Sunday, August 16, 2009

PTK Sebagai Salah Satu Pengembangan Profesi Guru

PTK Sebagai Salah Satu Pengembangan Profesi Guru


Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR) akhir-akhir ini begitu sering di bicarakan dikalangan pendidik. Apalagi para pendidik di daerah. Hal ini seiring dengan dijalankannya program Sertifikasi Guru. Tetapi masih banyak pendidik di daerah (khususnya daerah-daerah di Kabupaten saya, yaitu Kabupaten Langkat) terutama yang bertugas di sekoalah/madrasah swasta yang begitu asing dengan istilah PTK. Jika kita menawarkan mereka untuk mengikuti workshop PTK, sering disambut dengan komentar:…”PTK itu apa sih?”…

Sesungguhnya penelitian secara umum telah banyak digunakan di berbagai bidang kehidupan. Di bidang Industri misalnya, penelitian tindakan telah lama digunakan untuk peningkatan mutu dan untuk mengantisipasi penyimpangan-penyimpangan kerja yang ada. Kemudian di bidang olah raga juga telah lama digunakan terutama dalam hal peningkatan prestasi atlit. Demikian juga di bidang pertanian, peternakan, kedokteran, dan sebagainya telah lama menggunakannya.
Sedang di bidang pendidikan, action research baru populer di awal tahun 90-an. Beberapa ahli memperkenalkannya melalui Classroom Action Research/CAR atau Penelitian Tindakan Kelas/PTK.
Di Indonesia, Penelitian Tindakan Kelas ini baru populer di penghujung tahun 90-an, dan disosialisasikan secara massal kepada praktisi pendidikan terutama para guru di awal tahun 2000-an. Saat ini setiap guru yang melakukan penelitian untuk pengembangan profesi harus jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK). (Wakhid Akhdinirwanto, 2009)
Ada lima macam kegiatan Guru yang termasuk kegiatan Pengembangan Profesi, yaitu:
1. Membuat Karya Tulis/Karya Ilmiah di bidang pendidikan
2. Menemukan Teknologi Tepat Guna di bidang Pendidikan
3. Membuat alat pelajaran/peraga atau alat bimbingan
4. Menciptakan karya seni
5. Mengikuti kegiatan pengembangan kurikulum

Beberapa karya tulis ilmiah yang dapat dibuat guru adalah:
1. Karya tulis ilmiah hasil penelitian, pengkajian, survai, dan atau evaluasi di bidang pendidikan.
2. Karya tulis atau makalah yang berisi tinjauan atau ulasan ilmiah hasil gagasan sendiri dalam bidang pendidikan.
3. Tulisan ilmiah populer di bidang pendidikan dan kebudayaan yang disebarluaskan melalui media massa.
4. Prasaran yang berupa tinjauan, gagasan atau ulasan ilmiah yang disampaikan dalam pertemuan ilmiah.
5. Buku pelajaran atau modul.
6. Diktat pelajaran
7. Karya penerjemahan buku pelajaran/karya ilmiah yang bermanfaat bagi pendidikan.

Akan tetapi semua karya itu harus mengacu kepada beberapa criteria. Kriteria tersebut termaktub dalam kata “APIK”, maksudnya:

A : Asli: karya asli penyusun, bukan plagiat, jiplakan atau disusun dengan tidak jujur.

P : Perlu: permasalahan memang perlu, mempunyai manfaat, tidak mengada-ada.

I : Ilmiah: penelitian dilakukan sesuai kaidah kebenaran ilmiah.

K : Konsisten: sesuai dengan bidang keilmuan Guru.

Kembali kepada topik kita tentang PTK.
PTK adalah sebuah penelitian yang dilakukan guru di kelasnya sendiri dengan jalan merancang, melaksanakan, dan merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif dengan tujuan memperbaiki kinerjanya sebagai guru sehingga hasil belajar meningkat.

Dengan kata lain secara sederhana dapat dinyatakan bahwa PTK adalah penelitian tindakan yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu praktik pembelajaran di kelas. Tentu saja fokus PTK adalah pada siswa atau pada proses belajar mengajar yang terjadi di kelas.

Tidak dapat kita pungkiri, dalam proses belajar mengajar sehari-hari cukup banyak permasalahan. Lantas masalah apa sajakah yang dapat di kaji dalam PTK? Hal-hal berikut ini dapat dijadikan pertimbangan:

1. Berasal dari kondisi nyata di lapangan.
2. Benar-benar mendesak untuk dilaksanakan.
3. Menunjukkan harapan (berpotensi) untuk dapat diselesaikan
4. Penyelesaiannya merupakan perbaikan kualitas proses dan hasil pembelajaran
5. Cakupan masalah untuk PTK cukup luas, diantaranya:
- Masalah belajar siswa di sekolah seperti permasalahan belajar di kelas, kesalahan pembelajaran, miskonsepsi, mis-strategi, dan peningkatan hasil belajar siswa.
- Pengembangan profesionalisme Guru dalam peningkatan mutu perancangan, pelaksanaan dan evaluasi program pengajaran.
- Pengelolaan dan pengendalian, misalnya pengenalan teknik modifikasi perilaku, teknik memotivasi, dan teknik pengembangan potensi diri.
- Desain dan strategi pembelajaran di kelas, misalnya pengelolaan dan prosedur pembelajaran, implementasi dan inovasi metode pembelajaran, atau interaksi di dalam kelas, partisipasi orangtua dalam proses belajar siswa.
- Penanaman dan pengembangan sikap serta nilai-nilai, misalnya pengembangan pola berpikir ilmiah dalam diri siswa.
- Pengembangan pribadi siswa, pendidik, dan tenaga kependidikan lainnya (termasuk dalam tema ini antara lain: peningkatan kemandirian dan tanggungjawab peserta didik, peningkatan keefektifan hubungan antara pendidik- siswa dan orangtua dalam PBM, peningkatan konsep diri peserta didik).
- Alat bantu, media dan sumber belajar. Termasuk dalam tema ini, antara lain masalah penggunaan media, perpustakan, sumber belajar di dalam/di luar kelas, peningkatan hubungan antara sekolah dan masyarakat.
- Sistem asesmen dan evaluasi proses dan hasil pembelajaran (termasuk dalam tema ini, antara lain: masalah evaluasi awal dan hasil pembelajaran, pengembangan instrumen asesmen berbasis kompetensi).
- Masalah kurikulum, misalnya implementasi kurikulum, interaksi guru-siswa, siswa-materi ajar, siswa-lingkungan belajar, urutan penyajian materi pokok.

(bersambung…)

Referensi:
1. Pedoman Penilaian Karya Tulis Ilmiah di Bidang Pendidikan, Depdikbud, 1997
2. Drs. R. Wakhid Akhdinirwanto, M.Sc, Cara Mudah Mengembangkan Profesi Guru, Agupena dan Sabda Media, Yogyakarta, 2009
3. www.ardhana12.wordpress.com
4. www.omtion.blogspot.com

No comments:

Post a Comment