, leher hingga bahu adalah tempat sensitif wanita yang paling utama.


Rata-rata wanita bisa langsung dengan rangsangan di daerah leher maupun bahu. Bahkan diantaranya, wanita bisa orgasme hanya dengan rangsangan di area ini.


Anda bisa memperlakukannya dengan ciuman penuh nafsu, bahkan sesekali disertai gigitan liar. Semakin banyak waktu yang Anda habiskan di area ini, semakin keras rintihan yang dia keluarkan.


Bila sang wanita nampak menikmati, Anda bisa melanjutkan aksi nakal dengan menggunakan kedua tangan Anda. Arahkan tangan Anda dari tulang rusuk menuju daerah pinggul dia. Remas dan pijat area ini secara bergantian. Biarkan tangan Anda menjelajahi tulang pinggul dan seluruh bagian Miss V-nya. Sedangkan tangan satunya lagi bisa menjejalahi area payudaranya.


So pasti sang pujaan langsung tak berdaya dan meminta Anda segera mengaulinya. Waw!


Sumber : direktori.kreatif.web.id

Cara membuat Paypal dan Verifikasi tanpa kartu kredit




Daftar di PayPal, lalu mulai terima pembayaran menggunakan kartu kredit secara instan.

Paypal adalah payment proccesor yang ada di internet dan yang terbanyak di gunakan di internet saat ini karena di claim merupakan payment proccesor paling aman saat ini. paypal dapat di gunakan dalam berbagai transaksi seperti untuk bisnis online, jual beli barang, membeli software, membayar keangotaan situs dan lain lain. paypal juga dapat mengatasi kekurangan pengiriman tradisional seperti dengan cek, karena paypal jauh lebih cepat dari pada cek atau money order. Nah bagi anda yang gemar bisnis online luar negeri maupun yang suka belanja di internet maka paypal adalah suatu kewajiban bagi anda. Oh ya, bagi yang tidak punya kartu kredit tidak perlu takut untuk membuka account paypal karena tanpa menggunakan kartu kreditpun anda masih dapat mempunyai account paypal yang verified.


Nah bagaimana cara membuka account paypal?? caranya sangat mudah, ikuti langkah langkah di bawah ini:


Sebelum mulai mendaftar, siapkan data-data anda untuk membuat account PayPal seperti Email, Nama, Alamat, Telp, Nomor kartu kredit (Pastikan Nama, Alamat, Telp yang akan anda isi untuk pendaftaran sama dengan data pada kartu kredit anda) (jika punya) jika tidak punya kartu kredit juga gak apa-apa bisa di atasi nanti, setelah semua siap lakukan langkah berikut ini:


1. Masuk ke situs Ini Klik Gambar di bawah

Daftar di PayPal, lalu mulai terima pembayaran menggunakan kartu kredit secara instan.

2. Klik SignUp untuk mendaftar


3. Selanjutnya ada pilihan negara, karena anda di Indonesia pilih Indonesia. Lalu pilih tipe account yang anda inginkan, untuk pendaftar baru di Indonesia disarankan memilih yang personal account dahulu, anda dapat Upgrade kemudian ke tipe Premiere account atau Business account dengan mudah dan gratis sesuai kebutuhan. Setelah itu tekan Continue


4. Selanjutnya masukan informasi anda seperti Nama, Alamat, Telp, Email (Pastikan Nama, Alamat, Telp yang anda isi untuk pendaftaran sama dengan data kartu kredit anda)


Untuk mata uang biarkan tetap U.S. Dollars karena Rupiah belum ada


Contoh penulisan nomor Telepon yang benar : 02177755555 atau 021-77755555 atau 62-21-77755555
Contoh penulisan nomor Mobile phone yang benar : 0812345678


Email yang anda masukan akan menjadi username PayPal anda untuk login atau bertransaksi menggunakan PayPal kemudian.


Isi Password anda dengan kombinasi huruf dan angka, minimal 8 karakter, gunakan password yang berbeda dengan password yang biasa anda gunakan


Pada Password Recovery pilih dan isikan 2 pertanyaan dan jawaban pribadi untuk mendapatkan password anda kembali jika suatu saat anda lupa password


Baca lagi User Agreement dan Privacy Policy jika diperlukan, lalu beri tanda centang pada Yes, dan ketikan kode pengaman yang berwarna kuning pada kolom yang tersedia tanpa spasi.


Periksa lagi dan pastikan Nama, Alamat, Telp yang anda isi sesuai dengan data kartu kredit anda, jika sudah yakin tekan Sign Up


5. (tidak wajib sekarang)Dibagian selanjutnya diinstruksikan untuk memasukan Nomor kartu kredit anda yang akan digunakan untuk memasukan dana ke account PayPal anda, Jika sudah klik Add Card.


Jika anda tidak ingin memasukan data kartu kredit anda sekarang klik Cancel, anda dapat memasukan data kartu kredit anda kemudian setelah login di halaman My Account


6. Anda akan menerima email konfirmasi bahwa anda telah mendaftar dan untuk mengaktifkan account PayPal, buka email dari PayPal tersebut dan klik link konfirmasi yang terdapat didalamnya untuk konfirmasi bahwa anda adalah pemilik email tersebut


7. Setelah itu anda akan dibawa kembali ke situs PayPal lagi dan masukan password anda lagi (anda harus memasukan password anda setiap ke situs PayPal) lalu ikuti langkah selanjutnya, setelah itu anda akan masuk ke halaman My Account


6. Jika anda sudah memasukan data kartu kredit di halaman My Account akan ada bacaan Expanded option (pilihan), baca dengan teliti instruksinya, anda di instruksikan untuk menekan tombol Get Number untuk menjadi Verified member PayPal (Kebenaran alamat anda sudah di cek oleh PayPal)


Pilihan 1 : Untuk mendaftar menjadi Verified member PayPal sekarang tekan tombol Get Number untuk mendapatkan 4 digit kode keamanan dari PayPal, yang akan dikirimkan kedalam statement bulanan kartu kredit anda selanjutnya, kartu kredit anda akan di charge $1.95 USD untuk keperluan ini. Tujuan mengirimkan kode keamanan PayPal ini adalah untuk memastikan bahwa alamat yang anda berikan adalah benar (bukan alamat fiksi belaka)


Jika anda sudah mendapatkan 4 digit kode keamanan tersebut dari statement bulanan kartu kredit anda, login dengan account PayPal anda, kemudian dihalaman My Account klik bagian Activate Account - Complete Expanded Use Enrollment, setelah anda memasukan 4 digit kode keamanan tersebut account paypal anda akan menjadi Verified member dan akan ditambahkan $1.95 USD kedalam account PayPal anda otomatis karena menjadi Verified member, jadi hitung-hitung gratis. Setelah anda mengklik tombolGet Number anda akan dibawa ke halaman My Account….


Pilihan 2 : Jika anda tidak ingin menjadi Verified member sekarang lewatkan bagian Expanded Version ini, klik bagian Activate Account lain waktu dihalaman My Account setelah login untuk mendaftar menjadi Verified member agar limit dana anda tidak dibatasi, setelah anda melewatkan bagian Expanded Version anda akan dibawa ke halaman My Account….


Selesai, selamat anda telah memiliki account PayPal!


Anda sudah dapat menggunakan account PayPal anda sekarang juga



Catatan :


Sekarang anda sudah mempunyai account PayPal Unverified account untuk melakukan pembayaran atau mengirim uang ke account PayPal lain dengan limit $100 USD (atau mungkin lebih pada beberapa account tergantung kartu kredit yang digunakan), serta dapat menerima uang dari account PayPal lain dengan limit terbatas. Untuk menghilangkan limit Account paypal anda harus menjadi Verified member (Kebenaran alamat anda sudah di cek oleh PayPal) dengan cara mengikuti Langkah No.6 diatas. Dengan Unverified PayPal anda belum bisa withdraw ke rekening bank atau kartu kredit anda. Untuk bisa withdraw menarik uang dari balance paypal, anda sudah harus menjadi verified member.


Nah bagaimana caranya agar account paypal anda dapat verified tanpa kartu kredit? dan bagaimana cara agar kita bisa mencairkan paypal kita ke rekening bank lokal? Silahkan Klik Gambar di Bawah untuk mengetahuinya

Sign up for PayPal and start accepting credit card payments instantly.


selamat mencoba, terima kasih


Saturday, August 22, 2009

Cara Membuat Peta dan Membaca Peta

Cara Membuat dan Membaca Peta

Anda sudah tahu apa itu peta, komponen-komponen peta. Selanjutnya Anda akan mempelajari bagaimana cara membuat dan membaca peta. Pernahkah Anda membuat peta?

1.

Membuat Peta
Dalam pembuatan peta, ada beberapa prinsip pokok yang harus diperhatikan. Yang dimaksud pembuatan peta dalam modul ini bukan dalam pengertian pemetaan wilayah. Langkah-langkah prinsip pokok dalam pembuatan peta adalah:

a. menentukan daerah yang akan Anda petakan,
b. membuat peta dasar (base map) yaitu peta yang belum diberi simbol,
c. mencari dan mengklarifikasikan (menggolongkan) data sesuai dengan kebutuhan,
d. membuat simbol-simbol yang mewakili data,
e. menempatkan simbol pada peta dasar,
f. membuat legenda (keterangan), dan
g. melengkapi peta dengan tulisan (lettering) secara baik dan benar.
2.

Tata Cara Penulisan pada Peta
Untuk membuat tulisan (lettering) pada peta ada kesepakatan di antara para ahli (kartografer) yaitu sebagai berikut:

a.

Nama geografis ditulis dengan bahasa dan istilah yang digunakan penduduk setempat.

Contoh: Sungai ditulis Ci (Jawa Barat), Kreung (Aceh), Air (Sumatera Utara). Nama sungai ditulis searah dengan aliran sungai dan menggunakan huruf miring. (Lihat gambar 1.18)

b.

Nama jalan di tulis harus searah dengan aras jalan tersebut, dan ditulis dengan huruf cetak kecil. (lihat gambar 1.19).

Gambar 1.19.
Contoh penulisan jalan.

Gambar 1.20.
Contoh penulisan nama kota.
c.

Nama kota ditulis dengan 4 cara yaitu:
1) di bawah simbol kota
2) di atas simbol kota
3) di sebelah kanan simbol kota
4) di sebelah kiri simbol kota
(Lihat gambar 1.20)

3.

Memperbesar dan Memperkecil Peta
Setelah Anda memahami langkah-langkah dalam membuat peta, macam-macam simbol peta dan penggunaannya, sekarang kita pelajari bagaimana cara memperbesar dan memperkecil peta.

a.

Memperbesar Peta
Untuk memperbesar peta yang bisa Anda lakukan yaitu;

1)

Memperbesar grid (sistem kotak-kotak)
Langkah-langkah yang harus Anda lakukan adalah :

a) Buat grid pada peta yang akan diperbesar.
b) Buat grid yang lebih besar pada kertas yang akan digunakan untuk menggambar peta baru, pembesarannya sesuai dengan rencana pembesaran.
c) Memindahkan garis peta sesuai dengan peta dasar ke peta baru.
d) Mengubah skala, sesuai dengan rencana pembesaran.

Contoh:
Peta berskala 1 : 100.000 akan diperbesar 2 kali, maka skala menjadi 1 : 50.000. (Lihat gambar 1.21)

2) Fotocopy
Cara lain memperbesar peta adalah dengan cara fotocopy peta tersebut. Bila Anda ingin memperbesar peta gunakanlah mesin fotocopy yang dapat memperbesar peta. Dengan fotocopy, untuk peta yang menggunakan skala garis atau skala tongkat tidak ada masalah, karena panjang garis atau tongkat mengikuti perubahan. Peta dengan skala angka harus diubah dulu skalanya menjadi skala garis sebelum di fotocopy.

Contoh: Mengubah skala angka ke skala garis


3)

Menggunakan alat pantograf
Selain dengan memperbesar grid dan memfotocopy untuk memperbesar peta Anda dapat menggunakan alat pantograf. Pantograf adalah alat untuk memperbesar dan memperkecil peta.

b.

Memperkecil Peta
Bila Anda ingin memperkecil peta, caranya sama dengan memperbesar peta yaitu:

1) memperkecil peta
2) memfotocopy peta dengan mesin fotocopy yang dapat memperkecil peta
3) menggunakan pantograf Di bawah ini disajikan gambar sketsa dari pantograf

Di bawah ini disajikan gambar sketsa dari pantograf:

Sketsa alat pantograf. Pantograf dapat dipakai untuk memperbesar atau memperkecil skala peta.

Dengan menggunakan alat ini kita dapat mengubah ukuran peta sesuai dengan ukuran yang diinginkan. Pada dasarnya, kerja pantograf berdasarkan jajaran genjang. Tiga dari empat sisi jajaranb genjang (a, b dan c) mempunyai skala faktor yang sama. Skala pada ketiga sisi tersebut dapat diubah-ubah sesuai dengan kebutuhan, yaitu memperbesar atau memperkecil peta.

Rumus yang digunakan:

Contoh: Suatu peta akan diperbesar 5 kali lipat.

Diketahui: m = 1 (besar peta yang asli) M = 5 (besar peta yang akan dibuat)

Maka skala faktor = 1/5 x 500 = 100

Setelah didapat besarnya skala faktor, lalu pantograf diatur sedemikian rupa sehingga masing-masing lengan pantograf mempunyai skala faktor sama dengan 100.

Caranya:
Peta yang akan diperbesar letakkan ditempat B dan kertas gambar kosong letakkan di tempat gambar A yang sudah dilengkapi pensil. Kemudian (dijiplak) gerakkan B mengikuti peta asal, melalui kaca pengamat.

Setelah mempelajari Memperbesar dan Memperkecil Peta, klik halaman ini dan kerjakanlah Latihan 4!

4.

Membaca Peta
Dalam membaca peta, Anda harus memahami dengan baik semua simbol atau informasi yang ada pada peta. Kalau Anda dapat membaca peta dengan baik dan benar, maka Anda akan memiliki gambaran mengenai keadaan wilayah yang ada dalam peta, walaupun belum pernah melihat atau mengenal medan (muka bumi) yang bersangkutan secara langsung. Ada beberapa hal perlu ketahui dalam membaca peta antara lain:

a. Isi peta dan tempat yang digambarkan, melalui judul.
b. Lokasi daerah, melalui letak garis lintang dan garis bujur.
c. Arah, melalui petunjuk arah (orientasi).
d. Jarak atau luas suatu tempat di lapangan, melalui skala peta.
e. Ketinggian tempat, melalui titik trianggulasi (ketinggian) atau melalui garis kontur.
f. Kemiringan lereng, melalui garis kontur dan jarak antara garis kontur yang berdekatan.
g. Sumber daya alam, melalui keterangan (legenda).
h. Kenampakan alam, misalnya relief, pegunungan/gunung, lembah/sungai, jaringan lalu lintas, persebaran kota. Kenampakan alam ini dapat diketahui melalui simbol-simbol peta dan keterangan peta.

Selanjutnya kita dapat menafsirkan peta yang kita baca, antara lain sebagai berikut:

a. Peta yang banyak gunung/pegunungan dan lembah/sungai, menunjukkan bahwa daerah itu berelief kasar.
b. Alur-alur yang lurus, menunjukkan bahwa daerah itu tinggi dan miring, jika alur sungai berbelok-belok (berbentuk meander), menunjukkan daerah itu relatif datar.
c. Pola (bentuk) pemukiman penduduk yang memusat dan melingkar, menunjukkan daerah itu kering (sulit air) tetapi di tempat-tempat tertentu terdapat sumber-sumber air.

Dengan membaca peta Anda akan dapat mengetahui:

a. Jarak lurus antar kota.
b. Keadaan alam suatu wilayah, misalnya suatu daerah sulit dilalui kendaraan karena daerahnya berawa-rawa.
c. Keadaan topografi (relief) suatu wilayah.
d. Keadaan penduduk suatu wilayah, misalnya kepadatan dan persebarannya.
e. Keadaan sosial budaya penduduk, misalnya mata pencaharian, persebaran sarana kota dan persebaran permukiman.

Sebelum melanjutkan materi berikutnya, silahkan kerjakan dahulu Latihan 5 agar Anda semakin memahami.

5.

Membuat Peta dengan Alat Bantu Sederhana
Proses penerapan pembuatan peta yang dilakukan secara sederhana meliputi pengukuran langsung dan pembuatan peta tematik secara sederhana.

Metode pembuatan peta dimulai dengan pemetaan daerah sempit, dan kemudian dilajutkan secara bertahap, hingga mencakup daerah yang luas. Alat yang digunakan adalah kompas megnetik dan pita ukur, yang panjangnya 50 meter dan dapat digulung. Pengukuran dilakukan dengan metode berantai (chain survey).

Berikut adalah hal yang perlu diperhatikan dalam metode pembuatan peta dengan alat bantu meteran dan kompas:

a. Unsur-unsur yang diukur adalah sudut arah (azimuth magnetik) dan jarak.
b. Tahap pengukuran dimulai dari daerah yang sempit kemudian diteruskan secara bertahap sampai mencakup daerah luas.
c. Sudut arah (azimuth magnetis) diukur dengan menggunakan alat kompas magnetik. Jarak dapat diukur dengan menggunakan pita ukur dari logam tipis yang dapat digulung, misalnya pita ukur sepanjang 50 meter.
d. Pengukuran jarak dan arah (azimuth magnetis) dilakukan pada garis ukur pokok atau segment garis.

Anda sudah tahu apa itu peta, komponen-komponen peta. Selanjutnya Anda akan mempelajari bagaimana cara membuat dan membaca peta. Pernahkah Anda membuat peta?

1.

Membuat Peta
Dalam pembuatan peta, ada beberapa prinsip pokok yang harus diperhatikan. Yang dimaksud pembuatan peta dalam modul ini bukan dalam pengertian pemetaan wilayah. Langkah-langkah prinsip pokok dalam pembuatan peta adalah:

a. menentukan daerah yang akan Anda petakan,
b. membuat peta dasar (base map) yaitu peta yang belum diberi simbol,
c. mencari dan mengklarifikasikan (menggolongkan) data sesuai dengan kebutuhan,
d. membuat simbol-simbol yang mewakili data,
e. menempatkan simbol pada peta dasar,
f. membuat legenda (keterangan), dan
g. melengkapi peta dengan tulisan (lettering) secara baik dan benar.
2.

Tata Cara Penulisan pada Peta
Untuk membuat tulisan (lettering) pada peta ada kesepakatan di antara para ahli (kartografer) yaitu sebagai berikut:

a.

Nama geografis ditulis dengan bahasa dan istilah yang digunakan penduduk setempat.

Contoh: Sungai ditulis Ci (Jawa Barat), Kreung (Aceh), Air (Sumatera Utara). Nama sungai ditulis searah dengan aliran sungai dan menggunakan huruf miring. (Lihat gambar 1.18)

b.

Nama jalan di tulis harus searah dengan aras jalan tersebut, dan ditulis dengan huruf cetak kecil. (lihat gambar 1.19).

Gambar 1.19.
Contoh penulisan jalan.

Gambar 1.20.
Contoh penulisan nama kota.
c.

Nama kota ditulis dengan 4 cara yaitu:
1) di bawah simbol kota
2) di atas simbol kota
3) di sebelah kanan simbol kota
4) di sebelah kiri simbol kota
(Lihat gambar 1.20)

3.

Memperbesar dan Memperkecil Peta
Setelah Anda memahami langkah-langkah dalam membuat peta, macam-macam simbol peta dan penggunaannya, sekarang kita pelajari bagaimana cara memperbesar dan memperkecil peta.

a.

Memperbesar Peta
Untuk memperbesar peta yang bisa Anda lakukan yaitu;

1)

Memperbesar grid (sistem kotak-kotak)
Langkah-langkah yang harus Anda lakukan adalah :

a) Buat grid pada peta yang akan diperbesar.
b) Buat grid yang lebih besar pada kertas yang akan digunakan untuk menggambar peta baru, pembesarannya sesuai dengan rencana pembesaran.
c) Memindahkan garis peta sesuai dengan peta dasar ke peta baru.
d) Mengubah skala, sesuai dengan rencana pembesaran.

Contoh:
Peta berskala 1 : 100.000 akan diperbesar 2 kali, maka skala menjadi 1 : 50.000. (Lihat gambar 1.21)

2) Fotocopy
Cara lain memperbesar peta adalah dengan cara fotocopy peta tersebut. Bila Anda ingin memperbesar peta gunakanlah mesin fotocopy yang dapat memperbesar peta. Dengan fotocopy, untuk peta yang menggunakan skala garis atau skala tongkat tidak ada masalah, karena panjang garis atau tongkat mengikuti perubahan. Peta dengan skala angka harus diubah dulu skalanya menjadi skala garis sebelum di fotocopy.

Contoh: Mengubah skala angka ke skala garis


3)

Menggunakan alat pantograf
Selain dengan memperbesar grid dan memfotocopy untuk memperbesar peta Anda dapat menggunakan alat pantograf. Pantograf adalah alat untuk memperbesar dan memperkecil peta.

b.

Memperkecil Peta
Bila Anda ingin memperkecil peta, caranya sama dengan memperbesar peta yaitu:

1) memperkecil peta
2) memfotocopy peta dengan mesin fotocopy yang dapat memperkecil peta
3) menggunakan pantograf Di bawah ini disajikan gambar sketsa dari pantograf

Di bawah ini disajikan gambar sketsa dari pantograf:

Sketsa alat pantograf. Pantograf dapat dipakai untuk memperbesar atau memperkecil skala peta.

Dengan menggunakan alat ini kita dapat mengubah ukuran peta sesuai dengan ukuran yang diinginkan. Pada dasarnya, kerja pantograf berdasarkan jajaran genjang. Tiga dari empat sisi jajaranb genjang (a, b dan c) mempunyai skala faktor yang sama. Skala pada ketiga sisi tersebut dapat diubah-ubah sesuai dengan kebutuhan, yaitu memperbesar atau memperkecil peta.

Rumus yang digunakan:

Contoh: Suatu peta akan diperbesar 5 kali lipat.

Diketahui: m = 1 (besar peta yang asli) M = 5 (besar peta yang akan dibuat)

Maka skala faktor = 1/5 x 500 = 100

Setelah didapat besarnya skala faktor, lalu pantograf diatur sedemikian rupa sehingga masing-masing lengan pantograf mempunyai skala faktor sama dengan 100.

Caranya:
Peta yang akan diperbesar letakkan ditempat B dan kertas gambar kosong letakkan di tempat gambar A yang sudah dilengkapi pensil. Kemudian (dijiplak) gerakkan B mengikuti peta asal, melalui kaca pengamat.

Setelah mempelajari Memperbesar dan Memperkecil Peta, klik halaman ini dan kerjakanlah Latihan 4!

4.

Membaca Peta
Dalam membaca peta, Anda harus memahami dengan baik semua simbol atau informasi yang ada pada peta. Kalau Anda dapat membaca peta dengan baik dan benar, maka Anda akan memiliki gambaran mengenai keadaan wilayah yang ada dalam peta, walaupun belum pernah melihat atau mengenal medan (muka bumi) yang bersangkutan secara langsung. Ada beberapa hal perlu ketahui dalam membaca peta antara lain:

a. Isi peta dan tempat yang digambarkan, melalui judul.
b. Lokasi daerah, melalui letak garis lintang dan garis bujur.
c. Arah, melalui petunjuk arah (orientasi).
d. Jarak atau luas suatu tempat di lapangan, melalui skala peta.
e. Ketinggian tempat, melalui titik trianggulasi (ketinggian) atau melalui garis kontur.
f. Kemiringan lereng, melalui garis kontur dan jarak antara garis kontur yang berdekatan.
g. Sumber daya alam, melalui keterangan (legenda).
h. Kenampakan alam, misalnya relief, pegunungan/gunung, lembah/sungai, jaringan lalu lintas, persebaran kota. Kenampakan alam ini dapat diketahui melalui simbol-simbol peta dan keterangan peta.

Selanjutnya kita dapat menafsirkan peta yang kita baca, antara lain sebagai berikut:

a. Peta yang banyak gunung/pegunungan dan lembah/sungai, menunjukkan bahwa daerah itu berelief kasar.
b. Alur-alur yang lurus, menunjukkan bahwa daerah itu tinggi dan miring, jika alur sungai berbelok-belok (berbentuk meander), menunjukkan daerah itu relatif datar.
c. Pola (bentuk) pemukiman penduduk yang memusat dan melingkar, menunjukkan daerah itu kering (sulit air) tetapi di tempat-tempat tertentu terdapat sumber-sumber air.

Dengan membaca peta Anda akan dapat mengetahui:

a. Jarak lurus antar kota.
b. Keadaan alam suatu wilayah, misalnya suatu daerah sulit dilalui kendaraan karena daerahnya berawa-rawa.
c. Keadaan topografi (relief) suatu wilayah.
d. Keadaan penduduk suatu wilayah, misalnya kepadatan dan persebarannya.
e. Keadaan sosial budaya penduduk, misalnya mata pencaharian, persebaran sarana kota dan persebaran permukiman.

Sebelum melanjutkan materi berikutnya, silahkan kerjakan dahulu Latihan 5 agar Anda semakin memahami.


5.

Membuat Peta dengan Alat Bantu Sederhana
Proses penerapan pembuatan peta yang dilakukan secara sederhana meliputi pengukuran langsung dan pembuatan peta tematik secara sederhana.

Metode pembuatan peta dimulai dengan pemetaan daerah sempit, dan kemudian dilajutkan secara bertahap, hingga mencakup daerah yang luas. Alat yang digunakan adalah kompas megnetik dan pita ukur, yang panjangnya 50 meter dan dapat digulung. Pengukuran dilakukan dengan metode berantai (chain survey).

Berikut adalah hal yang perlu diperhatikan dalam metode pembuatan peta dengan alat bantu meteran dan kompas:

a. Unsur-unsur yang diukur adalah sudut arah (azimuth magnetik) dan jarak.
b. Tahap pengukuran dimulai dari daerah yang sempit kemudian diteruskan secara bertahap sampai mencakup daerah luas.
c. Sudut arah (azimuth magnetis) diukur dengan menggunakan alat kompas magnetik. Jarak dapat diukur dengan menggunakan pita ukur dari logam tipis yang dapat digulung, misalnya pita ukur sepanjang 50 meter.
d. Pengukuran jarak dan arah (azimuth magnetis) dilakukan pada garis ukur pokok atau segment garis.

Monday, August 10, 2009

Membuat Perusahaan

Melanjutkan cerita saya menjadi freelancer selama mahasiswa:


Setelah 1.5 th menjadi freelance (thn 98-an) saya mulai berpikir bahwa menjadi freelance mempunyai batasan dari sisi jumlah proyek yang dapat ditangani. Kemampuan mental dan fisik tentu ada batasnya. Solusinya saat itu adalah membuat perusahaan. Kalau kita memiliki perusahaan, harusnya tidak ada batas jumlah proyek lagi, perusahaan dapat berkembang (dan mengkerut) mengikutinya.


Saya kontak teman sekelompok saya, dan kita sepakat untuk membuat perusahaan. Niatnya sih waktu itu cuma berempat. Saya lupa kenapa, tapi jumlahnya membengkak jadi 10 orang. Perusahaan tersebut kami namakan Dasamitra Informatika.


Kesalahan utama dalam pembentukan perusahaan ini adalah kami belum memiliki satupun proyek. Rencana pembuatan produk juga gagal karena kurang motivasi (lagipula waktu itu kami semua masih kuliah). Akhirnya kegiatannya cuma rapat saja. Kami berdua (saya + calon istri), kemudian mengundurkan diri. Perusahan ini setahu saya juga akhirnya tutup.


Usaha kedua pembentukan perusahaan dilakukan setelah saya lulus dan menikah (2001-an) , waktu itu hanya kami berdua pegawainya. Istri menjadi programmer dan saya merangkap menjadi direktur, sekretaris, sales, programmer sampai office boy :) . Sesuai dengan jumlah pegawainya, nama perusahaan ini adalah CV. Dwidata.


CV ini cukup lama hidup, tapi akhirnya tutup juga. Masalah utamanya adalah kami tidak mempunyai modal cukup untuk merekrut programmer full time. Masalah kedua, sulit mencari programmer part time yang berkualitas. Waktu itu saya dan istri belum bekerja sebagai dosen, sehingga tidak memiliki akses ke mahasiswa. Kami sempat menyewa beberapa programmer part time. Ada yang code-nya begitu buruk sehingga harus saya tulis ulang, ada lagi yang ditengah-tengah tiba-tiba mengundurkan diri. Masalah ketiga adalah saya malas mengurusi administrasi. Setiap bulan harus ke kantor pajak, mengurusi tagihan dan lain-lain merupakan pekerjaan yang menyebalkan, tapi menyewa orang lain untuk ini juga terasa kagok karena pekerjaannya masih sedikit.


Walaupun gagal terus, pengalaman yang saya peroleh banyak. Saat ini, walaupun belum ada wujudnya, sebenarnya saya mulai merintis lagi perusahaan. Di tahun ini saya bersama sembilan orang programmer (mahasiswa) sedang mengerjakan dua proyek, salah satunya menghasilkan produk. Bagaimana kelanjutannya? apakah dapat berkembang terus? atau gagal lagi seperti dua perusahaan sebelumnya? Ya kita lihat saja, hidup adalah belajar kan? :)

Wednesday, July 8, 2009

cara membuat penelitian tindakan kelas PTK

TUTORIAL MEMBUAT PROPOSAL PTK (PENELITIAN TINDAKAN KELAS)

UNTUK ORANG LUGU


Oleh:
Baskoro Adi Prayitno



PENGANTAR

Tulisan ini berangkat dari keprihatinan saya selama menjadi dosen di beberapa perguruan tinggi di NTB, di Malang dan sekarang di Surakarta, sebagian besar mahasiswa datang kepada saya, mereka mengeluh tidak mempunyai judul penelitian yang dapat diangkat sebagai skripsi. Permasalahan tersebut rupanya tidak hanya dimonopoli oleh para mahasiswa saja. Saya pernah beberapa kali terlibat dalam kegiatan pemberdayaan kemampuan meneliti guru dibeberapa tempat, agaknya permasalahan serupa juga di alami oleh sebagian besar guru (saya tidak mengatakan semua guru lho.. J)

Saya tidak tahu darimana muaranya miskonsepsi ”meneliti itu harus berangkat dari sebuah judul”, saya yakin tidak ada satu pun dosen metodologi penelitian pendidikan yang mengatakan hal tersebut (kecuali yang mengatakan... J). Saya menduga akar masalah munculnya miskonsepsi ini salah satunya disebabkan oleh cara ngajar dosen matakuliah metodologi penelitian pendidikan yang cenderung teoritis, namun miskin praktek. Akibatnya ketika dosen meminta mahasiswa membuat proposal penelitian sebagai tugas akhir, banyak mahasiswa mengambil ’jalan pintas’ mencontek skripsi kakak tingkatnya diperpustakaan.

Dalam tulisan ini, saya mencoba mengajak saudara belajar bersama saya bagaimana membuat proposal penelitian tindakan kelas sekaligus mengimplementasikannya di dalam kelas, selain itu, kita juga akan belajar bagaimana membuat laporan dan artikel hasil penelitian tindakan kelas. Mengingat tulisan ini hanya berupa panduan praktis bagaimana membuat proposal, laporan dan artikel hasil penelitian tindakan kelas, idealnya Saudara harus tahu ”apa dan bagaimana penelitian tindakan kelas”. Bagi saudara yang belum tahu bagaimana teori metodologi penelitian tindakan kelas, dalam blog ini juga telah saya postingkan (saya juga telah mempostingkan kritik terhadap temuan penelitian tindakan kelas) saudara dapat membaca dan menggunakannya secara gratis.

Oke...mari kita mulai, saya asumsikan saudara sudah memahami apa dan bagaimana metodologi penelitian tindakan kelas. Dalam tutorial kita kali ini kita akan belajar materi sebagai berikut: (1) Bagaimana membuat proposal penelitian tindakan kelas, (2) Bagaimana mengimplementasikan di dalam kelas, (3) Bagaimana membuat laporan penelitiannya, (4) Bagaimana membuat artikel hasil penelitian PTK, (5) Bagaimana mempublikasikan artikel hasil penelitian PTK.

Mengingat banyaknya materi tutorial kita, sangat dimungkinkan tidak semua materi dapat saya postingkan sekaligus. Namun saya berusaha menyelesaikan topik-pertopik, untuk yang pertama, saya fokuskan kepada bimbingan praktis membuat proposal penelitian tindakan kelas. Pada kesempatan selanjutnya bagaimana pengimplementasiannya, bagaimana mengembangkan instrumennya dan seterusnya.

APA YANG HARUS SAUDARA PERSIAPKAN SEBELUM MASUK TUTORIAL?

Tulisan ini sengaja disusun agar saudara ikut aktif di dalamnya, dalam arti saudara tidak hanya sekedar membaca tulisan saya tok.., saudara juga diharapkan mengerjakan semua tugas yang saya minta dalam tutorial ini. Oleh sebab itu sebelum saya mulai, saudara saya sarankan mempersiapkan hal-hal sebagai berikut, (1) Alat tulis (ballpoint, pensil, penghapus dan kertas kosong), (2) Laptop juga boleh, (3) Kopi panas, pisang goreng, satu bungkus rokok, dan apa sajalah yang menurut saudara dapat membangkitkan ’ide’ (ha...ha.. JJ.), (3) Obat sakit kepala...,obat sakit perut...juga diperlukan, biasanya kalau sudah stress, kita bisa pusing dan perut mulas....(ha...ha... JJ)

Jika semua peralatan sudah saudara siapkan, saya siap memulai tutorial kita yang pertama yaitu ”Bagaimana Membuat Proposal Penelitian Tindakan Kelas’

MARI KITA MULAI PELAJARAN KITA....!!!

I. MEMBUAT PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS

Silahkan saudara berdoa terlebih dahulu sebelum saya mulai... ”berdoa mulai...”, ”selesai....” (ha...ha...). Okey...sekarang kita mulai dari persyaratan dasar yang harus kita penuhi sebelum dapat mengembangkan proposal penelitian tindakan kelas...(menurut saudara apa?.., ikutan mikir dong...? ha...ha...) jika saudara menjawab persyaratan dasar tersebut adalah judul penelitian, maka saudara termasuk golongan kaum-kaum yang sesat dan menyesatkan (ha...ha...maksud saya saudara termasuk sekelompok orang yang mengalami miskonsepsi, seperti telah saya sebutkan sebelumnya, silahkan marah kalau mau marah...ha..ha...). Saya memang akan menyalahkan saudara, jika menjawab pertanyaan saya tersebut dengan jawaban ’judul penelitian’. Mengapa saya menyalahkan saudara?, alasan pertama miskonsepsi ini telah ‘membelengu’ otak banyak orang, sehingga banyak orang berkata “saya tidak mempunyai judul penelitian untuk diteliti” akibatnya banyak orang malas melakukan penelitian, banyak mahasiswa abadi berkeliaran dikampus-kampus (ha..ha..pengalaman pribadi..) alasan kedua, suka-suka saya, jika saudara setuju belajar lewat tutorial ini maka saya adalah guru saudara, dan guru dimanapun tidak pernah salah (ha...ha...hanya berjanda, saya juga baru belajar...sumpah...)

Jawaban yang saya harapkan dari sauadara atas pertanyaan tersebut adalah “permasalahan bukan judul”, kalau kita meneliti berangkat dari sebuah masalah niscaya tidak ada lagi mahasiswa datang kepada dosennya ‘pak saya tidak punya judul penelitian, bagi dong...”. Oke... sekarang kita mulai dari topik bahasan kita tentang permasalahan

BAGAIMANA MENGIDENTIFIKASI PERMASALAHAN DALAM PTK?

PTK bertujuan memperbaiki (improvment) masalah praktis dalam pembelajaran, bukan untuk mendapatkan kebenaran yang dapat digeneralisasikan ke sebuah populasi (sudah baca belum teori tentang PTK, pasti belum...ha...ha...). Oleh karena itu dalam menentukan permasalahan dalam PTK harus diawali dari identifikasi permasalahan riil pembelajaran di dalam kelas, bukan berangkat dari kajian teoritis akademis seperti halnya penelitian formal. Permasalahan pembelajaran riil di dalam kelas yang dimaksud di atas dapat berkaitan dengan, pengeloaan kelas, strategi mengajar guru, penggunaan sumber belajar, dan lain-lain

Oke...singkatnya saudara sebelum dapat mengembangkan proposal atau melakukan penelitian tindakan kelas, tugas utama saudara adalah mengidentifikasi semua permasalahan-permasalahan riil pembelajaran yang dialami siswa di dalam kelas saudara. (saya beri contoh bagaimana identifikasi permasalahan pembelajaran riil di dalam kelas saya) misalkan, setelah saya mengajar satu semester saya merasakan siswa saya, (1) Siswa kurang aktif di kelas, siswa pasif dalam kegiatan pembelajaran, siswaterlihat tidak berminat pada pelajaran, (2) nilai siswa selalu rendah, ketrampilan berkomunikasi kurang, dst , (3) tidak adanya media belajar, buku siswa kurang, dst. (yang saya lakukan ini namanya identifikasi permasalahan riil pembelajaran di dalam kelas saya)

TUGAS....!!!!

TUGAS SAUDARA SEKARANG ADALAH MENGIDENTIFIKASI PERMASALAHAN RIIL PEMBELAJARAN DI KELAS SAUDARA...!!!, SEPERTI YANG TELAH SAYA CONTOHKAN DI ATAS (AYO CEPAT LAKUKAN....HA...HA...). TULIS SAJA...APA YANG SAUDARA RASAKAN NANTI BARU KITA PERIKSA...!!!

Oke... kalau sudah..., saat ini saudara seharusnya mempunyai daftar list permasalahan pembelajaran di dalam kelas saudara, saya yakin jumlahnya sangat banyak. oke... dari semua masalah yang saudara identifikasi tidak semua dapat diangkat jadi penelitian tindakan kelas, kita harus memilihnya berdasarkan kriteria-kriteria tertentu yang akan saya uraikan di bawah ini. (jadi bila saudara menuliskan salah satu permasalahan pembelajaran adalah gaji guru yang kecil...penelitian tindakan kelas tidak dapat menyelesaikannya, lupakan saja... ha...ha... cucian deh loe...)

MENETAPKAN MASALAH DALAM PTK

Oke...saya asumsikan saudara telah mempunyai list permasalahan riil pembelajaran di dalam kelas saudara. Tugas kita selanjutnya adalah menyeleksi masalah. Tenang saja...tidak perlu panik ada acuan yang dapat kita pakai, kapan masalah tersebut layak diangkat sebagai masalah penelitian atau tidak, yaitu, (1) masalah merupakan masalah yang paling mendesak untuk dipecahkan, apa indikator mendesak?, jika permasalahan tersebut tidak segera ditangani akan mengakibatkan permasalahan yang lebih luas, prosentasi jumlah siswa yang mengalami masalah sangat banyak, (2) ada datanya tidak?, (3) dananya cukup tidak?, (4) waktunya cukup tidak?, (5) dan lain-lain (ha...ha...ha...)

Oke...sekarang saya berikan contoh (masih menggunakan contoh sebelumnya), setelah mempertimbangkan berdasarkan acuan untuk menyeleksi masalah di atas, maka diputuskan permasalahan yang segera saya tangani adalah meningkatkan hasil belajar dan kemampuan berkomunikasi dengan pertimbangan bla....bla...bla....(bla..bla.. ini alasan saya memilih hasil belajar dan berkomunikasi, dukung dengan data/fakta riil akan lebih bagus)

TUGAS....!!!!

TUGAS SAUDARA SEKARANG ADALAH MENETAPKAN PERMASALAHAN PENELITIAN SEPERTI YANG TELAH SAYA CONTOHKAN SEBELUMNYA, LENGKAPI DENGAN ALASAN YANG MENDASARINYA (ALASANNYA JANGAN DI ISI BLA...BLA...BLA...LHO YA...SAYA TADI SEKEDAR CONTOH HA...HA...).

Oke...bagaimana?, mudah bukan?. Sekarang seharusnya saudara sudah mempunyai permasalahan yang telah fix untuk diangkat dalam penelitian tindakan kelas. Coba sebutkan sekali lagi masalah penelitian yang saudara angkat?...lebih keras? saya tidak dengar?...oke bagus...!!!

Sekarang kita lanjutkan pada langkah selanjutnya, saudara sekarang telah mempunyai permasalahan yang akan diangkat dalam PTK, langkah kita selanjutnya adalah mencarikan ‘resep obat’ yang tepat untuk mengobati masalah tersebut, kegiatan ini saya sebut dengan kegiatan analisis akar masalah

MENGANALISIS AKAR MASALAH

Berdasar permasalahan yang saudara pilih tadi, coba sekarang kita renungkan mengapa muncul permasalahan tersebut?. Oke... saya berikan contoh (masih dengan contoh yang sama dengan diatas) mengapa siswa saya hasil belajarnya rendah, mengapa siswa saya setiap kali diajak diskusi suasana kelas menjadi seperti “kuburan”?, dan lain-lain, hasil perenungan saya menemukan bahwa strategi guru yang kurang tepat, pertanyaan selanjutnya mengapa strategi guru kurang tepat? misalkan, selama ini guru hanya menggunakan stretegi yang bernuansa teacher centre guru berperan sebagai penyampai informasi satu arah, murid diperlakukan seperti botol koson yang di isi air, sehingga murid kurang diberdayakan. Bila saya tahu bahwa akar masalahnya hal ini tentunya saya harus mencari alternatif strategi pembelajaran lain yang lebih memberdayakan siswa, siswa ditempatkan sebagai pebelajar (student centre), strategi pembelajaran yang memungkinkan siswa terlibat aktif dalam setiap KBM dan mampu mengasah ketrampilan berkomunikasi, misalnya kooperatif dan lain-lain. Akhirnya saya memilih kooperatif sebagai obat untuk memecahkan masalah yang saya pilih (rendahnya hasil belajar dan ketrampilan berkomunikasi), kenapa kok harus kooperatif dari sekian banyak alternatif yang ada? saya harus memberikan pembenaran (alasan) untuk hal ini. Pembelajaran kooperatif yang saya pilih untuk memecahkan masalah ini biasa disebut dengan alternatif tindakan, saya pribadi lebih suka menyebutnya ‘obat’

TUGAS...!!!!!

SAUDARA SEKARANG DIMINTA MELAKUKAN ANALISIS AKAR MASALAH SAMPAI MENDAPATKAN OBAT (ALTERNATIF TINDAAN) YANG PALING TEPAT JANGAN LUPA LENGKAPI DENGAN ALASAN PEMILIHAN OBAT (ALTERNATIF TINDAKAN)

Oke...bagaimana?, masih belum perlu minum obat sakit kepala bukan? (ha...ha... hanya bercanda...), jika saudara mengerjakan setiap yang apa saya tugaskan, saat ini saudara idealnya telah mempunyai masalah penelitian dan alternatif tindakan (obat) untuk mengobati masalah penelitian. Silahkan cek.. saat ini, saya mempunyai masalah penelitian berupa meningkatkan hasil belajar siswa dan ketrampilan berkomunikasi, saya mempunyai alternatif tindakan (obat) pembelajaran kooperatif. Bagaimana dengan saudara?....Oke langkah selanjutnya kita akan memformulasikan keduanya dalam formulasi judul penelitian tindakan kelas yang benar. Mari kita periksa pada uraian di bawah ini:

MERUMUSKAN JUDUL PENELITIAN TINDAKAN KELAS

Permasalahan yang sering dihadapi oleh peneliti lugu (peneliti pemula) adalah kesulitan mencari judul penelitian, permasalahan ini sesungguhnya terasa sangat menggelikan, karena permasalahan yang perlu dipecahkan sangat banyak. Permasalahan ini muncul dari mitos memandang sebuah penelitian berawal dari sebuah judul, sebenarnya penelitian selalu berawal dari sebuah masalah (jangan tersinggung lho pak...bu...ha...ha...)

Dalam penelitian formal judul yang baik harus menggambarkan hubungan antar variabel (variabel bebas dan terikat) serta lokasi atau tempat penelitian. Dalam penelitian tindakan kelas hal ini masih tetap berlaku. Judul penelitian tindakan kelas harus menggambarkan variabel masalah dan variabel tindakannya. Berikut ini panduan praktis dalam merumuskan judul penelitian tindakan kelas; (1) tentukan permasalahan yang ingin diperbaiki/ditingkatkan, (2) tentukan alternatif tindakan yang diambil, (3) tentukan lokasi penelitian, kalau perlu pokok bahasan yang di aplikasikan dalam penelitian

Oke...sekarang saya akan memberikan contoh (masih berdasar contoh sebelumnya), permasalahan saya siswa perlu ditingkatkan hasil belajar dan ketrampilan berkomunikasi, alternatif tindakan (obat) yang saya pilih kooperatif learning, mata pelajaran yang saya ampu misalkan IPA, lokasi penelitian dan kelas saya adalah siswa kelas II SMP Taman Surga. Dari tiga formasi ini saya dapat memformulasikan judul sebagai berikut

meningkatkan hasil belajar dan ketrampilan berkomunikasi pada siswa kelas II SMP Taman Surga pada matapelajaran IPA dengan menggunakan kooperatif learning.

Oke...bagaimana mudah bukan?

TUGAS....!!!!

SAUDARA DIMINTA MEMFORMULASIKAN PERMASALAHAN DAN ALTERNATIF TINDAKAN YANG SUDAH DITETAPKAN DALAM BENTUK JUDUL PENELITIAN TINDAKAN KELAS.

Jika saudara mengikuti semua tugas yang saya berikan, saat ini saudara saya jamin sudah mempunyai judul penelitian tindakan kelas yang baik. Tugas kita selanjutnya adalah bagaimana memformulasikan semua tahap-tahapan dalam kaidah penelitian tindakan kelas. Tenang saja tidak sulit kok...(ha...ha...)

MEMFORMULASIKAN RUMUSAN MASALAH DALAM PTK

Dalam memformulasikan rumusan masalah PTK, tidak usah repot-repot ikuti saja aturan berikut dijamin tidak ada yang menyalahkan, aturan tersebut adalah: (1) masalah apa yang terjadi di kelas, (2) bagaimana upaya mengatasinya, (3) apa tindakan yang dianggap paling tepat untuk mengatasi permasalahan, (4) di kelas dan sekolah mana masalah itu muncul

Oke...saya beri contoh “apakah penerapan kooperatif learning pada proses pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar dan ketrampilan berkomunikasi siswa kelas II SMP Taman Surga pada mata pelajaran IPA?

TUGAS....!!!

BUAT RUMUSAN MASALAH SEPERTI YANG TELAH SAYA CONTOHKAN

Oke...bagaimana mudah bukan?..., sekarang kita akan belajar bagaimana mengembangkan Latar Belakang dalam Penelitian Tindakan Kelas.

MENGEMBANGKAN LATAR BELAKANG PENELITIAN PTK

Sebenarnya secara tidak sadar saudara telah melakukan kegiatan pengembangan latar belakang penelitian, yaitu pada saat mengikuti instruksi saya mulai dari identifikasi masalah, analisis akar masalah, sampai dengan menetapkan alternatif tindakan, artinya saudara tinggal menceritakan kembali langkah-langkah tersebut. Jadi saudara harus berbahagia latar belakang penelitian saudara sudah selesai tinggal menambahkan aksesoris-aksesoris.. (selamat ya...., selamat.....)

Jadi dalam mengembangkan latar belakang masalah penelitian PTK, mulailah dari cerita tentang permasalahan riil pembelajaran di dalam kelas (jangan lupa lengkapi dengan data/fakta-fakta/bukti-bukti riil di lapangan). Setelah itu ikuti dengan penjelasan analisis akar masalah, kemudian dilanjutkan dengan cerita bagaimana sampai ditemukan alternatif tindakan, eit...jangan lupa ceritakan pula alasan yang mendasari pemilihan alternatif tindakan (obat) yang kita pilih. (itu saja sudah cukup untuk dikatakan sebagai latar belakang yang baik) Oke... bagaimana mudah bukan...(tidak perlu lagi search di mbah google mencari contoh proposal penelitian tindakan kelas lagi khan...ha....ha....ha...ha...silahkan marah kalau mau marah...)

TUGAS....!!!

BUAT LATAR BELAKANG PENELITIAN SAUDARA

Bagaimana sudah berhasil mengembangkan latar belakang penelitian saudara?, oke...langkah selanjutnya kita akan belajar bagaimana membuat definisi operasional.

MENETAPKAN DEFINISI OPERASIONAL

Dalam banyak kasus, penelitian seringkali tidak dapat memberikan hasil yang sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Keadaan seperti ini mungkin terjadi karena akibat ketidakjelasan langkah-langkah operasional penelitiannya. Peneliti bahkan seringkali dihadapkan dengan variabel-variabel yang belum siap untuk dimanifestasikan. Oleh karena itu, agar operasional penelitian menjadi lebih jelas, peneliti perlu menuliskan rumusan definisi dari variabel-variabel dan kondisi penelitian secara operasional. Definisi operasional harus dapat menggambarkan bagaimana dan dengan cara apa suatu variabel akan disajikan atau akan diukur. Beberapa variabel dapat diukur dengan berbagai cara. Penggunaan cara yang kurang tepat dapat menyebabkan adanya kontradiksi pada hasil penelitian. Kondisi atau karakteristik penelitian seringkali juga harus didefinisikan secara operasional, sehingga dengan jelas dapat menggambarkan apa, dimana dan bagaimana penelitian dilaksanakan (eh...kok jadi serius nih...ha....ha...). Saya kasih contoh ya...

Ketrampilan Berpikir Kritis, adalah kemampuan berpikir dalam ranah kognitif Bloom di atas kemampuan berpikir ranah ingatan, pemahaman, dan penerapan. Kemampuan berpikir kritis ini meliputi kemampuan analisis, sintesis, dan evaluasi. Indikator kemampuan ranah analisis yaitu membedakan, mendiagramkan, mengidentifikasikan, dan memilih. Indikator kemampuan ranah sintesis yaitu menyusun, menjelaskan, memodifikasi, dan menyimpulkan. Indikator ranah evaluasi yaitu menilai, mengambil kesimpulan, mempertentangkan, mengkritik, menafsirkan, dan memutuskan. Pengukuran ketrampilan berpikir kritis ini dengan menggunakan tes kemampuan analisis, sintesis dan evaluasi yang dikembangkan sendiri oleh peneliti berdasarkan indikator pada ranah analisis, sintesis dan evaluasi yang telah disebutkan di atas

TUGAS....!!!

BUAT DEFINISI OPERASIONAL MASING-MASING VARIABEL SAUDARA

Oke...kalau sudah kita akan belajar bagaimana mengembangkan kajian pustaka, untuk sementara saya harap saudara sudah dapat membuat out line kajian pustaka yang nantinya wajib saudara lengkapi sendiri....bagaimana?

MENGEMBANGKAN KAJIAN PUSTAKA

Sebelum saya menerangkan tentang kajian pustaka saya ingi bertanya pada saudara ‘untuk apa sih kita repot-repot bikin kajian pustaka?, “kayak tidak ada kerjaan lain?”. Ada yang bisa jawan tidak?....okey saya jawab, kita membuat kajian pustaka untuk memberikan pembenaran rasional hipotesis kita, jadi kalau tujuan kajian pustaka untuk memberikan pembenaran rasional hipotesis kita apa yang harus ada dalam kajian pustaka kita?, tepat...yaitu, teori-teori yang mendukung hipotesis kita, hasil-hasil penelitian yang relevan dengan penelitian kita, dan satu lagi jangan lupa teori-teori tadi harus diramu sedemikian rupa sehingga dapat mendukung hipotesis kita, setelah itu buat kerangka pikirnya.

TUGAS....!!!

BUAT OUTLINE KAJIAN PUSTAKA MULAI DARI SEKARANG.....

Bagaimana sudah selesai, tugas PR saudara adalah melengkapi outline yang sudah saudara buat tadi... Oke sekarang akan kita lanjutkan dengan bagaimana memformulasikan hipotesis dalam PTK

MEMFORMULASIKAN HIPOTESIS DALAM PTK

Setelah masalah dirumuskan secara operasional, bila perlu dapat dirumuskan hipotesis tindakan. Hipotesis tindakan adalah dugaan mengenai perubahan yang mungkin terjadi jika suatu tindakan dilakukan. Bentuk umum rumusan hipotesis tindakan berbeda dengan hipotesis dalam penelitian formal. Hipotesis tindakan umumnya dirumuskan dalam bentuk keyakinan bahwa tindakan yang diambil akan dapat memperbaiki proses, atau hasil. Hipotesis tindakan merupakan alternatif tindakan yang dipandang paling tepat untuk dilakukan dalam rangka memecahkan masalah yang diteliti. Secara teknis hipotesis tindakan pada dasarnya menyatakan: ”Jika dilakukan suatu tindakan tertentu, peneliti percaya bahwa tindakan tersebut akan mampu memecahkan masalah yang sedang dihadapi”

Contoh: Pembelajaran menulis berpendekatan proses akan berdampak positif terhadap kualitas tulisan mahasiswa.

TUGAS...

BUAT HIPOTESIS TINDAKAN SESUAI DENGAN PENELITIAN SAUDARA...MULAI DARI SEKARANG.....

Sekarang saudara saya asumsikan telah dapat membuat hipotesis tindakan dengan baik, sekarang kita akan membahas tentang metodologi penelitian tindakan kelas (mengembangkan desain PTK)

MENGEMBANGKAN DESAIN PTK

Untuk lebih mengenal apa yang dimaksud dengan Penelitian Tindakan Kelas kita perlu mengetahui ciri-ciri atau karakteristiknya. Adapun karakteristik yang bersifat umum antara lain sebagai berikut, (1) Berangkat dari permasalahan faktual yang timbul dalam kegiatan pembelajaran sehari-hari yang dihadapi guru, (2) Adanya tindakan-tindakan yang perlu dilakukan untuk memperbaiki proses belajar mengajar di kelas tersebut, (3) Adanya proses pelaksanaan penelitian sebagai suatu rangkaian siklus yang berkelanjutan (Ebbut, 1985). Di dalam dan di antara siklus-siklus itu ada informasi yang merupakan balikan dari apa yang telah dilakukan oleh peneliti. Proses tersebut merupakan suatu proses yang dinamis di mana ada empat tahap yaitu a) perencanaan tindakan, b) pelaksanaan atau implementasi tindakan, c) observasi dan interpretasi, dilanjutkan dengan analisis dan evaluasi, d) refleksi.


Perencanaan Tindakan (Plan)

Perencanaan tindakan hendaknya memanfaatkan secara optimal teori-teori yang relevan dan pengalaman-pengalaman yang diperoleh di masa lalu dalam kegiatan pembelajaran/penelitian sebidang. Sebelum pelaksanaan tindakan, beberapa hal perlu direncanakan secara baik, antara lain sebagai berikut: (1) Menentukan Keberhasilan Tindakan, Pengukuran keberhasilan tindakan sedapat mungkin telah dirancang caranya sejak awal penelitian, demikian pula kriteria keberhasilan tindakannya. Keberhasilan tindakan ini disebut sebagai indikator keberhasilan tindakan. Indikator keberhasilan tindakan biasanya ditetapkan berdasarkan suatu ukuran standar yang berlaku. Misalnya: pencapaian penguasaan kompetensi sebesar 75% ditetapkan sebagai ambang batas ketuntasan belajar (pada saat dilaksanakan tes awal, nilai peserta didik berkisar pada angka 50), maka pencapaian hasil yang belum sampai 75% diartikan masih perlu dilakukan tindakan lagi (ada siklus berikutnya), (2) Membuat skenario pembelajaran yang berisikan langkah-langkah kegiatan dalam pembelajaran di samping bentuk-bentuk kegiatan yang akan dilakukan., (3) Mempersiapkan sarana pembelajaran yang mendukung terlaksananya tindakan. Sarana pembelajaran ini dapat berupa misalnya media pembelajaran, petunjuk praktikum, Lembar Kerja Siswa, (4) Mempersiapkan instrumen penelitian, misalnya format obsevasi untuk mengamati kegiatan (proses) belajar-mengajar, dan instrumen asesmen untuk mengukur hasil belajar, (5) Melakukan simulasi pelaksanaan tindakan dan menguji keterlaksanaannya di lapangan.

Hendaknya peran dari setiap anggota peneliti dideskripsikan dengan jelas agar mereka berperan secara optimal. Kemungkinan dalam PTK dapat dilibatkan, (1) Kepala Sekolah dapat berperan untuk membuat prakarsa PTK, mensosialisasikan kegiatan PTK, menciptakan iklim agar PTK dapat diterima oleh semua guru dan mengelola situasi sekolah. Kepala sekolah dapat juga berperan sebagai observer kegiatan guru, (2) Guru. Hendaknya peran guru tidak hanya sebagai pengajar atau pengampu mata pelajaran untuk melaksanakan rancangan pembelajaran yang disusun guru dari, tetapi sebagai peneliti aktif yang harus sudah terlibat sejak awal, dalam pengidentifikasian masalah, penyusunan rancangan tindakan dan dalam implementasi, observasi, monitoring, serta analisis, refleksi, dan evaluasi hasil tindakan yang diterapkan, (3) Guru lain. Guru di dalam implementasi bilamana perlu mengambil inisiatif bekerja sama guru lain dalam mengajar dengan memberi contoh konkrit di kelas. Guru lain benar-benar sebagai mitra dalam pelaksanaan PTK. Guru termasuk anggota tim, tidak bersifat pasif tatkala melaksanakan pembelajaran yang telah diskenariokan dan berperan sebagai fasilitator dan observer PTK juga, (4) Siswa. dalam skenario, hendaknya siswa dilibatkan secara aktif jangan hanya dipandang sebagai objek yang dikenai tindakan. Sebagai objek-subjek dalam proses PBM, mereka dapat pula menjadi sumber masukan untuk memperoleh data dan atau informasi tentang pembelajaran yang dilaksanakan di kelasnya. Oleh karena itu siswa sebaiknya dilatih untuk melakukan penilaian diri atau semuanya (self-assessment dan peer assessment).

Pelaksanaan Tindakan

Jika perencanaan telah selesai dilakukan, maka skenario tindakan dapat dilaksanakan dalam situasi pembelajaran yang aktual. Tindakan dilaksanakan sejalan dengan laju perkembangan pelaksanaan pembelajaran, dan tidak boleh mengganggu atau menghambat kegiatan perkuliahan. Kegiatan pelaksanaan tindakan perbaikan merupakan tindakan pokok dalam siklus penelitian tindakan. Untuk menjamin keberlangsungan dan mutu kegiatan perkuliahan, bila perlu guru atau tim peneliti dapat memodifikasi tindakan walaupun implementasi tindakan sedang dalam proses. Hal ini sesuai dengan sifat lentur rancangan PTK. Namun bila situasi tidak mendesak, perubahan bentuk tindakan dapat ditunda sampai suatu putaran (siklus) terselesaikan.

Observasi, Evaluasi, dan Interpretasi.

Observasi.

Pada saat pelaksanaan tindakan, kegiatan observasi dilakukan secara bersamaan. Secara umum, kegiatan observasi dilakukan untuk merekam proses yang terjadi selama pembelajaran berlangsung. Mengingat kegiatan observasi menyatu dalam pelaksanaan tindakan, maka perlu dikembangkan sistem dan prosedur observasi yang mudah dan cepat dilakukan. Tim peneliti dapat menggunakan berbagai macam cara dan alat untuk merekam perilaku mahasiswa secara menyeluruh dan akurat dalam proses pembelajaran. Pengembangan instrumen yang perlu dilakukan untuk mengamati pelaksanaan tindakan dalam pembelajaran yang diberikan dalam naskah tersendiri.

Observasi akan memiliki manfaat apabila dilanjutkan dengan diskusi sebagai balikan. Balikan ini sangat diperlukan untuk dapat memperbaiki proses penyelenggaraan tindakan. Data yang dikumpulkan dapat berupa data kualitatif maupun data kuantitatif walaupun PTK lebih cenderung mengikuti paradigma penelitian kualitatif sehingga jenis datanyapun didominasi data kualitatif.

Analisis Data

Analisis data kuantitatif dapat berupa penyusunan kumpulan data berupa tabel atau grafik, atau hasil perhitungan rerata. Analisis data kualitatif dilakukan melalui tiga tahap, yaitu: reduksi data, paparan data, dan penyimpulan hasil analisis.

Reduksi data adalah proses penyederhanaan data yang dilakukan melalui seleksi, pengelompokan, dan pengorganisasian data mentah menjadi sebuah informasi bermakna. Data dan/atau informasi yang relevan ini sebaiknya terkait langsung dengan pelaksanaan PTK yang akan diolah untuk bahan evaluasi.

Pemaparan data merupakan suatu upaya menampilkan data secara jelas dan mudah dipahami dalam bentuk paparan naratif, tabel, grafik, atau perwujudan lainnya yang dapat memberikan gambaran jelas tentang proses dan hasil tindakan yang dilakukan. Penyimpulan hasil analisis merupakan pengambilan inti dari sajian data yang telah terorganisasikan dalam bentuk pernyataan atau kalimat singkat, padat dan bermakna.

Evaluasi

Hasil analisis tersebut digunakan untuk melakukan evaluasi terhadap proses dan hasil yang dicapai. Tim peneliti dapat mempergunakan kriteria keefektifan atau keberhasilan pencapaian pada setiap siklus. Indikator keterlaksanaan tindakan (proses) dapat disajikan dalam bentuk kriteria yang berwujud telah dilaksanakannya aspek-aspek tindakan yang harus dilakukan guru dan mahasiswa. Hal ini dapat berwujud kuantitatif dan/atau kualitatif misalnya secara kuantitatif frekuensi pelaksanaannya dan secara kualitatif sudah dilaksanakan atau belum.

Indikator keberhasilan tindakan dapat disajikan dalam bentuk kriteria yang berwujud kuantitatif dan/atau kualitatif, misalnya secara kuantitatif untuk pencapaian penguasaan kosa kata dapat diukur dengan jumlah kosa kata, persentase siswa yang berhasil mencapai nilai 7, atau berwujud kualitatif untuk perubahan perilaku guru, perilaku siswa, perubahan iklim belajar dan lain sebagainya yang dapat digambarkan secara kualitatif.

Indikator keberhasilan tindakan untuk siklus I umumnya kriterianya ditetapkan berdasarkan hasil refleksi awal dan perkiraan kemungkinan peningkatan yang dapat dilakukan setelah dilakukan tindakan tertentu. Indikator keberhasilan tindakan untuk siklus berikutnya kriterianya ditetapkan berdasarkan hasil refleksi siklus sebelumnya.

Dengan melihat proses dan hasil analisis tersebut dan dicocokkan dengan kriteria keberhasilan, akan diperoleh data hasil evaluasi, apakah pelaksanaan PTK pada suatu siklus sudah memuaskan atau belum. Hasil evaluasi ini akan menjadi bahan untuk melakukan refleksi.

Refleksi

Pada dasarnya refleksi merupakan kegiatan analisis-sintesis, interpretasi, dan eksplanasi (penjelasan) terhadap semua informasi yang diperoleh dari pelaksanaan tindakan. Informasi yang terkumpul perlu diurai, dicari kaitan antara yang satu dengan yang lainnya, dibandingkan dengan pengalaman sebelumnya, dikaitkan dengan teori tertentu, dan atau hasil penelitian yang relevan. Melalui proses refleksi yang mendalam dapat ditarik kesimpulan yang mantap dan tajam. Refleksi merupakan bagian yang amat penting untuk memahami dan memberikan makna terhadap proses dan hasil (perubahan) yang terjadi sebagai akibat adanya tindakan (intervensi) yang dilakukan. Hasil refleksi digunakan untuk menetapkan langkah selanjutnya dalam upaya untuk menghasilkan perbaikan.

Komponen-komponen refleksi dapat digambarkan sebagai berikut.

ANALISIS ® PEMAKNAAN ® PENJELASAN ® PENYIMPULAN ® TINDAK LANJUT

Perencanaan Tindak Lanjut

Bila hasil perbaikan yang diharapkan belum tercapai pada siklus I, maka diperlukan langkah lanjutan pada siklus II. Dalam siklus berikutnya kegiatan merupakan kesatuan dari kegiatan perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan interpretasi, analisis dan evaluasi, serta refleksi. Banyaknya siklus tidak dapat ditetapkan, tergantung pada kebutuhan dan ketuntasan pemecahan masalah. Kriteria keberhasilan PTK dapat ditetapkan, misalnya dengan menggunakan prinsip belajar tuntas, misalnya 75%. Apabila tingkat perbaikan yang diharapkan tercapai minimal 75%, maka pencapaian itu dapat dikatakan sudah memenuhi kriteria.

Jika dikaitkan dengan penjadwalan kegiatan belajar, satu siklus diharapkan terdiri dari beberapa pertemuan (sedapat mungkin lebih dari satu pertemuan). Hal ini perlu diperhatikan benar karena dampak suatu tindakan mungkin belum tampak di dalam satu atau dua pertemuan saja..


OKE…PELAJARAN PRAKTIS KITA MEMBUAT PROPOSAL PTK SELESAI…DI LAIN WAKTU KITA AKAN BELAJAR MENGEMBANGKAN INSTRUMEN PTK DAN IMPLEMENTASI DI LAPANGAN…

SELAMAT BERLATIH.....

JANGAN LUPA MEMBACA ARTIKEL SAYA, MENGENAI KEILMIAHAN TEMUAN PTK, TETAP DI BLOG INI...

OH...YA...MOHON DI E-MAILKAN HASIL LATIHAN SAUDARA DENGAN ALAMAT: Baskoroadiprayitno@yahoo.com, Baskoroadiprayitno@gmail.com, atau Baskoro_ap@telkom.net