Monday, August 24, 2009

Jamur di Organ Intim Wanita Vagina


Masalah :

Dok, sekitar seminggu yang lalu saya memeriksakan diri ke dokter umum. Kata dokter organ intim (V) saya terinfeksi jamur. Berdasarkan gejala-gejala yang saya alami, kemungkinan ada jamur candida.


Aduh dok, saya takut. Kenapa jamur ini bisa ada di organ kemaluan wanita? Apakah laki-laki bisa tertular? Apa sih tanda-tanda jamur candida? Amankah bila saya berhubungan seks dengan suami. dan suami menggunakan kondom? Apakah saya harus mengobati infeksi jamur tersebut? Atau infeksi ini akan menghilang dengan sendirinya?


Ny. Ira - Jakarta Timur


Jawaban :

Candida adalah jamur yang biasanya berada dalam mulut dan usus besar dalam jumlah normal. Pada wanita, jamur ini juga bisa ditemukan didalam vagina. Kadang-kadang, candida dalam vagina bisa berlipat ganda jumlahnya tanpa terkendali. Tanda pertama terjadinya infeksi jamur adalah rasa gatal pada wilayah vagina. Wanita yang tidak pernah mengalami infeksi jamur mungkin akan menggaruknya beberapa kali dan tidak memikirnya lagi. Wanita yang pernah mengalami infeksi jamur, mengenali rasa gatal tersebut dan segera pergi ke apotek untuk membeli obat anti jamur. Mereka ingin menghindari rasa gatal yang amat sangat.


Penyebab tubuhnya candida di vagina adalah, kacaunya keseimbangan pH dalam vagina. Hal ini bisa terjadi saat bahan-bahan kimia seperti sabun mandi, sabun dengan pewangi, menyemprot vagina dengan air, atau penggunaan spermisida. Hal ini juga bisa terjadi jika Anda minum pil KB atau antibiotic, atau jika seseorang merasa terlalu stress atau kecapekan. Banyak wanita yang mengalami infeksi jamur saat mereka menggunakan celana dalam dari bahan nilon, pantyhose, atau pakaian berbahan sintetis yang ketat.


Infeksi jamur bisa ditularkan dengan mudah melalui senggama. Inilah cara yang menyebabkan si pria tertular penyakit ini. Cara ini pula yang menyebabkan si wanita terinfeksi kembali selama penyakit ini tidak segera diobati. Inilah yang disebut dengan ping-pong phenomena. Perilaku seksual seperti oral seks juga bisa menyebabkan penyakit ini menjadi meluas penularannya (lidah yang menyentuh anus bisa membawa candida ke vagina).


Tanda-tanda infeksi jamur pada wanita bisa berupa rasa gatal pada wilayah sekitar vagina, cairan vagina berubah menjadi lebih kental, putih dan bergumpal agak mirip seperti keju lembut. Sejumlah wanita ada yang mengatakan kalau cairan tersebut tidak berbau namun tidak sedikit yang mengatakan baunya seperti jamur ( bau tidak sedap ). Biasanya disertai dengan rasa sakit saat buang air kecil.


Sebagian besar wanita menderita infeksi jamur pada satu masa dalam hidupnya, dan ada sejumlah wanita yang sering mengalaminya. Pada laki-laki seringkali tidak menunjukan gejala, terutama jika organ kemaluan laki-laki telah disunat (gejala-gejala biasanya tampak pada penis yang belum disunat). Gejala-gejalanya bisa berupa warna merah pada ujung penis dan mungkin akan ada titik-titik merah pada kepala penis. Kadang-kadang kepala penis tampak seperti terkena luka bakar dan terdapat lapisan yang bisa dibersihkan. Ujung penis mungkin gatal atau sakit, dan buah pelir juga mungkin terasa gatal.


Apabila seseorang telah merasakan gejala-gejala diatas, sesegera mungkin periksa ke dokter dan sebaiknya disertai dengan pemeriksaan laboratorium untuk memastikan jenis kuman yang ada didalam tubuh sehingga terapi yang akan diberikan bisa lebih akurat. Untuk infeksi jamur, terapi yang diberikan biasanya berupa krim dan obat yang dimasukkan kedalam vagina.


Namun tidak terlepas banyak factor yang harus diperhatikan untuk mempercepat kesembuhan seperti kebiasaan hidup sehari-hari (penggunaan celana dalam, hindari kondisi lembab pada daerah infeksi, kurangi aktifitas yang bisa menyebabkan produksi keringat berlebihan, kurangi stress, dan masih banyak lainnya yang tidak menutup kemungkinan infeksi jamur yang terus-menerus terjadi bisa disebabkan oleh penyakit lain yang sudah ada sebelumnya).


Infeksi jamur sebenarnya bisa dicegah. Berikut ini adalah tips pencegahannya; gunakanlah celana dalam katun pada siang hari, jangan menggunakan celana dalam yang terlalu ketat, hindari kontak bahan-bahan kimia dengan organ kewanitaan (menyemprot vagina dengan air,sabun dengan pewangi,atau produk-produk apapun yang mengandung pewangi), keringkan organ kewanitaan setiap selesai mandi, seka organ intim dari depan ke belakang setiap setelah buang air, jangan melakukan seks oral atau senggama dengan seseorang yang terinfeksi. Jika Anda terinfeksi, jangan melakukan kegiatan seksual sebelum Anda yakin sembuh total dan pastikan juga pasangan Anda belum ikut terinfeksi dengan memeriksakan diri ke dokter.

Dr. Ryan Thamrin

Sumber : Wanita Indonesia

No comments:

Post a Comment